20 - End it Well (End Wattpad)

651 46 7
                                    

20 – End it Well

Selama beberapa waktu, Javier melanjutkan pura-pura tidurnya sembari mendengarkan percakapan Aria dan Elaine seputar anak-anak. Javier sudah kehilangan kesempatan untuk bangun dan harus menunggu hingga Ayrel terbangun.

Hal pertama yang dilakukan Javier ketika akhirnya dia bisa bangun dari tidur pura-puranya adalah meminta maaf pada Elaine karena dia tertidur ketika seharusnya melindungi Ayrel. Namun, Elaine kemudian menjawab sembari tertawa,

"Kamu tidak perlu meminta maaf. Tugasmu di rumah ini hanya makan, tidur, dan bermain agar kamu bisa tumbuh dengan baik. Lagipula, bukankah dalam tidur pun, kamu siaga menjaga Yrel?"

Elaine tahu jika Javier hanya pura-pura tidur. Atau mungkin, dia sengaja membiarkan Javier melakukan itu agar Javier bisa mendengar percakapannya dengan Aria. Sementara, Aria yang sepertinya sama sekali tak tahu rencana Elaine itu, tampak panik ketika tatapannya bertemu dengan Javier. Meski begitu, ia tidak berusaha kabur.

Bahkan, dia menghabiskan waktu dengan mengobrol lagi dengan Elaine hingga waktu makan malam. Meski, mereka lebih banyak mengobrolkan tentang Aria. Elaine banyak bertanya tentang bagaimana keseharian Aria dan bagaimana ia menghadapi Jerome. Dia juga pasti ingin Javier mendengarkan itu.

Sementara, Javier sendiri hanya menggunakan waktunya untuk bermain dengan Ayrel sembari mengikuti percakapan mereka. Dari percakapan itu, ia mendapati jika kata-kata Elaine tentang Aria benar. Dia tahu nyaris segalanya tentang Jerome. Dia seperti ensiklopedia tentang Jerome.

Ini tidak buruk juga. Karena Javier bisa mendengar banyak informasi yang tidak dia dapatkan ketika dia di panti asuhan. Ah, panti asuhan itu. Javier penasaran, apa yang terjadi dengan orang-orang di panti asuhan?. Karena Jerome sudah bergerak, dia pasti sudah menghancurkan panti asuhan itu.

Javier sedikit berharap dia bisa membalas semua orang yang mengganggu dan menyiksanya di panti asuhan itu dengan tangannya sendiri. Namun, sepertinya dia harus menyerah untuk itu. Dia harus puas dengan kehancuran panti asuhan itu. Dia juga tidak akan banyak berharap keluarga Darwin bisa menemukan orang di belakang panti asuhan itu.

Namun, pikiran Javier itu dipatahkan ketika mereka baru akan pergi ke ruang makan. Keributan di halaman depan membuat Javier berhenti di ruang depan. Para Darwin bersaudara yang entah tadinya ada di mana tiba-tiba bermunculan di ruang depan. Dan ketika pintu ruang depan terbuka, Jerome masuk diikuti Greg. Jerome tampak menyerahkan selembar kain berwarna merah pada Greg sebelum melangkah mendekati Javier.

Tidak. Itu bukan kain berwarna merah. Itu adalah kain yang tadinya berwarna putih, dan berubah menjadi merah karena darah.

"Jerome, stop!" Perintah tajam itu datang dari Remia. "You reek of blood. Where do you think you're coming to?"

Langkah Jerome berhenti beberapa meter sebelum tiba di depan Javier.

"Elaine, Aria, kalian pergi dulu ke ruang makan dengan anak-anak," perintah Remia kemudian.

Elaine hanya mengangguk dan menggandeng Javier ke ruang makan, sementara Aria menggendong Ayrel. Namun, kepala Javier masih tertoleh ke arah Jerome. Pria itu tampak ingin mengatakan sesuatu pada Javier. Meski begitu, melihat bagaimana semua orang tidak melawan Remia, sepertinya ini situasi genting. Jika Javier melawan perintah Remia di sini, dia mungkin akan menyulitkan Jerome.

Javier akhirnya menatap ke depan dan melangkah menuju ruang makan. Namun, sebelum ia meninggalkan ruang depan, ia mendengar Jerome berseru memanggilnya,

"Javier!"

Javier berhenti, membuat Elaine dan Aria juga ikut berhenti.

"Aku membawa mereka semua kemari," ucap Jerome. "Mereka yang pernah menyakitimu dan menyiksamu, aku membawa mereka semua kemari."

Our Fake MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang