Bab 28

25.1K 684 149
                                    

Gercep jg ya kelen blum ada 24 jam vote ny udh sampe target. Tpi knpa seh kudu diminta dlu 😫😫
Pdhl ape susah nya klik ⭐️ di pojok bawah!!

Ayo Besss kasih Teteh 400 vote+60 komen
Biar bisa lanjut ke Bab 29 💋💋💋

**

Sarah berdiri dari jauh memperhatikan keluarga cemara yang nampak bahagia. Rafasya memeluk sayang Jesika untuk melindunginya dari kejahilan Bastian yang ingin menggelitiki nya.

"Aaaa Daddy! Abang nyaaa." Adu Jesika manja.

"Abang! Gak boleh gitu. Udahan ah bercandanya."

"Curang ah minta perlindungan ke Daddy. Sini abang gelitikin dulu kan kamu kalah."

Wulan terkekeh geli melihat mereka lalu berbisik pada anak kembarnya.

Sarah tertawa pelan karena setelah Justin dan Nadline mendapat bisikan dari sang ibu, kedua saudara kembar itu langsung menggelitiki Bastian. Rafa pun ikut tertawa. Bastian sampai lari untuk menghindar tapi adik adik nya ikut mengejar begitu pula Jesika melepaskan pelukan nya dari Rafa dan menyusul mereka.

Sarah membuang wajah karena setelah kepergian anak anak itu, di sana Rafa menarik sang istri dan mencium bibirnya. Sarah yang lihat Sarah juga yang malu.

Cup.

Tiba-tiba ada yang mengecup pipinya dari belakang. Sontak saja Sarah menoleh. Betapa kagetnya dia ternyata yang melakukan nya adalah Vano.

"Om! Gak boleh gitu. Nanti ada yang lihat."

Vano gemas sekali melihat wajah Sarah yang panik. "Mau kayak gitu juga?" Tanya nya seraya menunjuk Rafa yang masih memangku Wulan mesra.

"Ayo. Kita cari tempat yang aman."

Wajah sarah panas. Astaga om nya ini kenapa jadi touchy begini ya. Sarah gelagapan ketika Vano menarik lengan nya.

"Om! Mau kemana."

"Ssstttt ikut aja." Vano membawanya ke lorong yang berada di balik tangga rumah.

Lorong dengan dinding yang dihiasi berbagai lukisan berukuran sedang itu seperti jalan menuju sebuah pintu tapi Sarah tidak tahu pintu apa.

Tubuh Sarah terhimpit ke dinding dan Vano mengikis jarak.

"Om mau ngapain ih." Sarah takut ada yang melihat.

"Cium."

Sarah melotot. "Gak boleh!"

"Boleh." Vano kekeuh.

"Sarah gak mau!" Bentak nya manja.

"Harus mau." Vano menatapnya geli.

Ia membawa kedua tangan Sarah ke pundaknya. Ah gadis ini pendek sekali atau dia yang terlalu tinggi? Sampai harus menunduk rendah untuk menjangkau bibir Sarah.

Vano menciumnya lembut dan penuh perasaan. Fokus merasakan kelembutan dan manisnya bibir Sarah. Lama kelamaan Sarah pun terbuai, sudah mengalungkan lengan nya di leher Vano. Dia juga berjinjit sekarang.

Masih amatir tapi Sarah berusaha mengimbangi Vano yang begitu lihai dan Good kisser.

Tangan tangan Vano begitu aktif memeluk dan membelai punggung kecil Sarah, menekan nya agar semakin dekat dengan nya. Vano mengerang oleh kenyalnya payudara Sarah.

Perempuan itu terengah engah. Wajahnya sudah mabuk sayu.

"S Sarah. Gak bisa nafas. Om lama banget cium cium Sarah." Katanya merengut dengan wajah yang agak mabuk karena sensasi ciuman mereka barusan.

Affair with My Uncle [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang