◇
"Itu berarti Jongseo juga di Paris?"
Seokjin menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan yang Jungkook ajukan padanya barusan. Ia lalu melirik pada kaca spion atas mobil untuk dapat bertukar pandang dengan managernya yang duduk di kursi depan mobil pada samping sopir itu. Seokjin sendiri baru saja menghadiri acara pameran seni internasional di Louvre. Seokjin adalah salah satu brand ambassador dari merk elektronik terkemuka di dunia asal Korea Selatan yang menjadi salah satu dari sponsor acara tersebut. Untuk itu, Seokjin tentu saja mendapatkan undangan ikut meramaikan acara tersebut.
"Soobin bilang kalau Jongseo ternyata juga sedang di Paris" ujar Seokjin memberitahu detailnya kepada Jungkook. "Jadi, Nyonya Yeseo juga mengajaknya makan siang"
Jungkook di bangku depan mobil itu hanya menganggukkan kepala pertanda paham.
"Seokjin, ngomong-ngomong...." ujar Jungkook mengalihkan pembicaraan. "Apa berarti Nyonya Yeseo sungguhan tidak meminta izinmu saat membawa Soobin ke Prancis?"
Seokjin menghela napas panjang lalu dirinya bersandar pada sandaran kursi mobil yang kini tengah melaju di jalanan sore hari dari Kota Paris itu. Ia sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan putranya yang mendadak ada di Prancis bersama nenek dan kakeknya.
"Soobin juga malah bersekongkol dengan neneknya" gerutu Seokjin. "Dia diam-diam saja dariku dan bahkan juga dari Namjoon lalu tiba-tiba sudah mengirim foto saat menonton pertandingan sepak bola di Stadion des Princes"
Jungkook tertawa terbahak mendengar apa yang baru Seokjin katakan dengan kesal tadi. Namun, Jungkook bisa memahami kekesalan yang Seokjin rasakan. Ibu mana yang tidak kesal dan terkejut saat sedang bekerja lalu mendadak anaknya mengirim foto dan membagikan lokasi jika sedang berada tak jauh darinya. Masalahnya, Soobin mendadak meninggalkan Korea Selatan tanpa sepengetahuan dari Seokjin. Jungkook tadi sempat kewalahan menenangkan Seokjin yang mengomel habis-habisan di make up room.
"Pasti Neneknya menyuruhnya melakukan itu!" tebak Jungkook masih dengan sisa tawanya.
Seokjin menggelengkan kepalanya dengan dramatis.
"Soobin jadi semakin berani setelah lebih banyak diasuh Nenek dan Kakeknya" ucap Seokjin mengadukan dengan main-main pada Jungkook. "Kupikir Namjoon terlalu memanjakannya tetapi ternyata orang tua Namjoon jauh lebih parah lagi!"
Jungkook berkedik mendengar penuturan sepupunya barusan. "Kurasa semua nenek dan kakek pasti akan melakukan apapun untuk menyenangkan hati cucu mereka"
"Termasuk membawa cucunya ke Prancis tanpa izin dari orang tuanya?" gerutu Seokjin masih diliputi rasa kesalnya usai mendengar perkataan Jungkook meski setelahnya ia membuang napas perlahan dengan tenang. "Tapi aku berhutang banyak terima kasih untuk Nyonya Yeseo yang menjaga Soobin selama aku banyak pekerjaan di Amerika"
Seokjin mengatakannya dengan tulus karena pada kenyataannya memang belakangan ini Soobin lebih banyak tinggal bersama nenek dan kakeknya itu.
Semula, Seokjin berusaha membatasi karir yang ia jalani dimana Seokjin hanya fokus di Korea Selatan dan negara lain di sekitarnya. Sesekali juga ia tidak keberatan pergi ke Eropa dan juga belahan dunia lain. Namun, Seokjin selama hampir lima belas tahun ini selalu menolak tawaran peluang karir besar dengan jangka waktu yang panjang dari agensi yang berasal dari negara adidaya dan juga dari beberapa negara besar di Eropa.
Alasannya jelas hanya satu, yaitu Soobin.
Seokjin tidak mungkin meninggalkan putra semata wayangnya itu. Tentu saja, Soobin jauh lebih berharga bagi Seokjin ketimbang karir yang ia jalani. Seokjin ingin dirinya ada di setiap tumbuh kembang putra tercintanya itu. Seokjin tidak sampai hati kalau dirinya harus sering berpergian meninggalkan Soobin untuk pekerjaannya.
