10.

18.2K 1.5K 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



pakai..  engga..  pakai..  engga..

Gumaman berulang keluar dari mulut kecil milik sepa yang saat ini tengah menghitung jari, sambil memandang banyaknya berbagai macam macam jenis skincare.

"Pakai, engga, pakai...," Hitungan itu terhenti, membuat senyum sepa merekah, dengan semangat sepa langsung terduduk di kursi, menatap binar alat-alat kecantikan yang tersedia di meja rias itu.

"Phanie benar benar feminim," Ujarnya menatap semua alat-alat yang ia tak ketahui namanya itu, tangannya tergerak mengambil salah satunya.

"Yang ini buat muka kan ya?," Tanyanya. dengan tak yakin sepa meneteskan cairan itu ke wajah, dan mengusapnya pelan.

"Lembut," Sepa sampai merem merasakan wajah nya-- ralat wajah phanie yang terasa lembut, tangan lembut yang beradu dengan wajah yang sama lembutnya pun menghasilkan sensasi yang menenangkan, sepa sampai mau tertidur rasanya, namun ia urungkan, sesaat usapan itu terhenti,

"Aku udah tutup pintu belum yha?," Sepa mengingat ngingat, tadi selepas Xavier pergi.. Pintunya tak sempat Xavier tutup. Terus dirinya...

Mata sepa melebar sempurna, ia lupa menutup pintu, dengan panik sepa berlari keluar "duhh kalo ada kucing gimana," gumamnya sambil terus berlari, sepa trauma di kehidupannya yang, dulu ia sering kecolongan makanan yang membuat dirinya harus menahan lapar.

namun saat di tangga sepa memelankan langkahnya. hey sepa tak mau mati kembaliಥ‿ಥ

Setelah sampai di bawah, sepa langsung berlari kembali menuju meja makan, dan benar saja dugaannya, makanan itu tersisa setengah, sepa meluruh pasrah..

Hah!

"Kucing bajingan," umpat nya, sembari melangkah kakinya lebih dekat ke meja, sepa menatap pasrah makanannya yang tersisa sedikit itu, terlihat rapi-- TUNGGU!

"KUCING MANA YANG MAKAN NYA RAPI?,"

"Kau menganggap ku kucing?," Suara husky seseorang yang saat ini tengah terduduk di meja pantry, sepa mengalihkan atensinya, pupil mata itu melebar, s-sejak kapan dia ada di sana.. Jeynor suaminya itu tengah menatapnya intens membuat sepa gugup namun dengan cepat sepa merubah raut wajahnya se datar mungkin.

"Kamu? Kamu yang makan ini?," Sepa bertanya, namun tak di jawab oleh jeynor, manusia datar itu masih saja menatapnya, sepa mendengus,

"Jangan tatap ak--

Sepa menyadari satu hal, ia belum berganti pakaian, sepa masih memakai jubah mandi berwarna putih, matanya melebar menatap tajam jeynor yang saat ini masih saja menatapnya.


MESUM




•••



Di sisi lain di sebuah mobil terisi dua orang pemuda, Javier dan Xavier mereka masih terduduk anteng, ah~ tidak hanya Javier saja, sedangkan Xavier anak itu tengah senyam senyum sembari memeluk kotak makan, bahkan kepala anak itu bergoyang ke sana kamari, Javier yang sedari tadi menatap Xavier pun terheran.

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang