prologue.

48.4K 2.2K 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Suasana sore kali ini sedikit buruk, dengan awan yang mulai menghitam seperti tanda akan hujan. namun nyatanya hujan tak kunjung turun- beda halnya dengan seorang pemuda 17 tahun. yang kini mulai mengeluarkan liquid bening dari netranya.

"ugh! jangan cengeng deh sepa" lirihnya-

Pemuda itu mencoba untuk menguatkan tekadnya untuk tak melanjutkan acara menangis nya, ia masih punya malu untuk tak menangis kencang. Rasanya ia ingin menghilang sekarang juga, lihatlah tatapan tatapan itu, dia benci- sungguh. dia benci dengan orang yang menatapnya kasihan, tolong. ia tak se menyedihkan itu.

"jangann tatap aku kaya gituu" Teriak nya dalam hati dengan sesekali menatap tajam orang-orang yang duduk di halte bus- oh ayolah suasana hatinya sedang buruk. menghela nafas. bentakan teriakan lontaran kasar seseorang teringat kembali di benaknya..







SIALAN. LO BUKAN ANAK GUA

JANGAN PANGGIL GUA AYAH.

LO ITU SAMA KAYA IBU LO

SAMA SAMA JALANG HAHAHA

GARA-GARA LO GUA BANGKRUT ANJ

LEBIH BAIK LO MATI







mati ya? lirihnya- tersenyum miris.



tik


Setitik air hujan mengenai hidung bangirnya, mendongakkan kepalanya, dan tersenyum, sepertinya tuhan pun tau kalo dirinya tengah bersedih.

"Tuhan, bawa sepa pergi,"- batinnya

Menghela nafas- pemuda itu kembali melanjutkan langkahnya. Berjalan lurus kedepan menyaksikan derasnya air hujan- dan ia pun tak perduli dengan bajunya yang mulai basah- menatap kosong. Pikirannya hanya satu..


Mati


Langkahan kaki kecil itu kini terhenti- pemuda itu terdiam menatap kebawah memperlihatkan kakinya yang bertelanjang di atas aspal yang basah- menoleh ke samping. Sepa tersenyum..



JDERR


Gemuruh petir mulai terdengar di sertai kilat yang menyambar- seakan tuli sepa berjalan tanpa rasa takut, melangkah ke arah yang berbeda.


Jalan raya..


Sepa tersenyum dengan kaki yang terus melangkah- dari arah kanannya nampak sebuah mobil truk yang melaju cepat- tak perduli sepa terus berjalan menyusuri air hujan yang terus membasahinya- pasrah. Itulah yang menggambarkan sepa saat ini.


Semakin dekat sepa ke tengah jalan- semakin dekat juga dengan truk yang terus melaju cepat ke arahnya..


BRAK

JDERR

Suara tabrakan dan gemuruh petir itu menyaut secara bersamaan- tubuh itu terpental jauh, bau anyir mulai tercium, kepala itu mengeluarkan darah tanpa hentinya.

Sakit

Itulah yang sepa rasakan, tubuhnya sakit- sangat sakit.  pandangannya mulai kabur, Teriakan demi teriakan histeris itu sedikit terdengar di telinganya, tersenyum manis,













Ayah, sepa pergi...











_________
••••


Anyeong ini cipi, cipi bawa cerita baru nih hhehe😁 omong omong ini cerita bl ups🤭🤭 pertama kalinya cipi buat cerita bl, jadi kalo ada kesalahan harap di maklumi ya....chu~😚😚 (kecupan cintah) 💃💋

Typo tandain!!!

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang