0.17

23.2K 2.4K 178
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Melangkah lebar membawa kakinya masuk kedalam sebuah mansion mewah- dengan angkuh seorang pria berjalan masuk. Pintu terbuka lebar semua orang membungkuk menghormati tuannya.

Selamat datang tuan--- Gibran

Menatap datar- gibran mengabaikan mereka semua yang menyapanya- melangkahkan langkahnya gibran berjalan melewati para pekerja nya yang membungkuk.

Mendudukkan bokongnya di sofa- gibran termenung dengan kaki yang menyilang. membenarkan topengnya- gibran selalu menutupi wajahnya yang hancur. mengambil dompet hitam miliknya ia membukanya menampilkan sebuah foto yang terletak di sana- mencabutnya gibran memandang lekat seseorang di foto itu..






bukankah kau membenci mereka sayang?




















_________


Air mata lolos keluar dari netranya. Menatap kedepan- rautnya menyendu, putranya ada di dalam sana. Menunduk menyembunyikan wajahnya yang kacau, ia tak sanggup menatap ruangan itu-- IGD--

"Mommy mohon bertahanlah--." batinnya. Menggigit bibir bawahnya- sepa menahan isak tangis. Bayangan di mana jeryo yang mengeluh kepadanya dengan tangan penuh darah- semua tercetak jelas di benaknya.

Menunduk menyembunyikan matanya yang berkaca tubuhnya bergetar- sepa menangis dalam diam. tanpa menyadari seseorang yang selalu manatap gerak geriknya-- jeynor-- membawa tangannya untuk mengusap surai putih itu, sepa mendongak membuat keduanya saling menatap. membawa kepala sepa ke pundaknya jeynor membiarkan istrinya yang mulai terisak.

"Hiks__ Maafkan aku--" Ungkapnya membuat jeynor terdiam- menggenggam jari jari lentik itu jeynor mengusapnya pelan.

Tak lama namun suara tangisan sepa mulai tak terdengar menatap kesamping- jeynor terkekeh.. Dia tertidur. Jeynor tak bergerak sedikitpun ia tak mau menganggu istrinya.

Krekk

Suara deretan pintu yang terbuka menampilkan seorang pria dengan jas putih melekat di tubuhnya- mendelik tajam jeynor menatap datar orang yang menyandang sebagai dokter itu- menggaruk tengkuknya yang tak gatal dokter itu merasa canggung. Membungkuk pelan,

"M-maafkan saya tuan,"

Tak menanggapi ucapan dokter itu-- jeynor dengan hati hati memindahkan kepala sepa ke pahanya, menyelipkan tangannya di tengah - tengah paha sepa jeynor dengan segera menggendong tubuh kecil itu-- pria cantik itu tak terganggu sama sekali. menghela nafas-

"Tunggu sebentar," Dokter itu mengangguk.

Tanpa lama jeynor langsung melangkah membawa sepa di gendongannya- memasuki sebuah ruangan. kini terpampang lah sebuah kamar yang memang sengaja di sediakan di rumah sakit ini, rumah sakit yang tentunya milik keluarganya- berjalan ke arah ranjang jeynor dengan perlahan menaruh tubuh sepa di kasur itu. memandang lekat.. Bahkan istrinya itu tak terganggu sama sekali- menyalipkan poni poni sepa ke sisi. Jeynor tak berhenti hentinya untuk memandang wajah cantik itu, mata yang terpejam itu berhasil menampakkan bulu mata yang panjang dan juga lentik- berhenti sejenak jeynor meneguk salivanya kasar. Memandang intens bibir merah itu- jeynor mengusapnya nya dan sedikit menekan bibir yang terasa kenyal itu. Mendekatkan wajah,

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang