0.16

26.5K 2.6K 240
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Takut, cemas, merinding- itulah yang di rasakan tiga bocah laki-laki saat berhadapan dengan pamannya- wajah setengah hancur, alis menukik tajam. Tersenyum lebar dengan tatapan yang kosong- ketiganya takut hanya untuk mengangkat kepala.

"Kalian kenapa? takut dengan ku hm?" Ujar pria itu dengan kepala yang sedikit dimiringkan- bersmirk kecil. Berjalan pelan menghampiri tiga anak itu yang duduk tak jauh dari dirinya. berjongkok- pria itu memegang salah satu bahu anak kecil itu. bergetar ketakutan, bocah yang sepertinya paling muda itu pun hanya bisa terdiam membeku. terpaan hembusan nafas itu terasa di lehernya menandakan seseorang yang dekat dengan wajahnya. Anak itu tak berani mendongak- memejamkan matanya erat.

"Mengapa? kamu.. Takut? aku menyeramkan ya?_____APA AKU MENYERAMKAN? APA AKU MENYERAMKAN ?"- jeritnya histeris. Bocah yang sepertinya umur tiga tahun itu kembali bergetar dengan hebatnya- matanya berkaca. Pamannya sangat menakutkan, meneriaki nya dengan mata yang membola sempurna.

kaka... hiks

Anak itu hanya mampu terisak dalam hati- menatap kesamping. Kakanya- dia juga mematung tubuhnya membeku. kepalanya menunduk. kakanya juga ketakutan. Tawa menggelegar- pamannya tertawa dengan kerasnya.

"HAHAHAHAH- AKU MENYUKAINYA- AK___ HEY? bukankah ini jeryo?" Kini pria iu beralih ke bocah lainnya- jeryo.

"Oh no__ wajahmu sangat tampan- ayo kita bertukar?" Jeryo terdiam- wajah pamannya sangat menakutkan. menggeleng kecil,

BRAK

"APA? KAU HARUS MAU- KAU HARUS MAU" Marahnya menjerit- mengulangi setiap ucapannya, pria itu tersenyum lebar.

Mengambil sesuatu--- pisau- gibran pria itu dengan santai nya mengusap pisau tajam itu. Memainkan nya sebentar-dan,

Srek

shsh

ABANG

Darah mengucur dari pergelangan tangan jeryo, pria itu menyayatnya. Kedua adiknya berteriak- jeryo hanya tersenyum kecil. Menangis dalam diam jeryo tak mau membuat adiknya semakin ketakutan- ini sangat menyakitkan.

Menoleh ke arah pamannya- pria itu tengah menjilati pisaunya yang terdapat darah jeryo- memandang aneh. itu sangat menjijikkan.

Jeryo menghampiri adiknya-- Javier Xavier--- Berjongkok, jeryo menyamakan tubuh nya dengan adiknya.

"Kalian gapapa?" Keduanya menggeleng, Xavier menyentuh luka memanjang itu "kaka__ kaka yang harus di tanya i-ni pasti menyakitkan hiks" Jeryo hanya tersenyum- mengusap surai adiknya...

Wushhh

Degg

Sebuah pisau terlempar dan menancap apik di sofa. jeryo melotot pisau itu melewati di tengah antara wajah dia dan adiknya- dapat di lihat Javier dan Xavier yang tampak syok- mereka membeku dengan mata yang terus menatap nya. Mereka tak berani menoleh.

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang