0.21

6K 1.2K 90
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Masuk kedalam ellena berjalan mengendap menghampiri ranjang pasien itu. mengulas senyum memandang sepa yang masih tenang dalam bawah alam sadarnya- mengusap surai itu. Ellena menyingkirkan anak rambut sepa yang mulai memanjang.

"Lihat lah-- Sera.. Putramu begitu cantik, pasti kau sedang bermain kan bersamanya? tak apa puaskanlah waktu mu dengan putra mu-- dan juga tuan senjaya- jangan dulu membawa putramu lebih dulu.. kalian jangan membawanya- cucu cucu kita masih membutuhkannya.. D-dan

Ellena menutup mulutnya erat menahan isakan tangis yang akan keluar..

"Putraku juga membutuhkannya," Lanjutnya dengan air mata yang membasahi wajah- menoleh ke samping ellena tak kuasa melihat wajah pucat itu.

Tak sengaja ellena melihat sekilas jari jari putih itu yang bergerak kecil- memandang cepat ke arah pria cantik itu.. ellena tersentak melihat mata terpejam itu mulai terbuka perlahan..

"Ya tuhan---

Ellena tak bisa berkata- dirinya langsung menekan tombol di samping ranjang, sedikit kesal lantaran dokter itu tak kunjung datang.

Melihat ke bawah ellena menangis melihat sepa yang sepenuhnya sadar dengan wajahnya yang masih pucat.

D-DOKTERRR


Teriakan ellena menggema bersamaan dengan dokter dan beberapa perawat yang mulai masuk dengan tergesa-.

ellena tak bisa menahan rasa bahagia nya- ia menangis teringat tatapan pertama yang ia lihat dari wajah pucat itu. Ellena terisak dalam hati, dirinya tak mau mengganggu dokter itu yang mulai memeriksa,

"Tuan phanie.. Anda bisa mendengar saya? berkedip jika iya," Ujar dokter itu membuat ellena dan perawat menunggu reaksi yang akan pria itu berikan.

Sepa terdiam- mengedipkan matanya. Ia merasa seluruh tubuhnya mati rasa,

"H-haus__" ucapnya terbata bibirnya terasa kelu. memandang sayu- seorang wanita mulai Menyendokan air ke dalam mulutnya,

Lima sendok air masuk ke dalam tenggorokannya- sepa merasa haus dan juga kering di lidahnya

Dokter pria itu hanya tersenyum simpul. dirinya pun ikut larut dalam kebahagiaan ini. ia menjadi saksi betapa hancur nya mereka setelah dirinya menyatakan bahwa pria yang mereka sayangi telah koma.

"puji tuhan-- tuan phanie tak apa.. Hanya perhatikan saja kesehatan nya-- istirahat yang cukup supaya tubuhnya cepat pulih yah-- dan juga nyonya mungkin nanti tuan phanie akan bingung oleh sekitar nya, tenang saja itu biasa terjadi pada orang yang baru terbangun dari koma-" jelasnya dengan senyum tak luntur dari wajahnya- ellena bahagia mendengar nya. membungkuk melihat dokter itu yang mulai pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang