0.19

20.3K 2.1K 175
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Seorang anak kecil terduduk anteng di pangkuan pria paruh baya-- saling menghadap membuat keduanya bertatapan--


Jeynor..

Anak itu mengangkat sebelah alisnya-- jeynor kecil itu memandang kakeknya bingung.

Pria itu hanya menghela nafas melihat betapa datarnya muka bocah itu- tak sadar dia sendiri pun sama datarnya ck'

"Jeynor dengarkan" Ujar pria itu serius--- dan jeynor pun hanya berdehem malas.

"Suatu saat nanti-- saat kau beranjak dewasa. Kau akan memiliki keluarga sendiri. menjadi suami yang baik-- dan juga ayah yang hebat.. Jeynor kecil ku akan menjadi ayah.. Jaga mereka..






































Jaga mereka?

"Aku tak bisa menjaga mereka seperti apa yang kau perintahkan. Terutama tiga putra ku.. Aku bukan ayah yang baik seperti mu opah-"

Jeynor menatap lekat sebuah pigura besar dengan photo seorang pria dengan jas hitam di tubuhnya-- tak ada senyum an di wajah datar itu.

Saat ini jeynor tengah berada di sebuah ruangan dengan banyaknya mawar hitam di sekitar-- dan juga banyak photo seseorang-- joyn smith.

Dia terkekeh setelah teringat dengan perkataan kakeknya itu.

phanie-- dia pria baik

"Kau bilang dia baik--- kau salah Opah kau salah. Dia seorang pria licik-- kau tau? Tak jarang aku menemukan dia sedang memukul putra ku, sebenarnya apa? kebaikan apa yang kau lihat?"

Salah satu kebiasaan jeynor adalah berbicara dengan photo itu-- ia akan meluapkan amarah maupun keluh kesahnya di hadapan photo joyn yang sudah tiada. Kenyataannya memang jeynor lebih dekat dengan kakeknya- di banding dengan jayen ayahnya.

Menghela nafas jeynor mengingat perasaannya yang selalu tak karuan beberapa hari ini.





Satu hal yang aku baru sadari...










Aku mencintai nya



























































SEPA [TRANSMIGRASI BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang