36. S

254 56 7
                                    


A year later ...

Setelah berusaha merelakan Banyu selama setahun, Sasti sudah ada di titik ikhlas. Ia sudah merelakan, tapi tidak pernah bisa melupakan Banyu karena Bina atau Irin selalu update mengenai pria itu. Jadi, ia tetap tahu kabar Banyu walaupun hanya sekilas. Ia juga tahu kalau sekarang Banyu sudah punya pacar baru. Sasti pun menerima informasi itu dengan baik. Walaupun sedikit kecewa, tapi ia senang akhirnya Banyu menemukan perempuan impiannya.

Selama setahun, Sasti berusaha mengembalikan hidupnya seperti biasa sebelum ada Banyu. Ia kembali bekerja dan fokus membangun Rinjani. Ia benar-benar berhasil mengubah kesedihannya dengan mulai berkarya lagi.

Rinjani pun makin ramai dan sukses hingga akhirnya Sasti memutuskan membuat brand kue sendiri. Rencana ini banyak mendapat dukungan dari orang-orang sekitar dan tentu saja membuat Sasti sangat senang. Pokoknya tidak lama lagi, impian Sasti terwujud.

"Sas, Banyu datang sama 'temannya'. Nggak apa-apa kan, ya?" Irin mengambil piring yang sudah berisikan kue basah. "Rifky ngundang dia juga soalnya."

"Banyu lagi di sini?"

"Iya, kontraknya habis. Dia sudah balik sejak dua minggu yang lalu."

Sasti tiba-tiba berhenti dari kegiatannya. Mendengar kabar bahwa Banyu sudah lama pulang membuatnya terkejut. Namun, ia tahu harusnya tidak terkejut kalau Banyu tidak menemuinya. Mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Banyu bahkan sudah punya pacar baru.

"Sas, dia mau datang sama pacarnya. Kamu beneran nggak apa-apa kan, ya?" Irin kembali mengulang informasinya lagi. Ia ingin memastikan bahwa Sasti akan baik-baik saja.

"Iya, Rin," sahut Sasti sambil berusaha tersenyum. "Santai aja."

Sasti akhirnya melihat Banyu lagi setalah setahun. Banyu masih sama seperti yang ia ingat dahulu. Hanya saja, wajahnya terlihat makin keras dan sekarang rambut Banyu tampak gondrong jika dilihat dari ikatan rambutnya.

Mereka tidak saling sapa, tapi pandangan mereka sudah bertemu. Banyu mengangguk kecil pada Sasti, lalu Sasti membalasnya. Setelah momen itu, Sasti menyibukkan diri ikut memotong kue untuk dibagikan. Ini acara ulang tahun pernikahan Irin sekaligus ulang tahun Arin. Jadi, banyak tamu hadir di sini. Irin dan Rifky sengaja mengadakan acara bersamaan supaya tidak repot dua kali. Siang tadi acara Arin yang didominasi anak-anak kecil, lalu setelahnya acara berganti dengan hadirnya teman-teman mereka.

Sasti sedang membagikan kue ketika seorang wanita menghampirinya. Temannya Banyu. Sasti tersenyum dan menawarkan kue pada wanita bernama Gea.

"Kamu Sasti mantannya Banyu, ya," ucap Gea setelah menerima kue.

Sasti agak terkejut karena ternyata Gea tahu tentang mereka. Ia pikir, Banyu tidak akan menceritakan kisah mereka pada pacar barunya.

Gea menghela napas. "Banyu nggak pernah ngubah wallpaper HP-nya dari foto kamu. Dia nggak pernah cerita, tapi aku tahu."

Sasti ikut menahan napas.

"Can you let him go?"

Sasti makin diam mendengar itu. Ia mencoba menjelaskan. "Aku dan Banyu sudah lama nggak berhubungan lagi."

"Tapi hatinya Banyu masih untuk kamu. Aku sudah 5 bulan dekat sama Banyu, bisa dibilang pacaran, tapi Banyu nggak 100% sama aku. Aku nggak tahu apa alasan dia ngajak aku ke sini padahal dia nggak suka kalau aku kenal sama teman-temannya. Tapi sekarang aku tahu setelah lihat kamu."

"Itu masalah kamu dan Banyu, bukan aku." Sasti tidak punya waktu untuk mengurusi hubungan Banyu dan pacarnya. Itu tidak ada urusan dengannya lagi.

Gea tidak lagi membalas. Wanita itu kemudian menjauhi Sasti.

diaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang