waktu kebersamaan

132 10 0
                                    

Thank you semua, yang sudah baca cerita ARSENIO OR GIBRAN. Sebenarnya ini cerita pertama kali author buat, dan author sangat senang banyak yang baca. Maaf bila typo karena author gak terlalu meneliti lebih dalam lagi dari kata kata tersebut. Dan ya.















Happy reading














Pagi ini adalah pagi yang mungkin terakhir untuk arsenio yang jiwanya terjebak di tubuh gibran, entah feeling mengatakan bahwa dia akan pergi meninggalkan dunia.

Selamanya


Tok!
Tok!
Tok!

Tiga ketukan membuat Gibran menatap kearah pintu berwarna putih dengan warna emas.

"Masuk"suruh Gibran yang lanjut melakukan aktifitasnya.

Cklek.

Pintu terbuka menampilkan catlana dengan wajah cantik dan menggemaskan.

"Ada apa?"tanya Gibran tanpa mengalihkan pandangan nya, ia sudah tau siapa yang datang ke kamarnya pagi pagi ini.

"Gibran, apakah kau hari ini sibuk?"bukannya menjawab malah bertanya balik.

"Tidak"jawab Gibran dengan nada datarnya.

"Apa kah kau bisa memberi waktu bersama anggota?, entah feeling ku mengatakan kau akan pergi jauh"ucap catlana yang menunduk kan kepalanya.

"Baiklah, tunggu aku di tempat biasa"jawab Gibran setelah itu beranjak pergi ke kamar mandi.

"Makasih Gibran"ucap catlana yang begitu senang sekali, sedangkan Gibran hanya menjawab deheman.

Catlana pun pergi dari kamar Gibran, Gibran menatap kepergian catlana sebelum ia benar benar masuk ke kamar mandi.

"Semoga feeling kali ini salah."batin nya.
















Hari ini Gibran benar benar meluangkan waktu nya bersama dengan pemeran yang lainnya.

Semuanya sedang berbincang bincang tapi tidak dengan gibran yang hanya menyimak saja pembicaraan mereka.

"Ooh iya, nanti malam mulai penyerangan?"tanya albirru menatap Gibran.

"Ya, siapin semuanya Dengan teliti dan jangan sampai ada yang gugur di peperangan ini"ucap Gibran menatap datar kearah mereka.

Semuanya menggangguk sebagai jawaban, mereka sangat patuh dengan ucapan Gibran entah mengapa.

Ting!

Notifikasi dari handphone milik Gibran, Gibran segera melihat notifikasi tersebut.





Fidelis children.

Bang Sasa
|Ar, misi kedua sudah selesai.

Dedek sensen
|Saya juga sudah menyelesaikan nya.

Me
Bagus, siapin diri kalian.|

Bang Sasa
|Baik

Dedek sensen
|Okay

















"Semoga tidak terjadi apa apa"bati Gibran

"Gibran aaaa maaf maksud ku Arsen, ayo cari angin atau ketempat sesuatu"CHANDRA VALENTINO.

"Ya dan satu lagi panggil saya senyaman kalian."setelah mengatakan itu, Gibran memilih langsung pergi meninggalkan mereka.

Mereka hanya saling bertatap tatapan dan segera mengejar Gibran yang sudah mulai jauh dari mereka.























ARSENIO OR GIBRAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang