bulan menjadi saksi bisunya

102 11 0
                                    

Double up guys.
Tanpa basa basi langsung baca aja ya guys.






Happy reading






Gibran sedang berusaha menghentikan waktu dari boom tersebut.

Sebenarnya ia pernah melakukan pemberhentian boom tapi hanya sekali saja, saat dimana ia bersama Aksa di tempat khusus keluarga Fidelis.

Tangan yang getar dan basah karena keringat berusaha melepas kabel kabel yang berwarna di dalam boom tersebut.

"Sial, kalau kayak gini terus bakalan buang buang waktu. Tapi aku juga harus berusaha untuk berhenti kan boom ini"gumam Gibran.

Gibran tetap lah Gibran yang akan selalu berusaha untuk berhentikan waktu boom nya.

"Bang arsen!!!"panggil seseorang dari arah belakang, Gibran yang mendengar memanggil nama nya itu segera menengok ke arah belakang untuk melihat siapa yang datang.

"Rasenio?, kau ngapain disini?"tanya Gibran saat melihat siapa yang memanggil nya, dan tenyata yang memanggil nya adalah kembaran dirinya sendiri.

"Bertemu dengan mu"jawab rasenio tanpa ada rasa bersalah.

"Astaga, adik ku yang ku cintai. Tolong pergi dari tempat ini, ini sangat bahaya"ucap Gibran dengan nada sedikit lembut.

"Tidak mau, aku ingin bersama mu. Kalau kau pergi maka aku juga akan pergi bersama dengan mu, kau adalah saudara kembar ku arsenio. Tidak akan ku biarkan kembaran ku pergi sendiri tanpa diri ku"jelas rasenio dengan panjang lebar.

Gibran yang mendengar itu hanya bisa terdiam mematung, ia tersentuh dengan ucapan sang kembaran nya ini.

"Rasenio"lirih Gibran yang segera memeluk tubuh sang adik dengan tangisan yang pecah di malam itu.

Rasenio membalas pelukan tersebut, ia juga meneteskan air mata. Ini begitu menyakitkan untuk mereka.

"Abang jangan tinggalin rasenio, kalau Abang pergi meninggalkan rasen sendiri. Rasen bersama siapa lagi?"lirih rasenio.

"Maaf, Abang gak memikirkan mental mu rasen. Abang akan berusaha untuk hidup okay"ucap Gibran yang sudah melepas pelukan nya.

"Hmm, ayo kita pergi dari sini bang. Kita akan membuat lembaran baru di kisah kita"kata rasenio dengan senyuman yang merekat di bibir nya.

Gibran mengganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia setuju dengan ucapan rasenio.

Mereka saling bergandeng tangan dan mulai melangkah kan kaki mereka untuk pergi dari wilayah yang memiliki banyak kenangan.





Disisi yang lain.

Mereka semua menunggu keberadaan rasenio, mereka harap rasenio membawa kembali Gibran.

Tap!
Tap!
Tap!

Tiga langkah terdengar mendekati orang orang yang ada disana, semuanya melihat kearah sumber suara langkah tersebut.

Semuanya mematung saat melihat siapa yang menghampiri mereka, dia adalah...

"RASENIO, GIBRAN!"

Ya, mereka adalah rasenio dan Gibran yang datang menghampiri mereka dengan tatapan yang begitu serius.

Dika berlari menghampiri keduanya dan memeluk tubuh mereka, ia benar benar takut kalau rasenio tidak membawa Gibran kembali.

"Syukurlah kalian baik baik saja, aku sangat senang"ucap Dika dengan nada yang begitu khawatir.

ARSENIO OR GIBRAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang