244.

1 0 0
                                    

Sudah dua minggu sejak Elvan ditahan,
Semua mengalami perubahan aktivitas.
Risa tidak datang ke kantor dan memilih memonitor kegiatan perusahaan secara daring, Airin juga memilih menemani Thalita di RS sepanjang hari, Satya pun mengurangi jadwal operasi.

Mereka menginap di hotel terdekat termasuk Jeno, Jie dan Chenle.
Sedang Jaemin akhirnya meminta bantuan orang tuanya agar bisa magang di RS yang sama dengan tempat Thalita, tak peduli ia mendengar cibiran dari teman angkatannya.

Kondisi fisik Thalita sudah membaik, namun mentalnya masih dalam pemulihan sehingga Satya memutuskan untuk tetap dirawat di RS saja.

Thalita belum mau berbicara selain dengan dokternya, tatapannya masih kosong, ia masih dalam kondisi syok.

"Selamat sore adikku paling manis sedunia" sapa Jeno begitu membuka pintu.

Thalita masih diam menatap jendela. Jeno, dan Chenle baru sampai, menyalimi Risa dan Airin yang tengah mengobrol di sofa.

"Kalian udah mandi belom?" tanya Airin.

"Udah bun, tadi kita pulang ngampus ke hotel dulu" jawab Chenle.

Jeno ikut duduk di sofa dan menghela napas, ia mengambil beberapa cemilan dan memakannya.

Chenle berjalan mendekati jendela, berdiri menghalangi pandangan Thalita sehingga Thalita menatapnya.

"Hai" ujar Chenle, mengangkat tangan kanannya.

Thalita hanya menatap tanpa ekspresi, seperti biasa.

"Gue beli mochi strawberry, gue suapin ya?" tanya Chenle sambil menyodorkan kotak berisi mochi yang ia beli dari resto hotelnya.

Tidak menjawab, Chenle tetap membuka kotaknya dan menusukkan garpu ke mochi itu. Thalita memperhatikan gerakan Chenle sampai Jeno, Risa dan Airin ikut memperhatikan dari sana.

"Aaa" Chenle membuka mulutnya agar Thalita mengikutinya,

Thalita menurut, lalu menggigit kecil mochi itu. Chenle tersenyum, mengusap bibir Thalita yang penuh serbuk putih.

"Enak kan?"

Thalita tidak menjawab, namun tangannya terangkat untuk meraih tangan Chenle.

"Mau pegang sendiri?" lalu Chenle memberikan garpunya.

Thalita memakan mochinya dengan mata yang fokus melihat strawberry didalamnya,
Chenle menadahkan tangannya dibawah dagu, agar tidak ada yang jatuh mengotori baju.

Risa dan Airin ikut tersenyum, Jeno langsung bangun dan mendekat kesana juga.

"Parah, kemarin gue bawain donat ga dimakan" Jeno pura-pura menggerutu.

Jeno berdiri disamping Chenle, merangkul temannya itu dan tersenyum melihat Thalita, ia lalu mengusap kepala adiknya "Cepet sembuh yaa"

Thalita mendongak melihat keduanya dan tersenyum tipis, lalu memberikan garpunya yang sudah bersih karena mochinya sudah termakan habis.

Chenle tertawa "Lagi?"

Thalita menggeleng, namun ia merentangkan keduanya.

Jeno menarik Chenle maju lalu keduanya memeluk Thalita.

"Makasih" bisik Thalita, membuat Jeno dan Chenle tertegun.

Jeno mengeratkankan pelukannya "Everything will be fine, Ta" jawab Jeno dengan berbisik juga.

Chenle mengusap punggung Thalita.

"Eh apaniii pada pelukan ga ngajak???" Jie yang baru masuk langsung protes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keep me company Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang