42. 😖

7 0 0
                                    

Hari ini Risa-Mama Jeno dengan tergesa memasuki rumah Thalita, ia membuka pintu kamar dan mendapati Thalita yang tengah meringkuk.

Ya. hari pertama ketika menstruasi untuk Thalita adalah sebuah bencana, dia akan merasakan sakit seperti di pelintir dan di tusuk, kalau lagi apes bahkan sampai pingsan.

1 hari itu akan menjadi hari yang panjang karena waktu terasa berjalan lambat dan menyiksanya,

beruntung dia memiliki Mamanya Jeno yang selalu mau di repotkan olehnya sejak ia pertama kali mengalami menstruasi.

"Tan ga kuat sakit bangett" keluh Thalita. ia terus meringuk memegangi perutnya.

"Iya sini yang bener dulu tidurannya, Mama olesin minyak kayu putih"

Thalita menurut, Risa dengan telaten mengusap perut Thalita dengan minyak kayu putih.

"bentar lagi dokter Ge dateng,"

Thalita mengangguk,

selain merasakan sakit, hal buruk ketika haid yaitu tidak napsu makan sama sekali, bahkan ia bisa tidak merasakan lapar. Untuk itu ia selalu mendapatkan infus sebagai cara lain agar ia tetap mendapatkan nutrisi pengganti makan.

Thalita menitikkan air matanya, setelah itu mama Jeno menempelkan heat pack agar perut Thalita terasa hangat kemudian Thalita kembali meringuk.

"Tan. udah izin ke guru aku?" tanya Thalita.

"Udah, udah mama urus, tadi juga mama telpon Jie minta tolong izinin"

Risa mengusap kepala Thalita "udah gausah pikirin, dibawa tidur aja "

tak lama dokter datang, dokter Ge namanya, beliau adalah teman dari Satya papi nya si kembar,

"Dari dulu belum ada perubahan ya, masih kesakitan terus dihari pertama" ujar dokter Ge basa basi sambil menyiapkan infusan.

"Iya Mas Ge, aku kadang bingung, ga tega liatnya, soalnya aku ga ngerasain gini" jawab Risa.

"Iya  setiap perempuan pasti beda beda Sa, ini bersyukur Thalita cuma di hari pertama sampai kedua saja, saya ada pasien sampai seminggu selalu kesakitan dan pingsan terus"

"ya Allah kasian banget,"

"ah ya tapi Thalita belum ada pingsan kan?"

Risa menggeleng "belum, terakhir pingsan ya yang waktu itu waktu dia masih smp"

"syukur kalau gitu,"

dokter Ge selesai memasang infus, kemudian mengusap puncak kepala Thalita.
"Jangan meringkuk terus nanti punggung nya sakit, infusnya juga bisa macet" ujar Ge.

Thalita mengangguk dengan mata terpejam.

"Satya dari pagi ngehubungi saya terus katanya suruh cepat cepat kesini" cerita dokter Ge lalu terkekeh.

Risa ikut tertawa "gitu deh kalo Tata sakit, heboh semua"

"ini udah beres, kalau infusnya hampir habis hubungi saya saja, saya ga bisa stay disini soalnya lagi ada janji,untung deket sini juga sih"

"Iya terima kasih banyak ya mas udah nyempetin kesini," ucap Risa.

"sudah kewajiban saya Sa, Thalita kan memang punya jadwal menstruasi yang ga teratur jadi saya harus siap kapan pun, lagian bisa di bom saya sama Satya dan Airin kalau menolak"

Risa tertawa kecil kemudian mengantarkan dokter Ge ke depan.

"si 3 cowok ga keliatan ini biasanya pada heboh juga" tanya dokter Ge sebelum pamit.

keep me company Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang