bagian 15. Hai?

6 0 0
                                    

Sandaria School merupakan sekolah swasta yang banyak diminati, namun tidak semua orang bisa masuk kesana, semua tergantung hasil tes, besaran finansial, dan yang paling berpengaruh tentu saja koneksi di dalamnya.

namun walaupun begitu, Sandaria School selalu di isi dengan siswa-siswi yang memiliki standar diatas rata rata.

dan pekan ini merupakan pekan ujian masuk sebagai salah satu syarat penerimaan siswa baru, dimana Thalita sempat mendapatkan jadwal yang berbeda, namun berkat Mama Jeno Thalita bisa ujian di waktu yang sama dengan Jeno, Chenle dan Jie.

saat ini Thalita sedang duduk di gazebo taman belakang, menunggu Jie dan Jeno yang sedang ujian. Sedangkan ia dan Chenle sudah selesai ujian, namun saat ini ia duduk sendiri sambil melihat sekitar, bengong, dan memikirkan hal acak dikepalanya, sedangkan Chenle sibuk berkeliling.

"Hai? alone? bisa gue duduk disini?"

Thalita yang sedang bengong langsung menoleh dan mendapati cowok berkaus hitam dengan kemeja yang ditenteng di tangannya. "Oh, iya silahkan" jawab Thalita

sosok cowok yang menyapa dirinya mengangguk dan langsung duduk di samping Thalita.

"your exam-, emm-ujian lo udah selesai?"
tanya cowok itu.

Thalita menoleh, "udah kok, lo udahan?"

cowok itu mengangguk "udah, it's hard" keluhnya.

Thalita terkekeh "iya lumayan, tapi harusnya gue keterima sih"

cowok itu tertawa "pede banget ya?"
"terus lo ambil Ipa, Ips, Seni atau Bahasa?"
"by the way what's ur name?"

pertanyaan beruntun itu diberikan pada Thalita.

"gue pilih Ips" jawab Thalita.

lalu cowok itu memberikan ekspresi terkejut nya, atau mungkin excited?
"woah sama! semoga sekelas ya"

Thalita tersenyum canggung lalu mengalihkan pandangannya, ia baru kali ini diajak ngobrol dengan cowok lain selain 3 temannya itu, dan anehnya dari awal ia bisa merespon dengan santai.

"tapi lo belom ngasih tau nama lo, Gue Marklee, salam kenal" cowok bernama Marklee itu mengulurkan tangannya.

Thalita dengan ragu menjabat tangan itu "Marklee? umm Mark?" ucap Thalita pelan.

Mark terkekeh "that's it"

"aga belibet ya lidah gue" kata Thalita becanda. "Gue Thalita" ujarnya sambil tersenyum. tangan mereka masih saling menjabat.

Mark tersenyum "pretty"

"eh?" kaget Thalita

"eh?" lalu Mark membekap mulutnya "Sorry, i can't control myself"

lalu keduanya tertawa dalam perkenalan yang terasa aneh itu.

selang berapa menit terdengar suara tawa Jeno dan Jie yang mendekat. Thalita melongok dan benar saja mereka sedang berjalan kearahnya bareng dengan Chenle juga.

Jeno melambai dari jauh dan dibalas Thalita.

"temen lo?" tanya Mark.

Thalita mengangguk, lalu ketika ketiganya sampai, mereka dengan kompak memasang wajah bingung ketika melihat ada cowok asing di samping Thalita.

"Hello? gue Marklee" jika tadi Mark mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Thalita, kini ia mengulurkan kepalan tangan ala tos anak cowok, lalu disambut dengan Jeno terlebih dahulu "Jeno"

"Jie"

"Chenle"

"Lo?-" sebelum Jeno bertanya Thalita terlebih dahulu menjelaskan

"peserta ujian juga, dan gue baru kenal" ujar Thalita.

lalu Jeno mengangguk.

"balik yuk? laper" ajak Jie.

Thalita mengiyakan, dan mereka berpamitan dengan Mark.
lalu Jeno, Chenle, Jie dan Thalita segera menuju parkiran karena jemputan mereka sudah datang.

saat ini mereka sudah berada di dalam mobil jemputan ChenJie.

"Makan kemana nih?" tanya Thalita.

"kerumah gue aja lah, gue capek" jawab Chenle yang duduk di depan lalu memejamkan matanya walaupun masih bisa mendengar obrolan yang lain.

"Yaudah"

"yang tadi siapa Ta?" tanya Jie.

"Kan tadi udah kenalan"

"tumben lo kayak langsung deket gitu, karena cakep ya?" ledek Jie.

"Ett! ngga gitu, mungkin karena pembawaan dia yang santai banget kali?" jawab Thalita.

"Ips juga?" tanya Jeno.

"Huum katanya sih gitu,"

"lo ada ngasih nomor hp?" tanya Jeno lagi

"Engga lah No, baru gitu doang masa nanya nanya nomor hp sih? kenapasihh lu sama Jie? lo juga Le muka lo asem banget tadi" kesal Thalita.

Chenle langsung bangun dan menoleh, menunjuk dirinya "Lah gue? gue diem ya anjir"

"lagian lo ditanya gitu doang sewot amat, salting?" lanjut Chenle.

Jeno dan Jie ikut tertawa "cie salting cie"

Tangan Thalita langsung saja terulur untuk menarik rambut Chenle

"A-AH LEPAS GA?! KOK GUE DOANG SI!!"

Thalita melepasnya "tau ah"

*****

-published on July 6-

keep me company Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang