168. We meet again, Na

10 1 0
                                    

Sore ini Thalita sampai di rumah sakit yang rutin ia datangi untuk selalu kontrol kesehatannya, terutama masalah menstruasinya yang jarang teratur.

Thalita melewati taman rumah sakit dengan senyuman di wajahnya, ia selalu senang melihat taman ini karena terasa menyegarkan. Om Satya bilang ia memang mau membuat 'healing' untuk pasien agar tidak hanya berdiam di dalam kamar.

Ia menoleh ke kanan, ke kiri, ke belakang, pokoknya setiap sudut ia perhatikan sampai menatap ranting pepohonan karena hari itu tampak cantik baginya.

namun ketika ia menatap langit-langit, ia lupa memberhentikan langkahnya sehingga dalam waktu singkat kaki nya sudah terjerembab ke dalam saluran air yang untungnya kering.

"AKH!" pekik Thalita begitu tubuhnya oleng, namun tidak sampai jatuh karena seseorang menahan lengannya.

Thalita buru-buru mengangkat kaki kanannya dan meringis.

"Jalanan itu di depan mata kamu, bukan di atas"

Thalita menoleh kemudian kaget mendapati seseorang yang sudah lama tidak ia lihat,

orang itu pun sama kagetnya.

"Kak Nana?"

Jaemin membantu Thalita berjalan menuju kursi taman yang tidak jauh dari sana.

Thalita terus meringis merasakan sakit di pergelangan kakinya dan perih karena bagian atas mata kakinya lumayan banyak tergores.

"Sebentar"

Jaemin meninggalkan Thalita namun ia kembali cepat dengan kotak p3k ditangannya.

"Gue buka ya sepatunya" ujar Jaemin lalu berjongkok.

Thalita mengangguk, ia memperhatikan Jaemin yang fokus membuka sepatunya.

"Tahan bentar, ini terkirlir"

Thalita memekik dan berjengit saat Jaemin memutar telapak kakinya dan memijatnya, ntahlah.

"Kak, sakit!" protes Thalita.

"kalau gamau sakit, jalannya di perhatiin Thalita"

Thalita sedikit kaget "kok lo inget nama gue?"

Jaemin menatap Thalita heran dan terkekeh "apasih pertanyaan lo"

mungkin bukan hal besar bagi Jaemin, namun ini hal penting bagi Thalita karena ia selalu merasa orang mudah melupakannya dan sulit melihatnya.

Jaemin mengoleskan antiseptik pada luka Thalita,

"sshh perih, kak"
"Selesai" ujar Jaemin lalu ia berdiri meregangkan punggungnya.

"lo udah kerja disini?" tanya Thalita.

Jaemin duduk di samping Thalita "masih koas"

"perasaan koas mulu" jawab Thalita.

Jaemin tertawa "sebentar lagi selesai, ini juga gue tercepet" sombongnya.

Thalita mengingat sesuatu lalu menarik tangan Jaemin yang mengenakan arloji dan melihat jam.

"Duh gue udah telatt"

"mau ketemu dokter Ge?" tanya Jaemin.

Thalita berdiri dari duduknya "iya, kok lo tau"

"Gue sering liat lo kesana"
"sini gue bantuin" ujar Jaemin lagi.

Thalita tak menolak sebab kaki nya masih terasa sakit.
butuh waktu lama untuk mereka sampai di ruangan dokter Ge.

Jaemin membuka pintu ruangan "misi Dok"

keep me company Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang