24. Dia Yang Akan Terus Hidup Untukmu

52 7 2
                                    

King menopang kepala di telapak tangan. Menatap liar pada Mina yang mondar-mandir di hadapannya, bersiap pergi melakukan pemeriksaan.

“Berniat mengantarku?”

King menggeleng. “Aku mau bertemu Prince.”

Mina langsung tarik urat. “Nikahi saja dia! Kau selalu sibuk mengurusnya sampai menomorduakan aku.” Di bagian akhir kalimat, dia memelankan suara.

King terkekeh. Beranjak dari duduknya, lalu menarik Mina dari belakang.

“Lepas, King. Zara dan Red sudah menungguku.” Mina meronta dari dekapan King yang kuat.

“Siapa kau berani memerintahku?” bisik King, lembut. Dijilatinya bagian belakang telinga si istri.

“Aku istrimu. Aku berhak memintamu melakukan sesuatu yang kurasa perlu.” Mina menekan lengan King dengan kuku-kuku jarinya yang pendek. “Permintaan seperti itu tidak untuk membuatmu lebih rendah dariku, King.”

“Hmm, begitukah? Jadi pikirmu aku harus menurutimu?” King mengecup pelan leher samping Mina. Memeluk erat si istri yang gerakan merontanya mulai memelan.

“Ya. Situasinya mengharuskan begitu.”

King kembali memanasi Mina dengan bibirnya yang terus mengecup di sekitar leher yang terbuka. Bahkan tangannya menyusup ke celana bahan Mina yang tidak terlalu sempit. Pinggangnya dari karet. Begitu mudah untuk dinakali oleh tangan King.

“Kalau begitu, sebentar.” King sudah berhasil memasukkan jarinya.

Mina menegang seketika. Tidak sadar kalau pintu depan tidak terkunci dan Zara masuk begitu saja lantaran Red memintanya menyusul Mina.

“Mina—ow!” Zara langsung balik badan, ketika dilihatnya dua insan sedang bermain dalam posisi memunggungi.

“Ck!” King berdecak, namun tidak melepas Mina. Cuma tangannya yang berhenti, lalu keluar dari celana si istri.

Tubuh tegapnya menutupi Mina. Berbalik untuk menghalangi Mina dari pandangan Zara.

“Tunggu di luar.”

Ketidaknyamanan menyelimuti Zara. Segera kepalanya terangguk dan tubuhnya berbalik pergi tanpa sepatah kata pun.

Mina terbahak sambil merapikan diri. “Kau membuatnya takut.”

“Aku sudah berhasil membuatmu basah. Tidak sekalian kita bermain?” King menyentuh wajah Mina. Tidak peduli pada apa yang tengah dibahas oleh si istri. Dikecup kening Mina begitu lama, sampai wanita itu terkulai karena terpedaya akan sikap manis King yang jarang-jarang keluar.

“Tapi jangan lama,” bisik Mina akhirnya.

***

Sepanjang pemeriksaan, Mina diabaikan bahkan diberi raut masam oleh Red. Tidak mengejutkan bagi Mina. Tahu persis kalau Zara pasti mengadu tentang kemesraannya dengan King yang menyita waktu mereka semua.

Proses yang merepotkan sebenarnya. Mengurus kontrak hukum, menjalani berbagai pemeriksaan medis dan psikologis. Mina bersedia menjalani, begitu pun Red walau dengan acuh tak acuh.

Bahkan rupanya Jemima ikut hadir menemani, walau terlambat datang.

“Bu, ini Zara ... Zara Mokosh.” Mina melirik Zara yang langsung ambil sikap santun dan manis, mengulurkan tangan ke hadapan Jemima.

Setelah berjabat tangan, wujud terima kasih Jemima adalah memeluk Zara. Bertanya basa-basi tentang hubungan di antara putranya, Mina dan Zara.

“Teman, Bu. Kami bertiga berteman sejak beberapa waktu lalu,” jelas Red yang diiyakan oleh Mina.

𝐌𝐚𝐤𝐞 𝐘𝐨𝐮 𝐌𝐢𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang