"Kadang-kadang, takdir dan kebetulan bertemu di persimpangan jalan, menuntun kita pada jalur yang tak terduga, namun membawa makna yang mendalam."
Pagi hari desa Bumiayu yang selalu dingin. Saskia melihat wanita cantik yang bersama Bayu kemarin berdiri dibawah pohon tangerine memperhatikan buah-buah yang sedang bermekaran. Saskia berinisiatif membuatkannya secangkir kopi hangat khas tangerine lalu menghampirinya.
"Silahkan kopinya mbak." Saskia memberikan secangkir kopi pada wanita itu.
Wanita itu tekejut, melihat wajah ramah Saskia lalu menerima kopi itu. "Wah makasih, Saya Deasy."
"Saya Siska." Balas Saskia merubah namanya berharap tidak dikenali. "Suami nya gak diajak jalan-jalan pagi sekalian mbak?" Saskia bertanya, ingin memastikan apakah wanita ini istri Bayu.
"Suami saya sudah jalan kerja dari pagi mbak," Jawab Deasy menyeruput kopi nya. "Hm..enak sekali kopinya, ada rasa dan aroma jeruk nya ya," Kata Deasy kagum.
Saskia membatin, firasatnya ternyata benar, wanita ini adalah istri Bayu. "Makasih Mbak, rasa jeruknya memang dari buah-buah di pohon ini yang kita petik langsung. Silahkan dinikmati," Jawab Saskia lalu pamit pergi.
Saskia mengetik pesan untuk Karenina memberitahu bahwa Bayu tidak ada di homestay dan ia bisa beraktifitas seperti biasa.
**
Siang harinya terlihat Bayu dan Pak Joko kembali ke homestay untuk makan siang. Saat itu Bu Ambar sedang berkunjung dan berbincang tentang menu masakan dengan Karenina di area dapur. Karenina yang melihat sosok Bayu memasuki area homestay langsung berjalan cepat naik menuju kamarnya meninggalkan Bu Ambar yang tengah menjelaskan resep makanan.
Bu Ambar bingung dan cukup terkejut melihat tingkah Karenina. Tidak biasanya Karenina bertingkah tidak sopan pergi meninggalkan orang di tengah pembicaraan. Bu Ambar yang penasaran menyusul Karenina menuju kamarnya.
"Nin, kamu kenapa kok kayak orang kabur?" Tanya Bu Ambar begitu sampai di kamar Karenina.
Karenina cukup terkejut melihat Bu Ambar menyusulnya. Melihat raut muka Bu Ambar yang sangat ingin tahu dan tidak ingin terjadi kesalahpahaman seperti dulu, Karenina memutuskan untuk menceritakan tentang Bayu dan semua kisah hidupnya.
Bu Ambar seketika merasa bersedih, ia tidak percaya di dunia ini masih ada manusia yang tega memperlakukan menantunya dengan jahat. Ia membatin, seburuk-buruk sifatnya, ia tidak akan mungkin bisa setega itu.
"Yang sabar ya ndok! Ibu ini gak akan sejahat itu sama kamu!" Ucap Bu Ambar mengelus pundak Karenina.
"Untung kamu ketemu Putra, Nin. InshaAllah Putra gak akan ninggalin kamu," Kata Bu Ambar.
Karenina sedikit terkejut atas ucapan Bu Ambar karena ia pikir Bu Ambar belum tahu mengenai hubungannya dan Putra.
"Kamu sementara ngumpet aja dulu kalo ada dia, Jangan sampai dia ngeliat kamu. Bisa-bisa dia minta balikan lagi, dan hati kamu jadi luluh," Lanjut Bu Ambar menegaskan.
"Ibu tau, tentang saya dan Putra?" Tanya Karenina. "Maaf ya bu, saya belum cerita. Saya takut Bu Ambar berpikiran yang tidak-tidak," Karenina menjelaskan dengan sedih.
"Ya gak apa-apa Nin, Ibu ngerti kok," Jawab Bu Ambar. "Ya sudah kamu diem dulu disini. Biar Ibu bantu-bantu di bawah ya."
"Makasih ya bu." Ucap Karenina lega karena Bu Ambar sangat memahami situasinya.
Dalam keheningan, pikiran Karenina kalut. Ia berpikir apakah seharusnya ia tidak lari dan menghadapi saja semuanya dengan berani. Dalam hatinya ada sedikit rasa bersalah juga karena ia pergi meninggalkan Bayu seperti kemauan mertuanya. Ia pun bertanya-tanya dalam hatinya, Apakah Bayu menanyakan dan mencari tahu tentang dirinya dan Alan saat mereka pergi?.
Perasaannya untuk Bayu telah susah payah ia kubur dalam-dalam. Ia takut perasaan itu akan timbul kembali saat menatap langsung matanya sehingga bisa menyingkirkan rasa cinta nya untuk Putra.
**
Di bawah salah satu pohon tangerine, Alan dan Putra asik bermain bola dengan seru. Sore itu klinik sedang tidak ada pasien yang berkunjung, dan ia menyempatkan diri untuk bermain bola dengan Alan.
Bayu yang jadwalnya sedang kosong terlihat duduk menikmati kopi sambil melihat Putra dan Alan bermain Bola dengan seru. Ia lalu menghampiri dan menyapa mereka.
"Seru sekali mainnya. Anaknya usia berapa?" Tanya Bayu ramah pada Putra.
"7 Tahun," Jawab putra. "Bapak punya anak?" Tanyanya basa-basi.
"Punya. Mungkin saat ini usianya sama dengan Anak bapak," Kata Bayu memandangi Alan yang asyik bermain bola. "Enak sekali sepertinya bisa akrab dengan anak seperti itu," Lanjut Bayu tersenyum iri melihat kedekatan Putra dan Alan.
"O iya pak, saya dengar-dengar bapak salah satu calon anggota legislatif disini, kalo boleh tau dari partai mana pak?" Tanya Putra mengalihkan pembicaraan.
"Saya dari Partai Indonesia Sejahtera. Bapak sendiri apa bekerja homestay ini?" Tanya Bayu.
"Oh bukan. Saya dokter di klinik umum ujung jalan sana," Jawab Putra sambil menunjuk kearah kliniknya.
"Wah pak dokter. Berarti desa ini sudah cukup maju juga ya. Saya melihat bangunan sekolah negerinya-pun cukup bagus dan bersih, puskesmas sampai klinik pun sudah ada, walau masih kurang memadai," Ucap Bayu.
"Jadi kira-kira apa rencana bapak mengenai fasilitas dan pelayanan kesehatan di sini yang masih kurang memadai?" Tanya Putra, berharap perbincangan ini tidak akan kembali ke topik keluarga.
"Inilah tujuan saya datang ke sini, untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat serta apa saja yang menjadi perhatian utama penduduk di sini. Memperbaiki serta menambah fasilitas dan pelayanan kesehatan akan saya masukan dalam program kerja saya jika saya menjabat nanti," Bayu menjelaskan dengan seksama. Dan percakapan mereka pun menjadi percakapan mengenai pekerjaan dan keadaan desa sekitar.
Disisi lain, Karenina melihat pemandangan itu dari jendela kamarnya. Ia merasa gelisah, takut jika Bayu mengenali Alan.
Pikiran Karenina kalut, berbagai pertanyaan memenuhi kepalanya. Mungkinkah pertemuan kembali dengan seseorang adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang telah disusun oleh takdir? atau mungkin itu hanya kebetulan yang menghadirkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan menemukan kedamaian?
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGERINE (Sudah Terbit)
RomanceHello, Salam kenal semua, ini adalah novel pertama saya. Saat ini saya sedang butuh sekali feedback, komentar, dan vote dari kalian semua pembaca setia wattpad. Semoga Kisah ku ini bisa disukai oleh kalian. Selamat membaca.. Vote dan komen kalian s...