Bab 10 : Zauji

83 5 0
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم

استغفرالله
الحمد لله
الله أكبر
لا إله إلا الله

سبحان الله والحمد لله ولايلاهيل الله والله أكبر

Artinya : "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar".

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

2 hari Setelah pernikahan Gus Hanif & Ayesha.

Pasutri itupun bersiap-siap Tempat tinggal, yang Awalnya menetap di
Pesantren An- Nur Taqaddam Pesantren Milik Ayah Ayesha yang letaknya berada di Kota Surabaya tepatnya di Provinsi Jawa Timur.

Kini Pindah ke Pesantren Bil- Hidayah Mutaqqin Milik Abi Gus Hanif yang letaknya berada di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

"Umaa, Ayesha sedih, Ayesha habis ini bakalan jarang ketemu Umaa sama Abah" Keluh Ayesha kepada Umanya.

"Jangan sedih atuh Ayesha, nanti Cantiknya hilang Lohh, kan itu Juga kewajiban Kamu harus Ikut Suami Kamu Nak, Umaa dulu juga seperti Kamu" Balas Umaa sembari Menenangkan Anaknya itu.

Di sisi lain Ada Abah dan Gus Hanif yang Berbincang-bincang.

"Sepenuhnya Saya berikan Tanggung jawab penuh Ayesha kepada Kamu, Nak Hanif. Tolong jaga Ayesha dengan baik, jangan biarkan Ayesha terluka, jangan sakiti hati Ayesha, buat Dia Bahagia" Ujar Abah kepada Gus Hanif

"Siap Abah, Hanif akan menjaga Ayesha,menyayangi Ayesha, melindungi Ayesha, dan tidak akan membiarkannya Terluka sedikitpun." Balas Gus Hanif dengan penuh Keyakinan.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Tak lama Ayesha pun sudah siap dan Menghampiri Suaminya itu,

"Apakah semuanya sudah Siap, Zaujati?" Tanya Gus Hanif

"Sudah, Gus" Balas Ayesha.

Umaa dan Abah yang melihat itupun menjadi Gemas dengan Percakapan Pasutri baru ini.

"Ayesha Manggil Hanif kaku banget Ya" Celetuk Umaa kepada Ayesha dengan nada bergurau.

"Sekali-kali Manggil Sayang gitu, atau Mas, atau A'a, biar ada Romantis²nya Yesha" Lanjut Umaa di iringi Ketawa kecil.

Gus Hanif dan Abah yang mendengar perkataan Umaa pun ikut Tertawa, sedangkan Ayesha merasa Malu, sangat Malu dan Hanya bisa Tersenyum, pasalnya ia tak tau harus memanggil Gus Hanif dengan panggilan Apa.

"Yasudah Abah, Umaa, Hanif berangkat dulu Ya, Assalamualaikum" Pamit Gus Hanif.

"Assalamualaikum Abah, Umaa, Ayesha Pamit" Di lanjut dengan Ayesha yang berpamitan.

"Iyaa Waalaikumsalam Sayangnya Uma Abah" Balas Umaa kepada Ayesha.

"Waalaikumsalam, Hati-hati ya Nak Hanif di Jalan" Balas Abah kepada Gus Hanif.

"Iyaa Abah, Hanif Pamit Ya" Timpal Gus Hanif kepada Abah serta tak lupa Salim terlebih dahulu kepada Abah dan Uma Ayesha lalu berlalu pergi menuju Mobil dan menaruh barang bawaan di Bagasi.

"Uma, Abah, Ayesha Pamit Ya, Gus Hanif udah Nungguin di mobil" Ucap Ayesha kepada Abah dan Umanya, dan Salim kepada Abah dan Umanya sebelum Berangkat.

"Iyaa Nak, Hati-hati" Balas Umaa sembari melihat Anaknya yang berjalan menyusul Suaminya di Dalam Mobil.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Di dalam perjalanan Perasaan Ayesha Campur Aduk. Sedih dan Senang menjadi Satu. di sisi lain entah mengapa ia merasa Nyaman dan senang ada Gus Hanif di sisinya, di sisi lain ia Sedih karna harus meninggalkan Abah dan Umaanya.

Dalam perjalanan Ayesha hanya diam tanpa membuka topik, Karna sekarang Ia merasa Sangat Canggung dengan Gus Hanif.

"Kamu mau beli apa Nanti?" Tanya Gus Hanif yang mulai membuka Topik.

"Hah, beli Apa??" Tanya Balik Ayesha

"Nanti Saya mau Mampir ke Minimarket, Kamu mau beli Apa?, Saya belikan." Jelas Gus Hanif.

"Ohh, Aku mau beli Ice cream Matcha ajaa" Balas Ayesha.

"Hanya itu?" Tanya Gus Hanif lagi kepada Ayesha.

"Iyaa Gus itu Aja" Balas Ayesha.

"Yasudah, sebentar lagi sudah hampir sampai di Minimarket, Kamu tunggu Saya di dalam Mobil, jangan kemana-mana, Nanti kamu hilang" Jelas Gus Hanif.

"Iya-iya Gus, bawel banget sih" Balas Ayesha.

"Saya bawel Karna Saya Khawatir Kamu kemana-mana, Zaujati." Tutur Gus Hanif dengan Sabar.

"Aku ga kemana-mana kok Gus, Tenang ajaa" Balas Ayesha.

Gus Hanif yang mendengar perkataan itupun hanya tersenyum sambil menggelengkan Kepalanya.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Tak terasa Pasutri itu sudah sampai di Minimarket, destinasi pertama sebelum Lanjut ke Pesantren Bil-Hidayah Mutaqqin.

"Sudah sampai, Kamu tunggu di Sini saja, Saya akan membeli beberapa camilan dan Ice cream untuk Kamu." Suruh Gus Hanif.

"Siapp Gus, Ayesha bakalan Nungguin di sini, dan Gak akan kemana-mana Kok" Balas Ayesha.

Gus Hanif yang mendengar perkataan Ayesha pun Tersenyum Bangga terhadap Istrinya yang Mau menuruti Perkataanya.

"Yasudah Saya pergi ke Minimarket Dulu, Assalamualaikum" Salam Gus Hanif sembari menutup pintu Mobil.

'Waalaikumsalam" Balas Ayesha sembari melihat Gus Hanif yang pergi Ke Minimarket.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Tak lama terlihat Gus Hanif yang selesai Membeli camilan di Minimarket.

"Assalamualaikum Zaujati, Maaf ya Kamu menunggu lama, tadi Antriannya Banyak." Ujar Gus Hanif kepada Ayesha setelah membuka Pintu Mobil.

"Waalaikumsalam, Zauji, iya Gakpapa, Gak lama kok, tadi Ayesha Nungguin nya juga sambil Main hp jadi Gak bosen." Balas Ayesha.

Namun Gus Hanif merasa terkejut karna Ayesha memanggilnya dengan panggilan "Zauji" setelah beberapa hari Istrinya itu memanggilnya dengan panggilan
"Gus Hanif".

"Ayesha, Kamu panggil Saya apa Tadi?" Tanya Gus Hanif sembari memastikan Apakah Ayesha benar Memanggilnya dengan sebutan "Zauji" atau Hanya perasaanya Saja.

"Tadi Ayesha panggil Zauji, Kenapa? Gus Hanif gak suka Ya? Ayesha panggil Zauji" Balas Ayesha.

"Tidak, tidak Ayesha, Saya sangat Senang Kamu memanggilnya Saya dengan sebutan itu. Tandanya Kamu sudah menganggap Saya sepenuhnya Suami Kamu" Timpal Gus Hanif.

Ayesha yang mendengar balasan dari Gus Hanif itupun Tersenyum Bahagia.

----------

Gimana nih, kalian suka gaa sama Bab inii? Author berharap kalian sukaa, kalian boleh meninggalkan saran&kritik di kolom komen atas cerita buatan Saya .

Selalu Support Cerita Ini dengan Tinggalkan Vote atau Komen pendapat Kalian tentang Cerita ini setiap setelah selesai/sebelum membaca cerita ini yaa. Terimakasih🤍🤍

Takdir Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang