Bab 25 : Hukuman

63 2 0
                                    

السلام عليكم

بسم الله الرحمن الرحيم

استغفرالله
الحمد لله
الله أكبر
لا إله إلا الله

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى سيدنا محمد

سبحان الله والحمد لله ولايلاهيل الله والله أكبر

Artinya : "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar."

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Pada pagi hari yang Cerah dan Sejuk ini, Kyai disibukkan dengan Pekerjaannya. Yang Mengurus dokumen Pesantren, dan File file Perusahaan. Namun Ia menyempatkan menyelesaikan Urusannya dengan salah satu Murid Santriwati. Siapalagi Dia kalau bukan Si Fatimah

"Kamu Ingat Apa yang Saya katakan kemarin, Fatimah?" Tanya Kyai dengan nada Tegas.

"Ingat, Kyai.." Balas Fatimah dengan takut

"Jika laporan yang Kamu berikan kepada Saya salah, itu Termasuk Fitnah. Dan ada hukumannya" Jelas Kyai sembari menekankan Suaranya pada saat mengucapkan Kata "Fitnah"

"Iya Kyai.. Fatimah Ingat. Fatimah Akan bertanggung jawab Atas kesalahan Fatimah Kyai.. Fatimah akan Terima Hukumannya.." Balas Fatimah dengan suara yang gemetaran.

"Kamu Saya hukum, menulis Lafadz "Astagfirullah" penuh satu lembar Buku, sampai Habis. Dan Membersihkan Masjid setelah Sholat Dhuhur sampai Setelah Sholat Ashar, dengan Saya beri Jeda Istirahat Pada saat Waktu Shokat tiba." Printah Kyai dengan Nada Tegas.

Fatimah yang mendengar Printah Kyai itupun Terkejut. Pasalnya ia harus menulis Lafadz Astaghfirullah Penuh satu lembar buku dan Membersihkan Masjid dengan waktu Shoalt dhuhur sampai Sholat Ashar.

"B-baik Kyai.." Balas Fatimah. Sekarang tubuhnya benar-benar Gemetaran, bahkan suaranya pun ikut Gemetar.

"Lakukan Hukumannya, Sekarang." Printah Kyai dengan tegas.

"Siap.. Kyai" Balas Fatimah lalu berpamitan kepada Kyai dan pergi Menuju Asrama kamarnya, Dan segera mengerjakan Hukuman yang di beri oleh Kyai.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Di sisi lain Gus Hanif dan Ayesha sedang bercekcok kecil di Dapur.

"Makanya Mas, Kalau Aku bilang tuh di dengerin, kalau aku bilang Iya ya iya, enggak ya enggak, Jadi salah kan Ini." Oceh Ayesha dengan kesal sembari menyelesaikan kegiatannya Membuat Kue.

"Iyaa ya Mas salah, Maafin Mas ya?" Balas Gus Hanif dengan memohon.

"Emang, Mas tuh salah, salah banget ga dengerin Aku. Makanya Mas kalau Engga tau gak usah sok ta-." Omel Ayesha.

Cup.

"Udah Ngomelnya? Hm?" Celetuk Gus Hanif setelah mencium bibir Ayesha.

Ayesha yang mendapatkan perlakuan seperti itupun Terkejut. Kini ia membisu, mematung tak bisa berkata-kata selain hanya diam saja. Sekarang Rasa marah dan kesalnya tiba tiba hilang, terganti Oleh rasa Salah Tingkah dan Malu.

"Udah" Balas Ayesha dengan ketus sembari menahan rasa salah tingkahnya itu.

"Maafin Mas ya Sayang, tadi Mas gak dengerin Kamu" Ucap Gus Hanif sembari terus memohon kepada Ayesha agar di Maafkan.

"Iya, tapi kalo ginikan Jadi Mubadzir, Adonan kuenya gak jadi, Harus dibuang." Balas Ayesha dengan sedikit kesal.

"Yasudah, Nanti Mas ganti, Nanti Mas beliin kue kesukaan Kamu" Timpal Gus Hanif dengan Sabar.

"Benerann nihh?" Seru Ayesha.

"Iyaaa, Beneran, Mas gak bohong Sayangg" Sahut Gus Hanif sembari tersenyum.

"Makasiii Ya Mamass" Balas Ayesha sembari tersenyum Gembira.

"Samaa samaa, Yaa Zaujati" Timpal Gus Hanif dengan tulus.

Cup.

"Hehehe, Ayesha makin Sayangg sama Mass" Ucap Ayesha dengan riang, lalu mencium pipi Kanan Gus Hanif.

"Mas lebih Sayang sama Kamu" Balas Gus Hanif dengan tersenyum.

"Mang eaa" Timpal Ayesha dengan Gurau.

"Iyaaa Zawjatii, Beneran Mas ga bohong" Sahut Gus Hanif dengan Meyakinkan Ayesha.

"Yaudaahh Iyaaa dehh, Percayaa" Balas Ayesha dengan tertawa kecil.

Gus Hanif yang melihat Senyuman Ayesha saat Ayesha tertawa itupun tertegun. Ia merasa sangat beruntung bisa memiliki Ayesha, Gadis yang Cantik, Anggun, Kalem, Pemalu, Pintar.

Kini Gus Hanif tengah di sibukkan dengan kegiatannya yang Memandangi Wajah Indah Ayesha Sembari tersenyum.
Bak bidadari yang turun dari Surga, Untuknya.

"Betapa Indahnya Ciptaan-Mu, Ya Allah." Gumam Gus Hanif dalam hati.

Ayesha yang sadar bahwa Suaminya tengah memperhatikan Dirinya pun merasa Sedikit Aneh.

"Mas, udah ih jangan ngeliatin kaya gitu" Celetuk Ayesha sembari menyadarkan Gus Hanif.

"Cantik banget Istri Mas, Ma shaa Allah" Balas Gus Hanif sembari Tersenyum.

"Iya dong, Ayesha emang cantik dari lahir. Mas baru sadar Yaaa" Timpal Ayesha dengan percaya diri.

"Engga Sayang, Mas selalu sadar bahwa Kamu memang selalu Cantik. Dan Semua yang ada pada dirimu Sangat Indah di Mata Mas, Ayesha. Dan Mas gakmau bagi-bagi Keindahan, kecantikan Kamu sama siapapun." Jelas Gus Hanif.

"Eleuh eleuh, bisa ajaa ya buayaaa" Balas Ayesha dengan meledek Gus Hanif.

Gus Hanif yang di ledek Ayesha tertawa kecil.
Ia juga merasa Gemas, karna Ayesha meledeknya dengan Komuk yang Lucu.

"Bisaa dong, Mas apa sih yang ga bisaa" Timpal Gus Hanif dengan nada bergurau, sembari Meng elus elus Kepala Ayesha dengan lembut.

"Iyaaa dehh, Mas bisaa apa ajaaa" Balas Ayesha dengan tertawa kecil.

Gus Hanif yang melihat Ayesha tertawa pun, Ikut tertawa karna Ayesha begitu Menggemaskan ketika sedang Tertawa.

----------

Busyett Mantapp Fatimaahh, dihukum Sama Kyai Wkwkwk, Mana hukumannya ga tanggung-tanggung.
Semangat Ya Fatimah menjalankan Hukumannya 😃🙏🏻.
Gimana nih, kalian suka gaa sama Bab inii? Author berharap kalian sukaa, kalian boleh meninggalkan saran&kritik di kolom komen atas cerita buatan Saya .

Selalu Support Cerita Ini dengan Tinggalkan Vote & Komen "Next" atau Komen pendapat Kalian tentang Cerita ini setiap setelah selesai/sebelum membaca cerita ini yaa. Terimakasih🤍🤍

Btw siapaa nih yang pernah di hukum di pesantren kaya Fatimah?? 😆

Takdir Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang