27.Teman halus baru

8K 821 69
                                    

.
.
.

"Sssstt sayang sayang siapa yang nakal hmm kasih tau mommy" lembut Laura mengangkat tubuh gempal putra bungsunya menimang Edza agar tenang setelah menyerahkan teplon pada bodyguard di sana.

"Hiks hiks..."

"Honey baby kenapa?" Itu Wiliam datang dengan cepat di ikuti Miland, Max dan terakhir Louis mereka baru saja pulang bekerja dan langsung di sambut suara tangisan kencang kesayangan mereka membuat mereka bergegas menuju arah tangis sang bungsu.

"Lagi tidur di ganggu Leon sama El mas" ucap Laura sambil terus menimang dan mengpukpuk bokong berlapis diaper milik baby Edza yang masih menangis sesenggukan.

"Sini sama papi, papi punya mainan loh buat Ade" lembut Miland sedikit membuat orang dewasa di sana tersentak tapi tak ayal mereka tersenyum tipis terutama Max karena memang papinya ini jarang berkata lembut dan setiap kata selalu formal jarang bahkan tak pernah menggunakan bahasa non formal bukankah ini keajaiban terhadap papi kutub nya itu pikir Max.

"Tuh de banyak loh mainannya dari papi Ade ngga mau hmm" lembut Laura agar anak nya lekas menoleh karena sedari tadi hanya menangis lirih dan menyembunyikan wajahnya di dada sang mommy.

Edza menoleh melihat sang papa polos dan melirik beberapa paperbag di tangannya. Miland tersenyum gemas lalu menaruh sebagian paperbag nya membuka satu paperbag berisi mobil mainan kontainer, lalu menunjukan nya pada Edza.

Edza berbinar cerah meskipun tatapan matanya sayu karena masih sakit,ingin meraih mainan itu tapi langsung di jauhkan oleh Miland sambil tersenyum manis penuh arti.

"Pi!??" Peringat Max karena melihat sang adik sudah berkaca-kaca kembali.

"Baby ingin ini kan?" Ucap Miland menghiraukan ucapan putra sulungnya.

Edza dengan sepontan mengangguk membuat Miland dan yang lain melihat nya terkekeh gemas.

"Kalau begitu berhenti dulu nangisnya sini sama papi nanti papi berikan semuanya pada baby" ucap Miland sambil memberikan mainannya dan tentu di terima baik oleh sang bayi lalu segera mengangkat tubuh mungil Edza ke gendongan koalanya.

"Ade mending sama Abang yu jangan sama papi...papi mah galak" celetuk Max karena tak terima karena salah start,

Miland yang mendengar penuturan sang sulung langsung menatap datar sedangkan Edza hanya menatap polos lalu merentangkan kedua tangannya ke arah Max.

"Tidak baby hari ini baby harus dengan papi" ucap Miland langsung melengos pergi meninggalkan mereka tak lupa menyuruh bodyguard membawanya semua paperbag berisi mainan mainan di sana untuk di bawa ke kamarnya.

"Aku kalah start" dengus Louis. Membuat mereka yang mendengarnya terkekeh geli.

"Honey aku akan ke kamar membersihkan diri" ucap Wiliam.

"Iya mas aku juga mau ke dapur dulu buat meriksa mama sama Azura"

"Loh emang lagi pada ngapain mom?" Ucap Max bertanya.

"Lagi bikin kukis kering buat baby yang di habisin Leon itu" balas sang mommy.

"Ouh kalau gitu aku ikut aku ingin melihatnya" ucap Max.

"Tentu sayang ayo" Laura dan Max akhirnya pergi ke dapur dengan Louis dan Wiliam yang sudah pergi ke kamar masing masing untuk membersihkan diri.

.

.

"Baby tunggu papi mandi dulu okke jangan pergi ke mana mana" ucap Miland setelah mendudukan baby Edza di tengah kasur king size miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby Edzario✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang