Memang ya, waktu itu berjalan dengan sangat cepat.
Rain nggak sadar satu minggu akan terlewati begitu saja.
07:16 AM
Room 01 - Danyang Florence Villa
DanyangWooyoung membantu mengenakan pakaian Lia sementara kedua abang perempuan tersebut menyimpan barang dan juga membersihkan diri mereka.
Memang mereka tidak berencana liburan cukup lama di sini, karena serangkaian tugas rumah masih menunggu untuk dikerjakan sesegera mungkin. Bertepatan dengan Lia yang demam, membuat mereka yakin untuk kembali ke Seoul pagi ini.
"Oppa, ini lengket," kata Lia dengan pelan, menunjuk ke arah plester penurun demam yang tertempel di dahinya.
Plester tersebut ditempel ke keningnya di jam 2 pagi, setelah Wooyoung kebangun dan mengecek kondisi Lia saat itu. Suhunya yang mendadak naik membuat Wooyoung dan San cukup panik mengurusi Lia.
"Lengket, ya? Sabar, ya, gongjunim. Siang nanti kalau Lia tidak panas lagi, oppa akan melepaskannya," ujar Wooyoung dengan senyuman lembut.
"Arraseo, oppa." Lia menjawab pelan.
"Mau di sini atau ikut oppa ke bawah? Oppa mau mencari sarapan untuk perut Lia makan," kata Wooyoung yang menggelitik perut anak perempuan tersebut jahil, menimbulkan gelak tawa yang serak.
Lalu, kembali merapikan helaian rambut Lia yang masih berantakan, tidak sempat untuk merapikannya pagi ini.
"Heum? Kalau mau di bawah, ada oppadeul dan noonadeul, Jisoo-ya," sambungnya lagi, memberikan sebuah pilihan sekaligus untuk mengajak Lia supaya tidak terlalu merasa sakit.
"Mau di sini. Mau Minnie oppa," kata Lia kemudian.
Wooyoung segera mengangguk, mengusap pelipis gadis tersebut dengan tangannya. "Minnie oppa akan kemari. Tunggu, ya," balasnya dan berjalan keluar dari kamar tersebut, meminta waktu Bomin yang sedang sarapan ala kadarnya di meja makan untuk segera ke kamar 01.
"Ne, hyung. Aku ke sana. Hoho sedang bermain dengan Seonghwa hyung dan Hongjoong hyung di kolam renang." Bomin bergegas membersihkan perlengkapan makanannya, langsung melesat menaiki deretan anak tangga sembari melanjutkan perkataannya, "Hoho yang mau, hyung. Nanti mereka akan naik."
"Wooyoungie, ini sarapan," kata Ryujin menyela kegiatan Wooyoung menuju pintu villa. Gadis itu masuk ke villa dengan sebuah tentengan plastik di tangannya.
"Untuk Lia, ya? Aku bawa ke atas, deh. Gomawo, Ryujin-ah," balas Wooyoung mengambil plastik. Lalu, akan segera menaiki tangga yang ada di sana.
"Punya kau dan San juga, Wooyoungie. Takutnya kalian lupa sarapan karena fokus menjaga Lia. Lia sudah mendingan?" tanya Ryujin yang menyemil camilan berupa mandu goreng yang dibeli dari pasar sekitar dengan Mingi, Somi dan Seungmin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] Little Space | WooSan
Fanfic«ETERNAL LOVESHIP #1 STORY» [ON REVISION!] Jadi babysitter, sih, nggak masalah sebenarnya. Tapi, gimana kalau jadi babysitter untuk orang yang seusiamu dan terkena Little Space Syndrome? Nah, itu yang bermasalah dan Jung Wooyoung nyaris menenggel...