🌂 [REV] 25: The Perfect Stranger

400 40 0
                                    

Selamat Hari Jumat.

Selamat beristirahat dan happy reading.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepertinya ada ilusi yang tertanam di dalam cafe ini.

sepertinya ada ilusi yang tertanam di dalam cafe ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05:10 PM
Cafe Cherry Latte - Gangnam
Seoul

Mencari suasana lingkungan baru untuk meningkatkan keinginan dan efektivitas untuk belajar adalah sebuah langkah yang wajib bagi anak muda di zaman sekarang ini.

Tidak terkecuali dengan Choi Bomin yang sedang duduk di cafe terdekat apartemen, meja petak tersebut menjadi sasarannya untuk meletakkan semua perlengkapannya. Sebuah laptop yang menyala, menampilkan informasi mengenai topik yang dipelajarinya dan buku-buku yang terbuka lebar tersebar di permukaan.

Pemuda itu mendengarkan instrumen soft jazz yang diputar oleh pihak cafe untuk sepanjang sore hari ini.

Dan, Wooyoung telah menitipkan sedikit hadiah untuk Lia dan Jongho karena mereka sangat berperilaku baik selama Wooyoung tidak ada di tempat. Pemuda Jung juga yang mendukungnya belajar di cafe selama dia akan menunggu kepulangan dua saudaranya sembari menunggu San pulang dari kegiatannya yang jauh dari hubungan dengan sekolah.

"Pesanan nomor 103," seru sang pelayan cafe bersamaan dengan suara dentingan bahwa nomor antrian telah semakin besar nominalnya.

Bomin segera bangkit dari posisinya, berniat mengambil pesanannya di area yang ditunjuk sebagai pengambilan pesanan di samping kasir. Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu berdiri di depan meja pengambilan pesanan.

"Ini," ujar Bomin yang menampilkan lembaran struk pesanannya kepada pegawai yang berdiri di belakang meja.

"Baik. Ini pesanannya, satu cherry peach latte dan yuja pudding. Selamat menikmati," seru sang pegawai yang memberikan sebuah plastik dan semangkuk kecil. Bomin tidak melupakan mengucapkan sebuah ucapan terima kasih dan mengambil pesanannya dengan kedua tangannya.

[1.0] Little Space | WooSan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang