Bab 26 kapan

820 124 3
                                    

1084 kata nih, silahkan di baca.

Siblings natio duduk di tempat duduk khusus untuk menunggu pasien, dengan perasaan yang campur aduk mereka terus berdoa untuk keselamatan adik bungsu mereka.

karena siblings natio tak ingin kehilangan sibungsu untuk kedua kalinya.



1 jam kemudian Gracia keluar dari ruang ICU dengan pipi yang di banjiri air mata.
Siblings natio dan jmt berdiri dan menghampiri gracia.

Gimana keadaan dedel Ge "tanya shani menatap harap ke gracia.

de-dek kehilangan banyak darah dan membuatnya ko-koma "Jawab gracia sesegukan.

dada siblings natio dan jmt Teresa sesak mendengat jawaban dari gracia siblings natio dan jmt berusaha menahan air mata supaya tidak membasahi pipi mereka lagi, tetapi mendengar Jawaban dari gracia membuat pertahanan mereka runtuh dan akhirnya menangis.

A-apa kita Boleh melihat dedel ci "isak tangis Chika"
boleh tapi satu orang saja "Jawab gracia sudah tak menangis hanya tinggal sesegukan"

Shani yang terlihat Tegar di antara mereka semua Mempersiapkan diri untuk masuk kedalam ruang ICU untuk melihat adiknya.

biar cici duluan yang masuk "ucap shani memegang gagang pintu ruang ICU.

Ceklek

pintu terbuka, shani masuk ke dalam ruangan lalu menutup kembali pintu Tersebut, Pandangan nya langsung tertuju ke arah brankar dimana ada adel yang terbaring lemah serta banyak alat2 medis yang tertempel di tubuhnya.

shani yang terlihat tegar sekarang sudah tak setegar tadi, pertahanan nya runtuh melihat kondisi adel yang sangat memprihatinkan, shani jalan perlahan ke brankar adel dengan Air mata yang terus mengalir.

Sesampainya shani ke brankar adel, tangannya memegang erat tangan adel yang terasa dinging, matanya yang berair memandang Tubuh adel dari kepala sampai kaki.

dadanya terasa hancur melihat Sang adik yang dulunya sangat dia jaga kondisinya, shani tak pernah Menginginkan tubuh sang adik lecet sedikitpun, tetapi sekarang tubuh adel mendapatkan luka yang sangat Serius.

"akhirnya cici bisa bertemu dengan dedel lagi, jangan tinggalin cici untuk kedua kalinya, dedel harus cepat sembuh "Kata shani seolah olah berbicara dengan adel.

"Mulai detik ini sampai cici tua nanti, cici Akan selalu lingdungi dedel, cici akan menjadi orang pertama disaat dedel membutuhkan sesuatu "

"Cici tinggal dulu ya, cepat bangun sayangnya ci shani cup " setelah mengatakan itu dan mencium pipi adel shani pun keluar dari ruangan.

sebelum keluar shani terlebih dahulu mengahapus air matanya sebelum bertemu dengan adik2 nya dan jmt.

Shani menatap ke arah siblings natio lalu mengangguk Sebagai tanda untuk bergantian masuk kedalam ruang icu.

feni membalas anggukan itu lalu masuk kedalam ruangan.

ceklek.

feni yang memang dari awal sudah menangis, di saat dirinya melihat tubuh adel yang terbaring lemah membuatnya semakin histeris tubuhnya gemeteran karena menangis.

"Sayangnya kak mpen cepat sembuh, kak mpen takut lihat Dedel kayak gini, kak mpen takut dedel ninggalin kak mpen lagi"

"Dedel yang kuat ya, dedel harus kuat lewatin ini semua, kak mpen Yakin dedek pasti bisa"

MenghilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang