Hanya cerita remaja yang penuh lika liku, Kisah percintaan khas mereka dengan bumbu persahabatan.
All member treasure And baby monster
#Hyunsuk. #Ruka
#Jihoon. #Pharita
#Yoshi. #Asa
#junkyu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai janji Haga minggu lalu, Kini kendaraan beroda dua milik masing-masing anggota sudah berkumpul di halaman basecamp.
Mereka akan menempuh perjalanan yang cukup jauh, Tapi tak apa mengingat hari ini baru hari Jumat. Itu artinya waktu libur mereka masih banyak untuk di habiskan touring.
"Udah semua? Ayo ngumpul dulu, berdoa sebelum berangkat." Titah Haga, Mereka mendekat ke arah sang Ketua. Membuat lingkaran sembari saling merangkul bahu.
"Berdoa menurut kepercayaan masing-masing, Berdoa Di mulai."
"Berdoa selesai."
"Nah, Udah Tau masing-masing siapa yang bakal kalian goncengin kan?"
"Udah, Tapi Ga gue pengen bawa Motor sendiri jir." Haga menggeleng keras, Perjalanan mereka kali ini lumayan jauh bukan hal yang bagus mengizinkan Andini membawa Motor sendiri.
"Gak! Kan ada aku yang, Apasih jangan-jangan Kamu gak mau lagi di bonceng aku? Iya?" Andini memutar bola matanya malas.
"Gak gitu hirooo! Aku kan bisa bawa Motor! Aku pengen bebas naik Motor sendiri."
Netra Hiro menajam, sukses membuat nyali Andini menciut. "Enggak Ya enggak, ngerti?" Katanya penuh penekanan.
"Ck! Iya Yaudah."
Yang lain hanya mendengus malas melihat drama rumah tangga di hadapan mereka. Sebenarnya tak heran, Andini yang sikapnya bebas dan Hiro yang protektif.
Perpaduan yang sempurna memang.
"Udah puas ribut masalah rumah tangganya?" Tanya Panji mencibir.
"Tau Ni anak bedua, Liat Noh langit udah mulai oren. Ntar yang ada makin malem nyampe villa nya." Jerald menambahi.
"Ayo berangkat."
Mereka mulai menaiki kendaraan masing-masing. Tentunya dengan pasangan masing-masing.
Tapi, Entah untuk ketiga manusia ini.
"Hara naik sama Panji mau Gak?" Tawar Panji sumringah, Gadis itu terdiam tadi saat menjemputnya dari rumah Dirga sempat memesan padanya jika mereka akan berboncengan.
Apa Hara harus memilih Dirga dari pada Panji? Hara takut menyakiti Panji, Tapi Hara juga tak ingin mengingkari Janji kepada Dirga.
"Eum-Hara.. "
"Hara Naik-ah iya! Bang Juna! Hara naik sama Bang Juna! Maaf Ya Panji."
Panji menyerngit, Juna? Tidak biasanya. Ada sesuatu yang aneh, Terlebih dari tempat Motornya terparkir ada Dirga yang menatapnya dengan tatapan sengit.
