Chapter 21: Threats in the Middle of Love

127 18 1
                                    

Hubungan Freya dan Fiony semakin erat, tetapi begitu pula kekhawatiran yang tumbuh di antara mereka. Setiap malam, Freya merasakan tubuhnya semakin lemah, meski ia mencoba menyembunyikannya dari Fiony. Namun, yang tidak mereka sadari, masalah yang lebih besar tengah mengintai di balik keromantisan mereka.

Saat Freya semakin lemah, ia mulai merasakan keanehan di sekitarnya, suara-suara samar yang tidak berasal dari Fiony, bayangan-bayangan gelap yang muncul di sudut-sudut apartemennya. Pada awalnya, Freya berpikir itu hanya halusinasinya karena kurang tidur. Namun, semakin hari, fenomena aneh itu makin jelas. Bayangan-bayangan itu seolah bergerak mendekatinya, seakan-akan sesuatu sedang mengawasi dan menunggu saat yang tepat.

Suatu malam, Freya terbangun dengan keringat dingin membasahi tubuhnya. Fiony ada di sisinya, memeluknya erat, tapi ada sesuatu yang salah. Freya merasakan kehadiran lain di ruangan itu, sesuatu yang dingin, gelap, dan jahat. Dia mencoba mengabaikannya, namun perasaan itu semakin kuat, hampir mencekiknya.

"Fiony..." bisik Freya dengan suara gemetar.

Fiony, yang sudah lama merasakan perubahan energi di sekitar Freya, langsung duduk dan menatap kekasihnya dengan cemas. "Ada apa, Freya? Kamu baik-baik aja?"

Freya menggeleng, matanya menatap kosong ke arah sudut ruangan. "Aku merasa... ada sesuatu di sini. Sesuatu yang gelap. Aku takut, Fiony. Apa ini semua karena aku?"

Fiony merasakan kehadiran itu juga. Meski penglihatannya terhadap dunia roh jauh lebih tajam daripada Freya, kehadiran makhluk itu begitu kuat hingga membuatnya merasakan tekanan yang berat. "Freya, tetap di sini. Jangan bergerak."

Fiony berdiri, tubuhnya memancarkan energi pelindung yang ia coba kumpulkan. Ia merasakan bahaya yang nyata, bahwa makhluk jahat itu sedang berusaha mendekati Freya. Ketakutan Fiony mulai tumbuh, bukan hanya karena kekuatan makhluk itu, tetapi juga karena dirinya sendiri yang mulai kehilangan kekuatan seiring waktu.

Tiba-tiba, suara tawa dingin terdengar dari sudut ruangan. Sebuah sosok gelap, kabur, mulai muncul di sana, bergerak perlahan menuju Freya. Makhluk itu tampak seperti bayangan tanpa bentuk yang pasti, namun auranya begitu mengerikan. Wajahnya tersembunyi dalam kegelapan, hanya mata merah yang bersinar menatap Freya dengan keinginan yang jelas, mengambil jiwanya.

Fiony langsung berdiri di antara Freya dan makhluk itu, memusatkan seluruh kekuatannya untuk melindungi orang yang ia cintai. "Jangan berani-berani mendekat!" teriak Fiony dengan marah.

Makhluk itu hanya tertawa, suaranya serak dan menakutkan. "Roh lemah sepertimu? Kau tak bisa menghentikanku. Gadis ini terlalu lemah sekarang, energinya sangat manis... Aku akan mengambil jiwanya."

Freya menatap makhluk itu dengan ketakutan. Dia bisa merasakan kekuatan jahat yang sangat besar mendekatinya. Tubuhnya menggigil, tidak mampu bergerak, sementara Fiony mencoba menghalangi makhluk itu dengan segala yang ia miliki.

"Fiony, aku takut..." ucap Freya pelan, suaranya gemetar.

Fiony menoleh ke arah Freya, melihat ketakutan di wajah kekasihnya, dan hatinya hancur. "Aku akan melindungimu, Freya. Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu."

Namun, Fiony tahu bahwa kekuatannya terbatas. Setiap kali dia menggunakan energinya untuk melindungi Freya, kekuatan spiritualnya semakin melemah. Tetapi di saat seperti ini, dia tidak peduli. Hanya ada satu hal yang penting baginya, melindungi Freya, meski harus mengorbankan dirinya sendiri.

Makhluk itu semakin mendekat, kini menampakkan tubuh kaburnya yang lebih jelas. Aura dingin dan menakutkan meliputi ruangan. Fiony melawan dengan sekuat tenaga, menghalau makhluk itu dari Freya. Namun, serangan makhluk itu begitu kuat, membuat Fiony terdorong mundur.

"Freya, lari!" teriak Fiony.

Freya mencoba bergerak, tapi tubuhnya terlalu lemah. Tiba-tiba, bayangan itu melesat menuju Freya, siap mengambil jiwanya. Tapi tepat saat itu, Fiony melompat di depannya, menahan serangan roh jahat tersebut dengan seluruh kekuatannya.

Benturan energi besar terjadi, membuat udara di ruangan itu bergetar. Fiony berteriak, memusatkan seluruh kekuatan spiritualnya untuk mengusir makhluk itu. Namun dia tahu, kekuatannya tidak cukup untuk menahan roh jahat itu lebih lama lagi.

Roh jahat itu tampak terkejut oleh kekuatan Fiony, tetapi ia tidak menyerah. "Kau tidak bisa menahanku selamanya. Gadis ini akan menjadi milikku, dan kau akan lenyap."

Fiony menggigit bibirnya, menahan sakit dan rasa lelah yang semakin menghimpitnya. "Aku tidak peduli apa yang terjadi padaku... Asal Freya selamat."

Dengan energi terakhirnya, Fiony melepaskan serangan terakhir ke arah roh jahat itu, mendorongnya keluar dari ruangan. Makhluk itu menjerit marah sebelum menghilang dalam kegelapan, tapi ancamannya masih menggantung di udara.

Fiony terjatuh ke lantai, tubuhnya nyaris tak berwujud lagi. Freya yang melihat itu langsung mendekat, memeluk Fiony dengan air mata berlinang.

"Fiony... tolong jangan tinggalkan aku..." Freya menangis, memeluk roh kekasihnya yang semakin lemah.

Fiony, meski hampir kehilangan seluruh kekuatannya, berusaha tersenyum. "Aku di sini, Freya... Aku tidak akan pergi. Tapi... kita harus mencari cara... untuk menghentikan roh jahat itu. Aku tidak bisa membiarkanmu terus dalam bahaya."

Freya menangis lebih keras, merasa putus asa karena tidak tahu harus berbuat apa. Mereka berdua tahu bahwa masalah ini belum berakhir. Makhluk jahat itu akan kembali, dan kali ini mungkin Fiony tidak akan punya cukup kekuatan untuk melindungi Freya.

Namun, di tengah rasa takut dan putus asa itu, satu hal tetap jelas—cinta mereka semakin kuat, mengikat mereka bersama, bahkan di tengah ancaman yang begitu menakutkan. Tapi, apakah cinta itu cukup untuk melawan kegelapan yang semakin mendekat?

Freya tahu bahwa mereka tidak bisa terus seperti ini. Dia harus menemukan cara untuk melindungi dirinya sendiri, untuk mengusir roh jahat itu, atau akhirnya... cinta mereka bisa menjadi hal yang membawa kehancuran.

.

.

to be continued

Bound by Love, Separated by DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang