Chapter 27: A Dark Past and a Sacrifice

99 16 0
                                    

Di sudut dimensi dunia roh yang jarang disentuh oleh cahaya, Flora duduk dalam kesunyian yang hampa. Sepanjang keabadiannya sebagai roh kegelapan, ia hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang penuh luka. Di dalam dirinya, tersimpan dendam yang berakar dari kenangan terburuknya, kenangan yang tetap menghantuinya meski waktu telah berlalu berabad-abad.

Flora pernah hidup dalam dunia manusia, seorang wanita yang penuh kelembutan dan cinta. Kekasihnya, Adelia, adalah sumber kebahagiaannya. Namun, segalanya berubah ketika Adelia menghadapi kematian yang tak terelakkan. Flora, dengan segala kekuatannya, mencoba mempertahankan jiwa kekasihnya, tetapi ia gagal. Ia berusaha menghidupkan kembali kekasihnya dengan kekuatan terlarang, namun upayanya berakhir dengan kegagalan pahit yang membawanya jatuh ke dalam kegelapan abadi. 

Sejak saat itu, Flora berubah menjadi entitas yang dipenuhi kemarahan dan dendam. Ia mengalihkan cintanya yang tak tersampaikan menjadi kekuatan kegelapan, berniat menghancurkan segala ikatan kasih yang mengingatkannya pada cinta yang tak bisa ia dapatkan lagi.

Namun, ada satu sosok yang tak pernah menjauh dari Flora, meski Flora tak menyadarinya. Angelina, dulu seorang manusia biasa yang diam-diam mencintai Flora sejak mereka masih hidup, telah mengambil jalan yang berbahaya. Angelina rela mengorbankan hidup manusianya untuk menjadi makhluk setengah roh yang abadi agar bisa menemani Flora dalam keabadian kelam itu. Ia mengamati, dari kejauhan, dalam sunyi dan tanpa harapan untuk diakui, cintanya tetap tak tergoyahkan.

Angelina sering melihat Flora, melihat api dendam yang membara dalam dirinya. Ia tahu apa yang Flora inginkan—menarik jiwa-jiwa kuat untuk terus menambah kekuatannya, berharap menemukan jalan untuk membawa Adelia kembali. Tetapi Flora tidak menyadari bahwa setiap kali ia menyerap jiwa, kekuatan kegelapan yang mengendalikan dirinya semakin besar, membuat dirinya tenggelam semakin dalam, dalam jurang tanpa akhir.

Namun, akhir-akhir ini, Angelina merasakan perubahan pada Flora. Saat Flora mengetahui keberadaan Freya dan Fiony, ia segera mengincar mereka, tertarik pada energi cinta yang menghubungkan mereka. Angelina, yang memahami jiwa Flora lebih baik dari siapa pun, menyadari bahaya yang muncul. Ia tahu bahwa ikatan tulus dan keteguhan cinta antara Freya dan Fiony mengingatkan Flora pada cinta yang ia miliki untuk Adelia, namun kegelapan dalam dirinya memutar kenangan itu menjadi keinginan untuk menghancurkannya.

Flora merasakan kehadiran Angelina sebelum ia muncul dari balik bayangan, namun ia hanya menghela napas pendek, tak terkejut lagi.

"Apa sebenarnya rencanamu, Flora?" tanya Angelina dengan lembut.

Flora hanya menatapnya dingin, bibirnya melengkung ke senyuman tipis. "Aku hanya ingin memastikan bahwa tak ada cinta yang lebih besar dari kehendakku. Mereka—Freya dan Fiony—berani menentang takdir dengan ikatan mereka. Tapi aku akan buktikan bahwa cinta hanyalah kelemahan."

Angelina mendesah pelan, rasa sakit terpendam terlihat di matanya. "Apakah kau lupa, Flora? Cinta juga bisa menjadi kekuatan. Kau pernah mencintai Adelia dengan segenap jiwamu. Bagaimana jika kau belajar dari cinta itu, bukan dari kehilangannya?"

Flora tertawa sinis, suaranya dingin dan menggema. "Kau tak tahu apa yang kuhadapi, Angelina Christy. Cinta itu telah menghancurkanku. Adelia telah pergi, dan aku harus menerima bahwa dunia ini tak menyisakan apa pun selain kegelapan."

Angelina menatap Flora, dengan mata yang dipenuhi ketegaran namun juga kepedihan. Ia sadar, apapun yang ia katakan saat ini mungkin takkan mengubah Flora. Tapi ia takkan berhenti, demi cinta yang ia simpan dalam diam selama berabad-abad.

"Jika kau benar-benar percaya cinta itu kelemahan, Flora," Angelina melangkah maju, suaranya lembut namun tegas, "mengapa kau begitu tertarik pada cinta Freya dan Fiony? Mengapa kau tak bisa mengabaikannya?"

Bound by Love, Separated by DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang