BAB 13: Komunikasi yang Lebih Baik

400 86 321
                                    

300 komentar+ 100 vote untuk bisa update ke chapter berikutnya!

***

PIKIRAN kita kadang tidak mampu menahan semuanya sendiri. Itulah fungsi orang terdekat untuk berbagi apa yang kita rasakan. Memang benar jika tidak semua hal bisa diutarakan, namun setidaknya kamu memiliki seseorang yang dapat menjadi pendengar yang baik.

Kembali lagi, perempuan dewasa yang tengah memeluk erat laki-laki yang beberapa tahun ke belakang sudah bersamanya itu tersenyum lembut.

Another side seorang Radithya Genandra benar-benar hanya dirinya yang mengetahui.

"So, udah siap buat cerita?" tanya Arsyilla.

Keduanya saat ini tengah berada di rumah keluarga Genandra sebab ibu laki-laki itu memasak banyak menu makanan untuk dinner dengan alasan merindukan putranya yang sudah memilih untuk tinggal sendiri. Ia juga mengajak Arsyilla karena sudah lama tidak berjumpa dengan pasangan putranya itu.

Taman luas yang menjadi bagian rumah itu menjadi saksi bagaimana menempelnya manusia berekspresi datar yang tengah memeluk Arsyilla itu.

"Udah," jawab Radith.

"Yaudah cerita gih. I'm all ears," balas Arsyilla.

Radith melepaskan pelukannya lalu bersandar pada kursi taman dengan menggenggam tangan Arsyilla. Memang di dunia ini ia harus banyak-banyak bersyukur karena memiliki banyak hal yang istimewa, termasuk Arsyilla.

"Kemarin Saggaf nabrak cewek. Dia ngebut banget bawa motornya dan gak sadar ada cewek nyebrang karena posisinya jalanan yang dia lewatin juga gelap banget. Karena panik, dia ngehubungin gue sama yang lain buat minta pertolongan. Akhirnya, kami nyamperin dia dan bawa cewek yang dia tabrak tadi ke rumah sakit. Tuh cewek lukanya memang lumayan banyak tapi bukan yang tergolong parah banget. Dia pingsan bentar dan pas bangun kebetulan yang nungguin dia disana itu cuman gue. Karena sebelumnya Saggaf izin ke gue mau ke toilet dan yang lain juga lagi gak ada di tempat. Cewek yang di tabrak Saggaf mikir gue pelakunya. Dia minta tanggung jawab ke gue, tapi permintaannya aneh-aneh. Dia mau gue ngerawat dia sampai sembuh pokoknya," jelas Radith.

Arsyilla mengangguk-nganggukkan kepalanya. "Udah siap ceritanya? Sampai disitu doang?" tanyanya.

"Iyaa, karena permintaannya gak masuk akal jadi gue tolak. Cuman cewek yang ditabrak Saggaf ngancem mau ngelaporin gue ke polisi sama nyebarin berita buruk tentang gue yang gak bertanggung jawab sama dia," jawab Radith.

"Besok tampar aja mukanya," balas Arsyilla dengan senyum sinis. "Udah ditolong juga malah ngelunjak," lanjutnya.

"Kok malah lo yang marah?" tanya Radith sembari terkekeh ringan.

Arsyilla mendengus kasar. "Lagian akal-akalan dia aja tuh. Ngeliat kamu ganteng makanya dia minta tanggung jawab. Coba aja yang di deket dia modelan tapir, pasti buru-buru mau balik tuh cewek," cibirnya.

Tangan Radith terangkat mengacak pelan rambut Arsyilla. "Tolong dong pukulin tuh cewek besok. Dia ngancem mau nyebarin hal buruk tentang perusahaan gue," ucap Radith.

"Gak cuman aku pukul, aku pijak-pijak sampai koma kalau bisa. Banyak mau banget jadi cewek," balas Arsyilla. "Jadi, yang bikin kepala kamu ribut banget akhir-akhir ini tuh karena dia?" tanyanya.

Niskala Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang