AKHIRNYA wacana lunch Radith bersama temen-temennya yang diikuti Arsyilla dan yang pasti tidak ketinggalan para perempuan gila yang beberapa merupakan pasangan dan temen Radith.
Kalau ditanya mereka lunch dimana? Jawabannya adalah villa milik keluarga Genandra. Lagipula memanfaatkan kekayaan pria itu tampaknya bukanlah suatu kesalahan.
Siapa bilang mereka berubah?
Impossible! Dunia bisa goyang kalau mereka mendadak tobat dan jadi manusia penuh keseriusan. Apapun kegiatannya, apapun acaranya, apapun pembahasannya tentu saja ada celetukan bodoh dari salah satu mereka.
"Gue gak nyangka gue secantik ini?!" pekik Selsa yang tengah berkaca.
"Gak usah kepedean gitu lah. Muka lo kayak bandar togel aja sok amat," cibir Bima.
Selsa memandang sinis cowok itu. "Syut! Catok dulu rambut lo baru ejek-ejek gue," balasnya.
"Gue gak nyangka jokes Majapahit itu masih berlaku sampai sekarang," sahut Ravino sembari terkekeh.
"Jokes tentang si kribo mah durasinya seumur hidup, Bro," ucap Saggaf santai sambil mengambil salah satu rokok dari kantong celananya.
"Yang ngerokok nguras bak mandi," ucap Radith santai.
Saggaf kembali meletakkan rokoknya tersebut ke dalam kantong celananya dengan muka cemberut. "Kenapa sih? Gue udah gede dan dewasa. Muka gue udah kayak pria matang. Apa salahnya sih gue nyebat dengan modal kematangan gue sekarang ini?" protesnya.
"Alay monyet!" sewot Gavin. Ia memang selalu mual mendengar Saggaf yang kian hari semakin alay. Entah bergaul dengan jenis manusia seperti apa temennya itu.
"Kalau mati jangan ngajak-ngajak orang lah, Gaf. Asap rokok bahaya," jawab Radith santai.
"Mampus lo! Noh dengerin noh hobi bener ngerokok!" ucap Bima heboh. "Kasih edukasi, Syill! Bahaya merokok apa," lanjutnya.
Arsyilla yang sibuk mengunyah kue di hadapannya pun memutar bola matanya malas. "Males! Saggaf congean, dikasih tau juga gak mempan. Entar pas sakit awas aja lo konsultasi ke gue! Paru-paru lo yang gue sedot!"
"Sedot aja sekalian otaknya. Kadang gue ngerasa dia agak gak berakal," ucap Aldebara santai.
"Iye dah iye! Muka setampan gue emang boleh di bully rame-rame gini?!" ucap Saggaf penuh drama
"Cuih! Udel Patrick belagu amat lo!" balas Keysa.
Gavin yang mendengar itu pun menepuk-nepuk kepala gadisnya itu pelan. Namun, siapa sangka tepukannya semakin kencang. "Bagus sepi! Saya suka-saya suka!"
Keysa segera menepis tangan pacarnya itu dari kepalanya. "Ini kepala ya goblok! Bukan bantal leher! Enak aje lo mukul-mukul kepala gue gitu. Aset gue nih kepala," sewotnya.
"Perang aja perang. Seru juga masalah rumah tangga ditonton gini. By the way genrenya apaan? Horor? Thriller?" ucap Adelia dengan pertanyaan gilanya.
"Action! Puas lo?! Suara lo oke sih, Del. Minusnya cuman otak lo aja agak bapuk!" sewot Keysa.
"Sensi amat sih. Kenapa lo? Kalah judi?" tanya Elsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala Renjana
Teen FictionMereka berhasil menjalani hidup dengan baik, mereka berhasil merubah diri menjadi lebih baik, mereka berhasil berkembang menjadi sosok yang lebih bermanfaat, mereka berhasil melalui banyak hal, mereka berhasil menikmati setiap suka dan duka. Radith...