Niskala Renjana

BAB 14: Dia Selalu Punya Cara Tersendiri

Untuk siapapun yang membaca cerita ini tolong apresiasi penulis ya dengan memberikan vote dan komen.

***

"APA lo bersedia untuk bahagia bersama gue selamanya?" tanya Radith serius.

"Radith jangan main-main," ucap Arsyilla serius.

Mempunyai kenangan buruk di dalam sebuah keluarga membuat Arsyilla mempunyai ketakutan tersendiri. Bukan tidak mempercayai perkataan laki-laki di hadapannya itu, hanya saja ia ingin memastikan apakah perkataan Radith itu memang serius untuknya.

"Jangan takut untuk hal-hal yang gak bakalan terjadi, Syill," perkataan Radith seakan mengetahui isi kepala perempuan di hadapannya itu.

"Untuk pertanyaan kamu itu jawabannya, aku selalu bersedia, Dith. Bahkan di saat sulit kamu pun aku bersedia bareng kamu," ucap Arsyilla yakin.

Senyum terulas di wajah Radith. Saat ini ia ingin memastikan apakah gadis itu merasa aman dan nyaman di sekitarnya. Kesimpulan sudah diperoleh olehnya berdasarkan jawaban Arsyilla.

"Maaf kalau selama ini gue gak seromantis pasangan di luar sana," ucap Radith tulus.

Persetan dengan segala standar pasangan yang berseliweran di tiktok, Arsyilla hanya menginginkan Radith sebagai standarnya.

Ia tidak akan pernah melupakan bagaimana dulunya cowok itu mati-matian untuk melindunginya. Bagaimana cowok itu selalu mengusahakan segala hal untuk kebahagiaannya bahkan sampai saat ini.

Arsyilla tak akan pernah lupa bagaimana dekapan hangat Radith selalu menemaninya di masa-masa terpuruknya.

Radithya Genandra, tidak pernah gagal dalam mencintainya. Sejak dulu dan bahkan selamanya.

"Aku tau kamu gimana. Aku bahkan merasa lebih dicintai karena cara kamu berbeda dari orang lain," balas Arsyilla.

Perlahan jemari Radith menggapai jemari lentik Arsyilla untuk di genggam. Ia mengelusnya pelan dengan pikiran mulai berkelana pada masa depannya bersama gadis itu.

Masa lalu dirinya yang menolak gadis itu mentah-mentah tidak akan bisa dirinya lupakan. Kebodohan terbesarnya adalah bersikap kasar kepada Arsyilla dulunya.

Walaupun sudah sangat lama hal tersebut berlalu, tetap saja Radith ingin menebusnya dengan kebahagiaan tiada ujung untuk gadis yang selalu ia usahakan kebahagiaannya itu.

"Cincinnya nyusul, ya? Gue mau momen itu gak bakalan lo lupain seumur hidup, Syill." Pandangan mata indah itu terlihat sangat tulus saat kalimat itu keluar dari mulut Radith.

Time flies too fast, membuat dirinya bahkan tak menyangka jika sudah menuju tahap yang lebih serius bersama Arsyilla.

"Bahkan momen ini bakalan aku inget seumur hidup, Dith. Setiap momen sama kamu itu berkesan." Air mata gadis itu perlahan turun karena kebahagiaan yang membuncah dalam dirinya. Ia tidak menyangka akan dicintai dengan versi sehebat ini.

Telunjuk Radith bergerak menghilangkan buliran air mata dari pelupuk mata Arsyilla. Ia mengusap pelan surai kehitaman gadis itu. "Ini air mata bahagia?" tanyanya.

Anggukan Arsyilla menjadi jawaban dari pertanyaan cowok itu. "Kalau gitu, gue mau dalam hidup ini lo ngeluarin air mata untuk kebahagiaan aja, ya? Udah cukup sakit nya di masa lalu. Udah waktunya untuk bahagia," ucap Radith.