BAB 2: Pengertian

524 67 28
                                    

"Tidak perlu hubungan yang terlihat sempurna di mata orang, sebab hubungan sehat lebih baik dibanding segalanya. Hubungan yang sehat dimulai dari kedua belah pihak yang bisa saling mengerti satu sama lain dengan baik."

***

MENJALANI profesi sebagai seorang dokter tentunya membuat Arsyilla memiliki kesibukan yang bisa dibilang cukup padat. Ia masih menikmati perkejaannya sebagai dokter umum. Tenang saja, perempuan itu tetap berniat untuk melanjutkan studinya, hanya saja untuk saat ini ia ingin menikmati perkejaannya terlebih dahulu.

Ia duduk di kursi ruangan tempat dirinya melakukan praktek setelah menyelesaikan pasien terakhirnya. Bukan kasus berat, hanya seorang anak-anak yang mengalami radang tenggorokan. Sudah waktunya istirahat makan siang, itulah mengapa ia tidak kedatangan pasien lagi.

Arsyilla merapikan sedikit peralatannya lalu mengalihkan pandangannya pada ponselnya saat terdengar notifikasi dari benda pipih itu.

Si Kulkas
Kalau pekerjaannya udah selesai, ke depan, ya
Gue di mobil
Waktunya makan siang
Gak usah buru-buru, gak bakal ditinggal juga

Gadis itu terkekeh membaca pesan dari Radith lalu melanjutkan kegiatan berberes-beresnya. Ia segera keluar dari ruangannya disambut senyuman dari beberapa perawat yang ada di tempat prakteknya tersebut.

"Cerah amat, Dok. Pasti dijemput calon, ya?" goda salah satu perawat.

"Iyaa dong. Buruan cari pacar biar gak ngenes makan siang sendirian mulu," kekeh Arsyilla.

"Dok, jangan gitu dong! Gak boleh menistakan jomblo."

Arsyilla menggeleng pelan. "Iyaa, saya bercanda aja. Saya pergi dulu, ya."

Arsyilla melambaikan tangannya berjalan meninggalkan tempat tersebut. Ia tersenyum saat melihat mobil Radith sudah terparkir di depan klinik tersebut.

Tangan gadis itu mengetuk pelan kaca mobil Radith lalu membuka pintunya untuk masuk.

"Udah siap kerjaannya?" tanya Radith.

Arsyilla mengangguk. "Udah, kebetulan juga gak ada pasien pas makan siang gini," jawabnya.

"Kamu sendiri, lagi kosong atau udah selesai kerjaannya di kantor?" tanya Arsyilla balik.

Radith yang fokus dengan jalanan di hadapannya pun mulai berdehem pelan. "Udah selesai, beberapa udah di handle sama Clara. Jadi, tadi ke kantor cuman ngecek beberapa berkas aja. Hari ini gak ada meeting," jawabnya.

Arsyilla menganggukkan kepalanya. "Bagus deh kalau gitu." Gadis itu memainkan ponselnya sesaat untuk membalas beberapa chat dari teman-temannya. "Oh, iya, kamu yang nentuin makan hari ini, ya, kemarin udah nurutin keinginan aku. Sekarang giliran kamu," lanjutnya.

"Chiken terriyaki di restoran yang biasa tempat kita makan, gimana? Setuju?" balas Radith.

"Setuju banget," jawab Arsyilla dengan semangat.

Radith terkekeh pelan mendengar jawaban antusias gadis itu. Semuanya terasa indah saat mereka berdua bisa bersikap dewasa dan hubungan yang dijalani lebih sehat dibanding sebelumnya.

Niskala Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang