📖Happy Reading🤍Maaf Typo🙏
•Menikahi Cici•
—————————
_ Dream_
—————————Shani melihat ke arah luar jendela, dia sudah menunggu Ferrel dari tadi. Sekarang dia cemas banget karena di luar hujan deras. Shani sudah berusaha menelepon Ferrel tapi tidak di jawab.
Sampai Shani menghubungi Chris, Zean, Jason, Ollan, Leon tapi mereka tidak ada yang tau.
"Nih anak kemana sih?! Dah tau gak bisa kena hujan." Shani sudah panik, dia cemas kalau Ferrel akan sakit lagi.
"Cici." Shani menatap pintu apartemen yang tertutup, buru-buru Shani mengambil handuk dan membukakan pintu untuk Ferrel.
"Ferrel aduuuhh!!" Shani yang sudah kesal, buru-buru mengeringkan rambut Ferrel yang basah pakai handuk yang dia ambil.
"Kenapa gak neduh dulu sih! Dah tau kamu gak bisa kena air hujan! Kamu mah nanti kalo gak—" Shani memberhentikan ucapannya, Shani kaget dengan Ferrel yang tiba-tiba memeluknya.
"Rel?" Ferrel tidak menggubrisnya, tapi Shani bisa rasakan Ferrel yang menangis.
"Rel, kamu kenapa?" Karena gak ada jawaban dari Ferrel, Shani melepas pelukan Ferrel dan memandangi kedua pipi bocah itu.
"Lana..." Shani menghembuskan napasnya, Shani menarik tangan Ferrel masuk ke kamar.
"Kamu mandi dulu ya, nanti kita bahasnya nanti kamu bisa sakit yang ada. Aku mau masak dulu buat kamu ya?" Ferrel mengangguk pasrah dan dia mengikuti perintah Shani.
Shani ke dapur buat masak sup untuk menghangatkan tubuh Ferrel, tapi entah mengapa pas Shani mendengar ucapan dengan kalimat Lana di mulut Ferrel itu membuat dadanya sakit? Apa Shani sudah benar-benar jatuh cinta sama anak itu?
"Ahhh...gak, gak boleh, gue gak bisa."
Shani tau Ferrel ingin berbicara ke arah mana, yang jelas Shani akan siap jika Ferrel tidak memilihnya.
Setelah selesai membuat sup alakadarnya, ia memeriksa Ferrel ke kamar yang ternyata laki-laki itu baru selesai mandi.
"Rel, makan dulu." Mendengar itu Ferrel menganggukkan kepalanya, setelahnya dia makan bersama Shani.
Tidak ada yang membuka suara, hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Tentu saja suasana itu sangat canggung.
Setelah selesai makan, Shani memilih untuk pergi ke kamarnya. Tentu saja di ikuti oleh Ferrel di belakangnya.
"Cici." Shani menatap Ferrel yang sedari tadi ingin membicarakan sesuatu tapi kali ini perasaan Shani benar-benar tidak enak.
"Ngomong aja." Shani menepuk-nepuk kasur mengisyaratkan agar Ferrel duduk di sebelahnya.
Ferrel yang melihat itu langsung duduk di sebelah Shani, Ferrel menghembuskan napasnya.
"Gue...emm." Ferrel mengingat ucapan Alana.
—————
"Boleh aku egois? Boleh aku minta kamu selamanya buat aku? Dan seutuhnya buat aku? Aku mohon." Ferrel terdiam menatap Alana yang begitu menginginkan dirinya di sampingnya. "Kamu gak suka kak Shani 'kan?""Tapi aku—"
"Kalo kamu gak ninggalin kak Shani, aku yang bakal ninggalin kamu!" Alana berusaha menjalankan kursi rodanya, tapi ditahan oleh Ferrel.
"Lana..."
"Ferrel!! Aku udah sabar kamu giniin dan kamu gak mau ninggalin kak Shani? Lebih baik aku yang pergi!" Alana yang dari tadi berusaha menahan tangisnya kini pecah juga.
Ferrel menghela napasnya, ia berjalan ke depan Alana, menjongkokkan tubuhnya agar setara dengan Alana.
Ferrel menghapus air mata Alana.
"Akan aku coba."
—————Shani tersenyum, ia menepuk pundak Ferrel.
"Kalo kamu mau pilih bintang kamu, aku ikhlas kok. Kejar cinta sejati kamu ya." Ferrel menatap Shani, Shani harus menerima kepahitan ini. Dia terlalu baik.
"Mungkin emang aku gak ada apa-apanya di banding Lana." Shani menjeda kalimatnya. "Aku cuman bisa masak dan ngelakuin tugas aku sebagai istri tapi gak bisa ambil hati kamu maupun kebahagiaan kamu 'kan?" Entah kenapa Shani sangat sesak hanya karena mengucapkan kalimat itu.
"Aku bakal urus surat perpisahan, tiga minggu lagi setelah kerjaan aku selesai." Setelah mengucapkan itu Shani bersiap-siap untuk tidur.
Shani menutup matanya, dan sesak di hatinya kini menghilang karena Ferrel tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang.
"Maaf cici, maaf."
•••••MC•••••
"Shani bangun!" Shani mengucak-ngucak matanya, suara yang begitu familiar, tapi dengan gaya bahasa yang berbeda membuatnya bangun karena merasa aneh.
"Selamat pagi." Ferrel mencium kening Shani, Shani yang baru mengumpulkan nyawanya ia kaget apa yang di lakukan oleh Ferrel itu.
"Nih handuknya, sekarang kamu mandi." Shani semakin kaget mendengar Ferrel ngomong aku kamu? Dan apa? Tadi dia mencium kening Shani?
"Kamu kena—" Shani belum selesai berbicara tapi Ferrel sudah menariknya dan membawanya ke kamar mandi.
"Selamat mandi istriku."
"Eh?" Shani terkaget mendengar Ferrel mengeluarkan kalimat seperti itu, Shani mau protes tapi pintu kamar mandi sudah di tutup oleh Ferrel.
"Ihh, sakit nih anak."
Shani akhirnya sudah selesai mandi, kini dia ke ruang tamu dan melihat jam yang ternyata masih pagi. Tumben sekali Ferrel mau bangun sepagi ini dan membangunkan Shani duluan.
Yang lebih kagetnya bagi Shani adalah Ferrel sudah mentata makanan di meja makan.
Shani yang melihat itu hanya melongo saja, dia kira cuman halusinasi karena Ferrel berbeda. Tapi...?
"Kamu udah rapi? Sini makan." Shani semakin kaget dengar itu, Ferrel hanya terkekeh dan menarik Shani ke arah meja makan.
"Selamat makan, sayang." Shani membulatkan matanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar ucapan Ferrel yang biasanya kata itu hanya bisa Shani ucapkan dalam hatinya.
Karena tidak mau memikirkan aneh-aneh, Shani memakan makanan yang di siapkan oleh Ferrel meski sempat sesekali dia melihat Ferrel dengan tatapan aneh.
Setelah makan Shani meminum air di gelasnya.
"Aku mau mulai sekarang, aku minta hak aku sebagai suami." Shani menyemburkan air yang diminumnya.
"Apa?! Nih anak belajar dari mana kata-kata gituan anjir!" Batin Shani saking kagetnya.
"M-maksud kamu?"
"Ya karena tiga minggu lagi kita pisah, gimana kita bikin kenangan layaknya suami istri? Kayak jalan-jalan, terus panggilan mesra, pokoknya gitu lah. Jadi selama tiga minggu ini aku sama kamu ngabisin waktu bersama." Ucap Ferrel panjang. *mending timpuk aja shan sama gelas.
"Kamu tau gak maksud omongan kamu yang minta hak sebagai suami?" Ferrel melihat Shani itu seketika dia berpikir.
"Gatau sih, tapi kata-katanya keren aja gitu liat di drama-drama." Ucap santai Ferrel.
****************
TBC
****************Ferrel Si Paling Ngerti🗿
•
Maaf Kalo Ada Typo🙏
•
Silahkan Yang Mau Tinggalkan Bintang🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Cici [FIN]
Romance[Kapal Gaib] :v • "Dia manja banget, sebenarnya gue ini kakak dia apa istrinya sih?" -Shani Aquamarine "Cici, tolong liat gue sebagai suami lo" -Ferrel Flint ----- ----- Shani Aquamarine berusia 24 tahun yang sudah bekerja harus menikah sama anak SM...