24.

1.1K 236 32
                                    

📖Happy Reading🤍Maaf Typo🙏

•Menikahi Cici•
—————————
_ Sekali Lagi_
—————————

"Boleh gak gue ketemu sama dia untuk terakhir kalinya?" Anino membalikkan tubuhnya ke belakang melihat Ferrel. Anino sempat tersenyum sinis ke Ferrel.

"Besok gue sama Lecio yang ngurus. Lu gak usah dateng ke pengadilan." Setelah mengatakan itu, Anino langsung meninggalkan Ferrel sendirian.

Ferrel menyunggingkan senyumnya.

"Rel...Ferrel...hhh...kayaknya gue bener-bener berakhir sama matahari gue."

•••••MC•••••

Luna memainkan kukunya entah kenapa hari ini dia tidak tenang mendengar kabar perceraian Shani dan Ferrel.

"Lun, gak dimakan?" Tanya mama Shani melihat Luna yang sedari tadi hanya terdiam seperti ada yang mengganggu pikirannya. Kemarin Luna dan Fitri menginap di rumah karena hari sudah larut, dan ayah Shani juga belum pulang sampai sekarang. Katanya sih urusan kerja.

"Ah, gak selera tan." Jawab Luna menggarukkan bahunya yang tak gatal.

Fitri menaikkan alisnya, ia tau apa yang dipikirkan Luna dari semalam. Luna tidak bisa diam pas saat ingin tidur dan Fitri yakin kalo Luna tidak benar-benar tidur.

"Lu mikirin apasih? Dari pagi kebanyakan bengong...." Tanya Fitri meminum air putih setelah makanan di piring habis.

"Eh, enggak kok." Jawab Luna yang membuat Fitri tidak yakin, tapi dia hanya mengangguk saja.

"Yaudah yuk, Lun. Kita ke rumah sakit, kasian Shani sendirian." Luna menganggukkan kepalanya, lalu Luna mengambil piring Fitri dan piringnya untuk di cuci terlebih dahulu.

"Lu duluan aja, gue mau cuci piring dulu." Ucap Luna, Fitri mengangguk saja.

"Eh, gak usah Lun, biar tante aja yang—"

"Gak apa-apa, tan. Biar Luna aja, tante belom sembuh banget kan...." Sela Luna sembari mengambil piring kotor yang ada di meja.

"Beneran nih gue duluan aja Lun?" Tanya Fitri tak yakin.

"Iya, kasian Shani. Dia sendirian di rumah sakit. Lagian si Anino juga gila, berangkat pagi-pagi banget." Fitri mengacungkan jempolnya, kemudian Fitri mengambil tas kecil yang ada di bangku.

"Tante, Fitri berangkat dulu ya...Luna nyusul 'kan?" Luna menganggukkan kepalanya, setelahnya Luna pergi ke dapur untuk mencuci piring. Sementara mama Shani memilih mengantar Fitri sampai depan pintu.

Selesai Luna membersihkan piring-piring yang kotor, Luna mengelap tangannya dengan tisu lalu ia buang tisunya.

Luna menghela napasnya, ia pergi berjalan ke kamar tamu untuk mengambil tasnya. Namun, langkahnya terhenti saat dia berada di depan kamar Shani yang masih terbuka sedikit. Tadi malam ia tidak sempat merapikan kamar Shani karena tiba-tiba Fitri memanggilnya untuk segera membantunya memasak.

Luna masuk ke dalam kamar Shani, merapikan isi tasnya yang masih berserakan di atas kasur. Setelah merapikannya, Luna berniat menggantung tas Shani di belakang pintu tetapi wanita itu mengurungkan niatnya. Ia menginjak sesuatu.

Luna mengambil benda yang berada tepat di bawah telapak kakinya, yang dia injak ternyata foto semalam yang dia lihat. Luna ingin memasukkannya ke dalam tas, tetapi lagi-lagi ia mengurungkan niatnya.

"Loh, ada 3 foto?" Luna terkejut. Perasaan tadi malam dia hanya melihat satu foto dan satu fotonya lagi seperti tertempel karena sudah lama di dalam tas.

Menikahi Cici [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang