Bagian 25

10.5K 781 19
                                    

Happy reading.

Bagian sebelumnya..

Setelah di hidangkan, semua orang yang ada di meja makan, mulai makan dengan tenang tanpa ada gangguan. Sambil bercanda dan tertawa, mereka menikmati momen kebahagiaan yang saat ini hadir pada mereka, tanpa menyadari masalah yang akan terjadi pada keluarga mereka di masa depan.

Bagian sekarang..

Pagi hari telah tiba. Sinar matahari silau menerangi ruang kamar milik Alaska yang masih terlelap dalam tidurnya, sampai membuatnya tak sadar jika semua anaknya kini tidur di berbagai sisinya.

Dret

Dret

Alaska mulai terbangun akibat suara dering dari ponsel miliknya. Detik berikutnya ia terkejut menatap semua anaknya yang tidur di sekelilingnya seingat Alaska. Kemarin semua anaknya ia suruh untuk tidur di kamar masing-masing.

Kenapa mereka malah berkumpul di kamar miliknya?

Alaska tidak berniat membangunkan semua anaknya, ia mengambil ponsel yang berada di meja samping kasurnya.

Alaska yang mendapatkan banyak pesan dari sekretarisnya, menatap bingung pada pesan tersebut. Ia mengangkat sebelah alisnya meskipun Alaska masih setengah sadar menanggapinya.

Liam( sekretaris)
Online


Tuan.

Tuann.

Anda tidak lupa kan? Jika hari ini ada meeting.

Jangan bilang anda masih tertidur.

Astaga laska.

Bangun atuh.

Hari ini kita ada klien dari luar negeri.

Cepatlah bangun!!

Astaga nih bocah.

Ada apa?

Bales pula nih anak.

Bangun.

Segera mandi.

Pukul 9, tamu kita datang.

Iya, sebentar.

Hm.

Alaska mematikan ponsel itu. Ia bangun pelan-pelan dari kasur agar tidak membangunkan anaknya. Lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Sedangkan kelima anaknya sebenarnya sudah bangun daritadi sebelum ayahnya. Namun mereka memilih memejamkan mata, ingin melihat ekspresi ayahnya yang terkejut melihat mereka.

Padahal kemarin malam kelima anak itu di suruh oleh Alaska untuk tidur di kamar masing-masing. Tapi karena kelimanya tidak mau berpisah dengan ayahnya, rencana mereka memilih diam-diam masuk ke kamar milik Alaska saat Alaska sudah mulai terlelap.

Dan rencana mereka berlima berhasil membuat terkejut Alaska, melihat raut wajahnya ayahnya tadi mereka sebenarnya gemas tapi karena rencana memilih untuk memejamkan mata.

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang