Bagian 22

4.5K 421 31
                                    

Happy reading.

Bagian sebelumnya..

Ia menoleh pada dewa yang tengah memanggilnya, ia menatap datar dewa itu.

"Carikan aku tubuh baru, aku ingin memeluk kembali tubuh mungil itu." ucap Alaska

'Kali ini sepertinya bakal banyak yang terobsesi padamu Aldrich, termasuk diriku.' batin Alaska menatap layar itu kembali, tatapanya terlihat sangat datar.

Bagian sekarang..


Seminggu telah berlalu, kini Alaska telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, apalagi dengan dirinya yang sudah tidak betah dengan bau rumah sakit.

Alaska ditemani oleh anak keduanya, untuk anaknya yang lain mengatakan padanya jika mereka semua mempunyai urusan masing-masing.

Abian melihat ayahnya yang tengah melamun, ia menggelengkan kepalanya lalu duduk di depan kaki ayahnya, menumpukkan wajahnya di paha milik Alaska, ia menatap lekat wajah dan mata ayahnya, mencoba memahami apa yang mengganggu pikiran kecilnya.

"Ayah.. mau tetap disini? kenapa melamun hmm?" tanya Abian

"ah- astaga Abian, kenapa kamu disini sayang." ucap Alaska mengelus kepala anaknya yang kini berada di pahanya.

"Ayah gak mau pulang? kenapa malah ngelamun?"

"Ayah tidak apa-apa sayang, ayo bantu ayah beresin barang-barang milik ayah." ucap Alaska.

Abian berdiri tadi paha Alaska, ia membantu membereskan barang bawaan milik ayahnya, termasuk Alaska yang ikut membantunya, dirinya sudah menolak untuk dibantu, karena sifat keras kepala ayahnya akhirnya ia pasrah.

Selama di perjalanan pulang ke mansion keduanya hanya diam, tidak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu, Abian yang sibuk dengan menyetir mobilnya, sedangkan Alaska melihat-lihat awan langit yang biru di atas dan para pengendara yang melintas.

Mereka berdua menghabiskan waktu 40menit perjalanan untuk sampai di mansion Kartanegara, saat Alaska dan Abian melangkah masuk, seluruh mansion sangat gelap, seketika kening Alaska berkeringat, tubuhnya mulai bergetar, ia memegangi baju milik anak keduanya.

Abian yang merasa jika bajunya di tarik oleh orang di sampingnya, ia menatap terkejut ke arah ayahnya, dapat ia lihat ayahnya yang ketakutan, Abian yang panik langsung memeluk tubuh kecil ayahnya, hingga detik berikutnya.

Dor

Dor

Dor

Lampu ruangan mulai menyala, dapat Alaska lihat semua orang datang menyambutnya.

"Selamat datang ayah/ Tuan.." ucap semua orang termasuk maid dan bodyguard menyambut Alaska yang baru pulang dari rumah sakit.

Semua orang yang menyambut Alaska terdiam melihat Alaska yang kini tengah berada di pelukan Abian, beberapa detik kemudian semua anak Alaska berlari panik mendekatinya.

"Ada apa dengan ayah?" tanya Ernest.

"Abang, ayah kenapa?" tanya Edgar.

"Apakah tidak nyaman ayah?" tanya Adelio khawatir.

"Ayah, baik-baik saja kan?" tanya Robert.

Abian yang di kasih berbagai pertanyaan memilih memeluk ayahnya dengan erat, lalu berjalan meninggalkan kakak, adik-adik beserta teman adiknya.

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang