Bagian 15

6.4K 418 47
                                    

Happy reading.

Bagian sebelumnya..

Setelah mereka bertiga meninggalkan kantin, ada yang melihat itu semuanya, orang itu menggigit bibirnya menahan amarah, matanya seakan bisa meledak kapan saja.

"Tidak akan ku biarkan kau Aldrich, mereka berdua harus berpaling pada gw, ck gw harus merebut itu semua." ucap orang yang menatap pertengkaran mereka tadi, matanya emosi mengingat Aldrich menjadi rebutan tadi.

Bagian sekarang..

-FLASHBACK-

Aldrich yang tanganya terus ditarik oleh Auden, ia dibawa menuju gedung belakang, setelah masuk kesana banyak orang yang berada disana.

"Waw bawa siapa lo Den? orang baru nih?" tanya teman menatap ke arah Auden.

"Diamlah." satu kata Auden sudah dapat membungkam mulut temannya.

Ia lanjut menarik tangan Aldrich, tidak peduli dengan teman-temannya yang menatap dirinya bingung.

Setelah sampai tempat tujuannya, ia mendorong tubuh kecil Aldrich, ia berjalan ke arah Aldrich, menarik dagu itu dengan keras.

"Gw kan sudah pernah bilang? jangan berani-berani kabur dari gw hm?"

Tubuh Aldrich seketika berkeringat dingin, ia menatap mata lekat milik seorang Auden yang dilihatnya sekarang sangat menakutkan.

Setelah melepas dagu Aldrich, ia menatap ke arah teman-temannya dingin.

"Bully dia, ingat dalam batas wajar." setelah mengucapkan kata itu Auden berjalan meninggalkan Aldrich yang masih duduk terdiam, ia memilih hanya menonton saja.

"Yoklah kawan, mari kita beri dia pelajaran."

Setelah kejadian ini, hidup Aldrich yang awalnya tenang dan tentram disekolah barunya, kini tergantikan oleh gangguan, bahkan teman-teman Auden tak segan-segan memarahi, membentak, bahkan membullynya, namun tanpa diketahui oleh Auden, didepan auden mereka semua hanya membully Aldrich masih dalam batas wajar, sesuai yang dikatakan ketua mereka, tapi jika tidak ada ketua, mereka semua membully melewati batas.

Devan sudah berusaha mungkin membantu Aldrich, namun Aldrich menolak menerima bantuan dari temannya, ia tidak mau temannya ikut terlibat.

Hingga puncaknya, dimana orang yang membenci Aldrich kini bergabung di geng milik Auden, kalian ingat dengan Agam? yang berada di bab bagian awal-awal sebelumnya? Agam masuk geng milik Auden dengan persetujuan Auden tanpa menaruh curiga sedikit pun.

Sejak kedatangan agam masuk geng milik Auden, hidupnnya makin dibuat sengsara oleh Agam, bahkan agam pernah membayar orang untuk memperkosa dirinya, Aldrich hampir diperkosa dengan seseorang tidak ia kenal, bahkan tinggal dikit lagi, untung Aldrich berhasil kabur dari cengkraman dari orang yang memperkosanya.

Meskipun begitu, Aldrich trauma mengingat itu semua, bahkan kedua orang tuanya tidak tahu jika anaknya mengalami pembullian di sekolahnya, ia sudah pernah melaporkan kepada pihak sekolah, namun dirinya malah diacuhkan hanya karena dirinya murid beasiswa.

My PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang