Terjerat Hutang | Part 19 | Jati Diri (21+) [TAMAT]

526 3 0
                                    

Tiba-tiba, Herman melepaskan ciumannya, membuatku terkejut dan bingung. Bibirku masih ingin merasakan kehangatan bibirnya, dan aku mencoba mengejar ciuman itu lagi, tetapi dia menahanku. Tanpa peringatan, Herman mendorong tubuhku dengan keras, membuatku terbaring di kasur dengan paksa. Sentuhan kasarnya, dominasi yang dia tunjukkan, membuat tubuhku semakin bergelora. Aku merasa sepenuhnya berada di bawah kendalinya, dan anehnya, aku sangat menikmatinya.

Aku menatapnya, mataku dipenuhi dengan hasrat yang tak lagi bisa kututupi. Setiap inci dari diriku terhanyut dalam gejolak yang membakar di dalam dada. Herman menatapku dengan tatapan tajam, penuh intensitas. Matanya seolah menyelami setiap sudut pikiranku, memastikan bahwa aku sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Dia tidak perlu berkata banyak, cukup dengan pandangannya saja, aku tahu dia adalah penguasa di sini. Setiap gerakan kecil darinya memberi sinyal jelas bahwa aku hanya bagian dari permainan yang sepenuhnya dia kendalikan.

Tubuhku bergetar dengan gairah yang semakin membara. Setiap detik di bawah dominasinya membuat darahku mendidih. Rasanya seperti ketagihan pada sentuhan-sentuhan kasarnya, pada kekuatan yang dipancarkan dari setiap tindakannya. Aku tidak bisa menahan diri lagi, tak ada celah untuk melawan keinginan ini. Aku menyukai perasaan tunduk pada kekuasaannya, menyerah pada kendalinya yang tak tergoyahkan.

"Lebarin kakimu," perintahnya lagi, suaranya dingin tapi begitu tegas hingga membuat bulu kudukku berdiri. Aku bisa merasakan intensitas dalam kata-katanya, tidak ada keraguan, tidak ada pilihan untuk menolak. Ini bukan sekadar permintaan—ini adalah kendali mutlak yang dia pegang atas diriku.

Tanpa ragu, aku mengangkat dan melebarkan kakiku, tubuhku sedikit bergetar karena antisipasi yang semakin menguat. Aku tahu apa yang akan datang, apa yang akan dia lakukan selanjutnya, dan meskipun jantungku berdebar kencang, tubuhku siap untuk menyerah. Kedua tanganku bergerak secara otomatis, meregangkan lubang anusku, sepenuhnya menyerahkan diriku pada kekuasaannya. Rasanya seperti aku telah kehilangan semua kendali atas tubuhku; kini, setiap bagian dari diriku adalah miliknya. Gairah dan ketegangan bercampur dalam darahku, membuat detak jantungku semakin cepat.

"Bagus... seperti itu," bisiknya lagi, suara Herman terdengar puas, seolah dia menikmati setiap momen di mana dia tahu aku sepenuhnya tunduk padanya. Rasa puas dan dominasi memancar dari tatapannya, membuatku semakin yakin bahwa aku berada dalam genggamannya sepenuhnya.


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio. 

Terjerat HutangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang