Terjerat Hutang | Part 9 | Syuting Film 2 (21+)

1K 4 0
                                    

Dengan hati-hati, Rina mengambil sebuah benda yang berbentuk seperti kontol namun lebih besar dan lebih tebal. Benda itu memiliki semacam tali yang bisa diikatkan. Melihatnya, aku tidak bisa menahan rasa penasaran dan sedikit kekagetan yang muncul. Apa yang akan dia lakukan dengan benda itu?

Rina membalikkan badannya, membuatku bisa melihat punggungnya yang indah. Dia mulai mengenakan benda tersebut di selangkangannya, mengikatkan talinya dengan cekatan. Aku bisa melihat betapa terampilnya dia dalam melakukan hal ini, seolah ini bukan pertama kalinya dia melakukannya. Setelah beberapa saat, dia berbalik menghadapku.

Aku terkejut melihat Rina mengenakan benda itu. Kontol palsu yang besar dan hitam itu tampak sangat kontras dengan tubuhnya yang seksi, dengan payudaranya yang cukup besar dan kulitnya yang putih. Penampilan Rina yang dominan dengan benda itu membuatku merasa campuran antara ketertarikan dan kegugupan, namun juga perasaan terangsang yang semakin meningkat. Rina menyadari ekspresi di wajahku dan tertawa kecil, seolah menikmati reaksi yang dia dapatkan dariku.

"Kamu kaget ya, Mas?" tanyanya dengan nada menggoda, senyum kecil bermain di bibirnya.

Aku hanya bisa mengangguk, tidak mampu menemukan kata-kata untuk menjawab. Keberanian dan dominasi yang dipancarkan Rina begitu kuat, dan itu menggetarkan seluruh tubuhku dengan gairah yang tak terkendali. Tatapannya yang tajam dan penuh hasrat menembusku, membuat detak jantungku semakin cepat.

Rina mendekat dengan langkah yang mantap, setiap gerakannya tampak direncanakan dengan baik dan penuh percaya diri. Dia menempatkan tangannya di kedua sisi tubuhku, membiarkan kehangatan kulitnya meresap ke dalam kulitku. "Kamu keliatan manis banget kalo kaget, Mas," bisiknya sambil menunduk untuk mencium leherku dengan lembut.

Sentuhan bibirnya di leherku mengirimkan gelombang sensasi ke seluruh tubuhku. Aku bisa merasakan detak jantungku berpacu seiring dengan setiap sentuhan dan ciuman yang dia berikan. Tangan Rina yang bebas mengusap pipiku, menambah perasaan tenang sekaligus membuatku semakin terangsang.

"Sayang... aku..." suaraku terdengar serak dan penuh antisipasi, tapi aku tidak mampu menyelesaikan kalimatku. Rina mendekatkan wajahnya ke wajahku, membuat mata kami bertemu dalam jarak yang begitu dekat.

"Kamu nggak perlu ngomong apa-apa, Mas," katanya lembut tapi tegas. "Biar aku yang mimpin malam ini."

Dengan pergerakan yang lambat namun penuh gairah, Rina mulai merapatkan tubuhnya ke tubuhku, membuat kontol palsu itu menekan perutku. Aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya yang membakar, dan rasa kontras dari benda dingin yang dia kenakan. Tangannya bergerak lembut di sepanjang payudaraku, menyusuri setiap lekuk tubuhku dengan sentuhan yang sangat intim.

Aku menghela napas panjang, mencoba menenangkan diriku di tengah gelombang gairah yang menguasai. Rina tampak menikmati setiap detik dari keadaanku, dengan senyuman puas yang tak lepas dari wajahnya.

"Kamu siap, Mas?" 


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio. 

Terjerat HutangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang