Setelah pertemuannya dengan juyeon, membuat Jeno kepikiran dengan kata-kata nya tentang Mark. Jeno memang harus konfirmasi langsung dengan sang kakak.
Jika hanya berbicara lewat telepon, rasanya tidak etis. Sepertinya Jeno memang harus memastikan semuanya ke kampung. Tapi, bagaimana dengan istrinya. Karena saat ini yuta masih diluar kota, jaemin tidak biasa dengan kampungnya. Tidak mungkin dia meninggalkan jaemin sendirian disini.
Jeno terus melamun memikirkan itu semua, sampai dia lupa ada jaemin di sebelahnya.
" Mas gapapa?" Tanya jaemin dan itu mengagetkan Jeno.
" Mas gapapa kok sayang." Jawab Jeno tersenyum
" Semenjak bertemu orang tadi siang, sepertinya mas melamun terus. Ada apa mas?"
" Ga papa sayang, mas cuma kepikiran sama omongan dia, tentang Abang Mark."
" Maaf ya mas, kalau pertanyaan Nana menyinggung. Orang tadi emangnya siapa ya?,"
" Lalu, kenapa dia bilang Abang Mark udah punya anak. Bukannya Abang belum menikah, atau mas Jen punya saudara lain selain Abang Mark?"
" Dia itu suami dari sepupunya mas, istrinya itu ponakannya bapak. Kita dari dulu memang tidak akur. Dan soal Abang, yang dia maksud memang Abang Mark, mas ga punya saudara lagi selain Abang. Abang Mark memang belum menikah, makanya mas kepikiran sama omongan dia. Apa benar, Abang Mark kaya gitu. Tapi kok dia ga cerita waktu hari pernikahan kita?"
" Kok mulutnya jahat banget ya mas, enteng banget ngehina saudara sendiri kaya gitu. Mas ga mau, hubungi Abang dan mastiin omongan dia?"
" Kalau lewat telpon ga leluasa sayang, mas ingin nyusul Abang ke kampung. Mas mau pastiin sendiri kalau itu benar atau tidak."
" Yaudah, mas bisa susul Abang ke kampung. Biar mas bisa tenang dan pastiin sendiri."
" Mas ga mungkin tinggalin kamu sendirian sayang, nanti aja kalau ayah udah pulang."
" Kalau nunggu ayah bakal lama, mas. Mending susulin aja, biar mas lega. Nana juga kasian liat mas gelisah kaya gini. Nana bisa ikut mas ke kampung kok, kalau mas izinkan."
" Kamu ga biasa sama keadaan disana sayang, kamu juga selama ini ga pernah kan datang ke daerah desa kaya gitu. Nanti kamu ga nyaman."
" Nana ga masalah kok mas. kalau mas mau, kita bisa berangkat besok pagi."
" Kamu beneran gapapa, kita harus melakukan perjalanan 3 jam lebih loh. Kamu yakin, bakal betah duduk di mobil selama itu?,"
" Nana yakin mas. kalau Nana capek, kan bisa istirahat."
" Yaudah, terima kasih ya cantik. Kamu udah ngerti sama kondisi mas." Ucap Jeno sambil memeluk jaemin.
" Gapapa mas, sekarang ayo kita tidur. Biar besok ga telat bangunnya." Balas jaemin juga ikut memeluk Jeno.
Jaemin sedikit meruntuhkan egonya, setidaknya dia bisa membalas kebaikan Jeno. Malam itu, dia kembali tidur memeluk Jeno, karena dia ingin menenangkan Jeno yang saat ini tengah gelisah.
----------
Saat pagi harinya, jeno kembali bangun lebih dulu. Dia yakin, kemarin tidur jaemin tidak nyenyak, makanya anak itu bangun duluan. Buktinya sekarang, saat mereka kembali tidur berpelukan, jaemin masih tidur nyenyak jam segini.
Jeno selalu senang melihat wajah jaemin saat tertidur nyenyak seperti saat ini. Dia masih tidak percaya atas apa yang dia dapat saat ini, dulu saat ia menyukai jaemin, dia cukup sadar diri dan tidak pernah bermimpi akan menjadi pasangan jaemin, karena derajat mereka sangat jauh. Tapi sekarang, jaemin justru jadi pasangannya dan ada di dekapannya setiap hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect
Romanceperjuangan lee Jeno dalam menjaga amanah dari orang yang berjasa dalam hidupnya. 🚫 misgendering 🚫 Mprag