5. Jitak dia

18 9 5
                                    

⚠️HENTIKAN BUDAYA PLAGIAT⚠️

⚠️HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG⚠️

.

.

.

.

.

Pria berambut cokelat yang sepasang dengan iris cokelatnya, tiba di sekolah tepat pukul enam lewat sedikit. Ia memarkirkan motornya di parkiran belakang, seperti biasa. Pria itu bergerak menuju kantin, tempat teman-temannya nongkrong dipagi hari maupun siang hari.

Saat sampai, teman-temannya yang sudah tiba duluan langsung berseru riuh menyambutnya. Namun, tak dapat dipungkiri, ada juga yang biasa-biasa saja.

"Wih, tumben pagi-pagi, kesambet apa Lo?" itu pertanyaan pertama yang ia dapat.

Damian pun menyunggingkan senyum miringnya lantas duduk di pinggiran meja. Tepat di samping dirinya, ada seorang pria berambut hitam dengan mata tertutup. Ia duduk sangat santai dengan kedua kaki diangkat ke meja.

Pria itu lah yang menjadi ketua dari perkumpulan anak laki-laki yang tengah berkumpul sekarang. Termasuk salah satu anggotanya adalah Damian sendiri.

Pria itu bernama Hael Sagalingga, ketua dari salah satu geng terpopuler yang disegani oleh banyak orang. Mau luar ataupun dalam semuanya cukup menciut kala mendengar nama geng itu. Namun, tak dapat dipungkiri, ada juga yang tak kenal takut pada nya. Dengan kala lain ialah musuh bebuyutan mereka.

SAGALINGGA, geng dengan nama akhiran dari ketuanya sendiri. Damian lah yang mengusulkan itu. Teman masa kecil nya Hael.

Hael sendiri merupakan anak pertama dari pasangan Chandra Sagalingga dan Zella Van Amstel. Ayahnya menjabat sebagai Chief Executive Officer--CEO di perusahaan Hellyon's Office, juga sebagai ketua dari Chagas.

Tentu, bukan saja anaknya yang mempunyai geng tetapi ayahnya pun punya. Justru itu, Hael mengikuti jejak ayahnya, sehingga ia dan teman-temannya membentuk sebuah geng.

Lalu dengan ibunya--Zella, ia merupakan bos dari toko kosmetik terkemuka yang ada di sana.

.

.

.

Sekarang kantin sepi. Siswa-siswi jarang ada yang mengunjungi kantin dipagi hari. Hanya mereka lah yang berada di sana saat ini.

Disaat Damian asik-asiknya mengobrol, tiba-tiba Hael menyela dengan pergerakan kedua kakinya yang diturunkan cepat. Membuat Damian dan yang lainnya menatap bingung.

"Kenapa lo?" tanya Drake.

"Dam, Lo tau gak?"

"Kagak"

"Kemarin gue bawa cewek Lo ke UKS"

"HAH?!"

Damian terkejut bukan main, tetapi yang lebih terkejut adalah teman-temannya. Mereka serempak mengalihkan atensinya pada Damian.

"Dam! sejak kapan Lo punya cewek?" tanya Cakra langsung dengan mata melebar.

"Hah?"

"Siapa cewek Lo? Siapa namanya? Kelas mana?"

"Bisa-bisanya Lo enggak ngasih tau kita!"

"Bukan!"

"Wehh! Siapa woi cewek Lo?!"

"Apa si Miran? si Wati? atau siapa?!"

"Cakep gak? Kalo cakep buat gue aja!"

"Hah--"

Story For GazzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang