.
.
.
.
.
Anda adalah tuan putri takdir yang saya cari selama ini, Gazza
beberapa menit sebelum ...
"S--siapa kau?! dan kenapa kau memanggilku putri takdir?" tanya Gazza seraya menarik selimbutnya cepat.
"Perkenalkan, saya Oliver Yean Chairouse. Saya merupakan bayangan putih yang selalu menarik anda dalam mimpi di setiap malam nya dan menuntun anda untuk mengambil buku Tarikan"
Buku di belakang nya melayang ke depan.
Gazza menatap pria berambut perak tersebut dengan alis yang berkerut. Ia kebingungan. Apa maksudnya dengan ini? Ia tak mengerti!
Diam-diam tangan nya mengucek kedua mata, takut jika ini hanya ilusi. Tapi ini sungguhan, hei! Ia mencubit kulit nya pun terasa sakit.
"Anda tidak sedang bermimpi, Tuan putri" ucap Oliver.
Gazza pun menelan saliva nya gugup.
"Saya juga seorang Empu yang ditugaskan sepuluh tahun lalu untuk mencari gadis takdir sesuai dengan apa yang peramal kerajaan sebutkan, dan--"
"Eh? Eh eh! Tunggu!" Gazza menyela perkataannya sehingga pria itu diam dengan kepala yang tetap tertunduk.
Gazza menarik nafas nya dalam-dalam. "Jadi? Apa kena-mengena tugasmu dengan ku?" tanya Gazza heran.
"Anda adalah tuan putri takdir yang saya cari selama ini, Gazza"
Pupil Gazza pun mengecil seketika, bahkan pria ini tau namanya? Mengapa bisa?
"Ehem, okeh baiklah. Lanjutkan" ucap Gazza, coba mengabaikan pertanyaan-pertanyaan itu dahulu.
"Saya berasal dari kerajaan Xyunigarlden, sebuah kerajaan yang berada tepat di dimensi mimpi alam kedua. Saya mendapat tugas dari yang mulia raja Xyunigarlden untuk mencari putri takdir yang ditakdirkan sebagai penyelamat dari putrinya, putri Odelia"
"Ia sekarang tengah menjadi buruan dari kerajaan Nethvam, yang dipimpin oleh raja Vampire dan diputra mahkotai oleh pangeran Justin Owral Alexander. Pangeran Nethvam sekaligus pangerannya para vampire"
Oliver terus menceritakan lebih lanjut tentang tujuannya datang ke dunia Gazza. Sampai waktu menunjukkan pukul dua belas lewat lima belas menit. Pria itu berhenti bicara.
"Sudah?" tanya Gazza.
"Sudah, Tuan putri"
"Baiklah, meskipun aku cukup bingung dan merasa ini, ssh ... sangat di luar nalar, tapi aku paham kok inti-inti cerita yang kamu maksud"
Gazza membenarkan posisi duduk nya. "Jadi, singkatnya aku ini akan berperan sebagai penyembunyi putri Odelia, kan?"
"Ucapan anda benar adanya"
"Oke ben-- Ah! apa?! Benar?"
"Iya, benar"
"Wow ... tak kusangka aku pintar juga" batin gadis itu bangga. "Ehem, baiklah aku paham. Oh ya, Empu, berdirilah dan jangan memanggilku tuan putri karena aku bukan tuan putri"
"Menurut perintah"
Oliver perlahan bangkit dan berdiri tegap bak nya panglima perang. Ia menggenakan topeng perak berkilau yang sebagian topeng nya berhasil menutup wajah sang pemakai. Lalu di telinga sebelah kiri, terlihat sebuah anting bernetra biru menggantung kuat. Itu sangat menawan jika dipadukan dengan kulit nya yang seputih porselen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story For Gazza
Teen FictionIngin pulang dengan tenang dan aman tapi ... "Hahh ... itu mungkin hanya sebatas mimpi bagi orang sepertiku"