9. Turun saja ke bawah!

11 7 5
                                    

⚠️HENTIKAN BUDAYA PLAGIAT⚠️

.

.

.

.

.

11:00

Odelia tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan Gazza barusan, tawanya begitu pecah seolah tidak ada masalah yang menimpanya tempo hari. Ia lalu mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Berusaha menetralkan nafas yang naik turun dengan cepat. Ia lalu terdiam seraya mengendus badan nya sekilas.

"Ada apa?" tanya Gazza.

"Aku ingin mandi, badanku terasa lengket dan bau!" jawab Odelia seraya mengerucutkan bibirnya.

Sadar semenjak ia bangun, ia belum ke kamar mandi, bahkan belum sekali menginjakkan kakinya ke permukaan lantai. Odelia merasa tubuhnya menempel dengan tempat tidur.

Mendengar itu Gazza pun terkekeh dan membantunya turun. Perlahan setelah ia menyeimbangkan badan, kedua kakinya bergerak beberapa langkah.

"Hooo~ terasa beda ..." gemingnya lalu di sahut tawaan Gazza.

Odelia mengedar pandangannya lagi ke penjuru ruangan. Dari matanya terdapat kilauan-kilauan kagum setiap kali melihat ruangan itu.

"Gazza"

"Iya, Tuan putri?"

"Hish! Sudah berapa kali aku bilang jangan memanggilku Tuan putri! Panggil saja aku Odelia!" protes nya seraya menolak pinggang.

Gazza pun tertawa lagi dan mengangguk-anggukkan kepala nya paham.

"Baiklah baiklah baiklah ... Odelia maksudku"

"Nah itu" Odelia menjentikan jari nya seraya tersenyum lebar.

Tatapannya lalu teralih pada jendela yang membuatnya penasaran sejak tadi. Ia berjalan ke sana.

"Woaahhh, Gazza! Ini indah sekali!!" pekiknya kuat seraya menempelkan kedua telapak tangan di jendela. Ia membelalakan mata kagum kala pandangannya menangkap perumahan di luar sana yang tersusun rapi. Namun, juga abstrak disaat yang bersamaan.

Gazza mendekat.

"Akan lebih indah jika ini ..."

   sregg!

"Dibuka!"

Ia menggeser jendela itu ke samping. Angin pun berhembus ke wajah mereka.

"Waaaahh ...!!!"

Lagi-lagi Odelia menganga kagum. Matanya berkilau lebih terang dari sebelumnya.

Gazza pun tertawa pecah melihat reaksi sang putri yang menggemaskan. Ia lalu menepuk pundak Odelia pelan seraya berkata.

"Jangan terlalu kagum, ini belum sebanding dengan tempat-tempat favoritku"

"Wah! Seperti apa tempatnya??" tanya Odelia penasaran.

"Kalau Odelia ingin tau, aku boleh kok ajak kamu jalan-jalan di kota ini"

"Sungguh? Kalau begitu ayok! Aku ingin jalan-jalan!" seru nya.

"Eits! Tapi tunggu dulu! Odelia harus mengganti pakaian. Akan terasa aneh jika mengenakan gaun seperti ini" ucap Gazza seraya menatap gaun compang-camping Odelia dari atas hingga bawah.

"Uhh, betul juga, tapi ... aku mau mengenakan baju apa?"

"Ha! Aku sudah menduga Odelia akan bertanya itu. Kemari kemari, aku ada beberapa pakaian yang mungkin akan cocok denganmu" jawab Gazza seraya berjalan ke arah lemari.

Story For GazzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang