DELAPAN BELAS

2.1K 112 13
                                        


Silahkan dibaca

"Dan ini putri pertama saya, Ghina kenalkan ini pemilik hotel ini" ucap Erlan kembali, memperkenalkan putri pertamanya.

"Selamat malam tuan, saya Ghina Baliyan Marcess, ini suami saya" ucap Ghina yg memperkenalkan diri, dan memperkenalkan suaminya.

"Malam tuan saya William Feresta" sapa dari suami Ghina, lalu bersalaman dengan Vincent diterima baik olehnya, lalu Ghina memperkenalkan putra pertama dan keduanya.

"Lalu ini putra saya yg pertama namanya Maximilian Feresta, disampingnya ada putra kedua saya namanya Javier Baliyan Feresta" lanjut Ghina, memperkenalkan dua anaknya.

Erlan kembali menyuruh anaknya yg lain untuk berkenalan dengan Vincent, agar mereka kedepannya bisa bekerja sama.

"Saya Jina Baliyan Marcess, ini suami saya Darion Werdess dan putra saya Leonard Baliyan Werdess" ucap Jina memperkenalkan suami dan anaknya, Darion mengangguk sebagai tanda salam, dan putra Jina tersenyum pada Vincent.

"Saya Rafel Baliyan Marcess, dan ini istri saya Alfira Victoria, sedangan ini putri saya namanya Rania Victoria Marcess, salam kenal tuan" ucap putra pertama Erlan, Rafel.

"Saya Evangelis Baliyan Marcess, saya putra terakhirnya ayah Erlan, salam kenal tuan" ucap anak terakhir Erlan, Evan.

"Ya salam kenal" jawab Vincent, Erlan pun mulai pamit dan melanjutkan acara ulang tahun istrinya, saat Evan ingin ikut keluarganya menjauh, Vincent memanggilnya.

"Namamu Evan bukan?" tanya Vincent, sebenarnya saat Evan memperkenalkan diri, Vincent tidak terlalu memperhatikan karena melihat kearah lain yg menarik perhatian Vincent, lalu dengan gugup Evan berbalik badan dan menjawab pertanyaan Vincent.

"Y-ya tuan, nama saya Evan ada apa tuan?" tanya Evan gugup, lalu Vincent menyuruh Evan mendekat dan meminta izin pada Erlan.

"Kemarilah ada yg mau saya bicarakan denganmu, tuan Erlan, bolehkah saya meminta izin untuk berbicara dengan putra terakhir anda?" tanya Vincent kemudian pada Erlan yg jalannya terhenti, karena Vincent memanggil anak bungsunya.

"Oh iya tuan Vincent, silahkan anda mau bicara apa dengan Evan, saya akan melanjutkan acara ulang tahun istri saya" ucap Erlan, Vincent pun mengangguk lalu Erlan mulai melanjutkan acara ulang tahun istrinya.

Sedangkan Evan ia dipanggil Vincent agar mendekat padanya, karena ada sesuatu yg ingin dibicarakan oleh Vincent pada Evan, Evan mendekat lalu Vincent pun memulai pembicaraannya.

"Apakah kamu masih kuliah?" tanya Vincent, Evan yg masih gugup karena takut pun menjawab terbata-bata.

"Sa-saya sudah lulus kuliah t-tuan, d-dan jurusan sa-saya adalah jurusan bi-bisnis" jawab Evan terbata, Vincent tersenyum lalu ia berbicara.

"Tidak usah gugup begitu, saya tak memakan orang, apakah kamu sudah bekerja? Jika belum saya ada lowongan pekerjaan untukmu" ucap Vincent santai, Evan kaget karena ia mendapatkan lowongan pekerjaan.

Sebenarnya ia sudah lulus kuliah 3 tahun lalu, namun ia belum mendapatkan pekerjaan hingga sekarang, namun kali ini ia beruntung ikut ayahnya untuk merayakan acara ulang tahun ibunya.

Ia mendapatkan lowongan pekerjaan dari pemilik hotel yg disewa oleh ayahnya, ia sangat senang namun ia perlu persetujuan ayahnya untuk ia bisa bekerja.

"Jika kamu masih perlu izin, saya berikan waktu 3 hari untuk memutuskan, ini adalah kartu nama saya hubungi nomor itu jika kamu setuju untuk bekerja dengan saya" ucap Vincent, lalu ia memberikan kartu namanya yg sudah dibuat 3 tahun lalu, sebelum pulang ke Indonesia.

"Oh iya, terima kasih tuan" ucap Evan semakin senang, karena ia diberikan waktu 3 hari untuk memutuskan, pulang dari acara ini ia akan berbicara dengan ayahnya nanti.

Waktu pun semakin larut, jam menunjukkan pukul 00:30, mereka pulang ke mansion masing-masing dan membiarkan karyawan hotel yg membersihkan tempat acaranya, sedangkan Vincent kali ini akan pulang menuju apartemennya.

Sampai diapartemennya, Vincent membersihkan diri dan langsung tidur karena kelelahan, ditambah besok adalah hari perpindahannya ke mansion yg berada dikaki bukit bunga mawar.

Lokasi mansionnya ada di Jl. Dimana Aku 003, mansion yg berada di kaki perbukitan bunga mawar, dimana dari atas bukit hingga kaki bukit penuh dengan bunga mawar merah.

(Btw untuk bukit mawar ini author ngarang ya, soalnya author gak pernah ke jakarta sejak lahir hehe, jadi maklum aja jika author terlalu ngarang, oke lanjut)

Waktu tempuhnya pun dari apartemen ke mansion sekitaran setengah jam, namun mengapa Vincent memilih disini? Karena sekolah miliknya sangat dekat dengan mansionnya.

Jadi ia bisa datang pagi menuju sekolahnya, sedangkan sekolah ASHS dengan mansion keluarganya, jaraknya kisaran 20 km dari mansion orang tuanya.

Artinya jika ia menuju mansion orang tuanya jaraknya adalah 15 km, dari mansion miliknya.

Karena ia tak mau pergi sekolah dengan waktu yg lumayan banyak terbuang, jadi ia memilih membeli mansion yg dekat sekolahnya saja.

Malam minggu pukul 00:15 London

"Astaga yg benar aja! Ini masih malam! Masa berangkat ke Indonesia pukul segini?" ucap Alvin lesu.

"Ya mau gimana lagi? Kita sudah ketinggalan pesawat sore tadi, jadi tinggal pesawat yg berangkat malam aja lagi yg tersisa dari London-Indonesia" jawab Darren pasrah.

Darren juga agak lelah karena harus bangun pukul 12 malam, untuk keberangkatan mereka menuju Indonesia, apalagi waktu nya sampai agak lama kisaran 13 jam 30 menit.

"Sudahlah jangan mengeluh, sebentar lagi pesawat akan meminta kita masuk, kalian bisa lanjutkan tidur didalam pesawat sana" ucap seorang perempuan, ia adalah Mayra Alaskas salah satu sahabat Vincent.

Dan salah satu inti Lady Under Wolves, perempuan disamping Mayra pun juga menjawab.

"Benar yg diucapkan Mayra, kalian bisa lanjut tidur didalam pesawat" ucapnya menimpali ia adalah inti kedua dari Lady Under Wolves, namanya adalah Melodi Araya Putri Antares.

"Untuk semua penumpang mohon segera naik kedalam pesawat, karena pesawat akan lepas landas dalam waktu 40 menit.

"Sekali lagi untuk semua penumpang mohon segera naik kedalam pesawat, karena pesawat akan lepas landas dalam waktu 40 menit" ucap pramugari pesawat, untuk mengigatkan para penumpang.

"Sudah ayo naik" ucap Noval, mereka pun naik dan diikuti oleh penumpang lainnya yg berjmblah 38 ditambah para sahabat Vincent 7 orang, totalnya ada 45 orang penumpang.

Setelah kisaran 30 menit kemudian suara pramugari segera terdengar lagi untuk mengingatkan lagi waktu pesawat akan lepas landas 10 menit lagi.

10 menit kemudian, pesawat pun lepas landas, ketika sudah memastikan semua penumpang masuk kedalam pesawat, sahabat Vincent pun sudah berangkat dari London-Indonesia.

<Next Chap>

Hehe ada yg bisa nebak hari ini author upload berapa kali? Ayo yg mau tebak bisa koment ya, semoga suka...

Bye bye readers kesayangan author..

Up Pukul 14.17
Minggu, 02 Feb 2025

Transmigrasi Cewek Ganteng [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang