Silahkan Dibaca
Pagi pukul 08:30, Indonesia
"Maaf karena keterlambatan kami tuan" ucap seorang laki-laki berusia 27.
"Tak apa, duduklah makanan sudah saya pesan, kita akan makan dulu baru membahas pekerjaan" jawab Vincent datar sedatar tembok.
4 orang itu pun duduk didepan Vincent dengan gugup.
Hei siapa yg tak gugup kalau mereka akan dihadapkan oleh orang kaya satu ini, jawabannya tidak ada kecuali salah satunya.
4 orang yg akan menjadi asisten Vincent, 2 orang perempuan 2 orang laki-laki, wajah mereka cantik dan tampan jago bela diri juga.
Vincent sudah mengecek kejujuran mereka, dan 100% mereka jujur.
Setelah makan Vincent mulai membuka suara.
Dia menanyakan nama lengkap mereka, dan tempat tinggal mereka.
"Baiklah perkenalkan diri kalian, dan dimana kalian tinggal?" tanya Vincent serius.
"Nama saya Andre Wijaya, tuan saya tinggal di xxx" ucap laki-laki berusia 23 tahun.
"Nama saya Charlie Brown, saya tinggal di xxx" ucap laki-laki berusia 27 tahun.
"Nama saya Melaine Alzahra, saya tinggal di kontrakan xxx" ucap wanita yg berusia 27 tahun.
"Nama saya Kalea Ezryn, tempat tinggal saya xxx" ucap wanita berusia 22 tahun.
"Baiklah, besok datanglah ke xxx pukul 12:30 siang, kita akan membahas lebih lanjut pekerjaannya.
"Kalian semua diterima karena melihat CV kalian lumayan bagus, gaji awalan adalah 10 juta jika kinerja kalian bagus.
"Gaji kalian akan naik ditambah setiap akhir bulan kalian akan mendapatkan bonus 5 juta" ucap Vincent menjelaskan dengan raut wajah yg datar.
Mereka ber4 menjadi senang karena sudah diterima, apalagi gajinya tinggi daripada gaji sekretaris atau asisten lainnya.
Yg hanya mendapat gaji 5 juta perbulan, ditambah setiap akhir bulan mereka akan mendapatkan bonus 5 juta, juga kenaikan gaji ketika kinerja mereka bagus.
"Sampai disini saja, sampai bertemu esok hari, kalian bisa bubar dan pulang"
"Terima kasih bos!" ucap mereka serempak, Vincent mengangguk keempatnya bubar dan pulang ke rumah masing-masing.
Vincent juga pulang jam sudah menunjukkan pukul 12:00, Vincent sampai di apartemen yang ia tinggali.
Segera dia merapikan semua pakaiannya kecuali 4 pakaian, pakaian formal 2 dan pakaian casual 2.
Karena sore ini dia perlu bertemu bawahan kepercayaan sang kakek, untuk membangun induk perusahaan.
Lalu malamnya dia akan datang ke pesta hotelnya, karena dia sudah diundang pemilik pesta.
Selesai merapikan dia memasak mie instan untuk makan siangnya, lalu menghabiskan sisa waktunya untuk membersihkan apartemennya.
Karena pertemuan masih ada 4 jam lagi dengan bawahan kepercayaan sang kakek, yg dimana akan menjadi asisten utama dan pribadi untuknya.
Dia akan ditugaskan untuk membimbing sekretaris atau asisten lainnya, yang baru bergabung.
Sore pukul 16:00, Indonesia
Vincent sudah siap dengan salah satu baju formalnya, untuk bertemu dengan bawahan kepercayaan kakeknya.
Kemeja berwarna cream, jas berwarna coklat, dan dasi berwarna cream dicampuri warna keputihan, serta celana panjang berwarna coklat, juga sepatu fantofel coklat.
Vincent belum mandi tapi tetap tampan dan tidak bau, dia menaiki mobilnya untuk bertemu bawahan kepercayaan kakek.
Di cafe yg baru buka beberapa hari yg lalu, sampainya disana dia menjadi pusat perhatian para wanita.
Vincent menuju kasir dan menyebutkan ruangan yg sudah dipesankan oleh bawahan kepercayaan kakeknya, yaitu ruangan VIP pesanan Ken, si bawahan kepercayaan sang kakek.
Sampainya di ruangan VIP itu Vincent masuk, dan terlihatlah seorang pria berusia awal kepala 3.
Dia tampan dan berwibawa persis seperti kakeknya, yg dimana menjadi tuan utama dari pria itu.
Mendengar suara sepatu yg melangkah masuk, pria itu menoleh ke asal suara lalu menunduk hormat pada Vincent.
Mereka pun berbasa basi sebentar dan berakhir membahas pekerjaan, pria awal usia kepala 3 itu bernama Kenzi Velquer.
Dia berusia 30 tahun dia bekerja dengan kakek selama 18 tahun, dia ahli dalam bisnis, manajemen, akutansi, dan penawaran.
Kenzi atau sering disapa Ken oleh orang lain, dan Enzi sapaan dari Vincent.
Pria itu sebelumnya adalah pengawal pribadi Vincent saat berusia 6 tahun, dan Ken yg saat itu menjadi pengawal pribadi Vincent, usianya baru 20 tahun.
Saat ini dia diutus oleh kakeknya untuk membantunya, membangun induk perusahaan.
Induk perusahaan akan dibangun dengan bidang entertainment.
Bisnis yg memang Ellaire minati sejak dulu, yaitu bidang entertainment.
Setelah lama berbincang sekitar 3 jam an, hanya untuk diskusi induk perusahaan.
Hari pun mulai larut menjelang tengah malam, akhirnya mereka akhiri diskusi itu lalu pulang ke apartemen masing-masing.
Sampai di apartemen Anggrek Vincent segera membersihkan diri, lalu memakai pakaian formal untuk datang acara.
Karena pestanya harus membawa pasangan, Vincent meminta Allein menjadi manusia, dan menjadi pasangannya dipesta itu.
Dan Allein menggunakan gaun yg warnanya senada dengan milik Vincent, lalu mereka pun berangkat menuju Cent's Hotel.
Sampainya di hotel Vincent menggunakan topengnya, agar identitasnya tidak terbongkar.
MC pun bersuara untuk menyambut pemilik hotel, dan Vincent menjadi pusat perhatian, begitupun Allein yg menjadi pasangan Vincent.
Dengan pakaian formal kemeja putih, jas hitam, dasi hitam putih, celana jeans hitam, sepatu fantofel hitam, dan topeng yg berwarna hitam putih.
Sedangkan Allein dengan Gaun putri duyung panjang tanpa lengan, berwarna hitam dan putih, kalung mutiara putih, sarung tangan hitam, sepatu wedges hitam, dan topeng yg berwarna hitam putih.
Setelah penyambutan pemilik hotel, MC kembali mengumumkan kedatangan pemilik acara, seorang pria paruh baya berkepala 5 muncul.
Pria itu lumayan tampan walaupun tertutup topeng, ia menggunakan pakaian putih dan hitam seperti milik Vincent.
Pria paruh baya itu mengenalkan dirinya dengan nama Erlan Baliya Marcess, ia adalah pemilik perusahaan terbesar nomor 4 di Indonesia, dan terbesar nomor 8 di dunia.
Dengan nama perusahaan Marcess Corp, yg bergerak dibidang Real Estate dan uang bersihnya mencapai kisaran 100 miliyar.
'Hmm uang bersihnya sangat besar, keuntungannya pun juga besar, benar gak Ein?' tanya Vincent pada Allein didalam batin, Allein menjawab.
'Itu benar Ince, jika anda bisa bekerja sama dengannya, kemungkinan besar dia juga akan membawa keuntungan untuk anda.
'Apalagi uang bersih anda dari toko Aksesoris, Hotel, RS, dan Sekolah, sudah mencapai 20 miliyar masing-masing, jika disatukan sudah menjadi 80 miliyar' jawab Allein melalui pikiran, Vincent mengangguk.
Saat mereka sedang duduk santai di sofa yg sudah disediakan, khusus untuk pemilik hotel, pemilik acara mendekati mereka dengan senyuman tulus.
"Apakah anda pemilik hotel ini?" tanya Erlan pada Vincent yg sedang duduk, bersama Allein.
<Next Chap>
Hayo ada yg kaget gak? Hehe selamat membaca dan menikmati cerita author dengan cemilan.
Kalau gitu sampai sini aja bye bye readers kesayangan author...
Up Pukul 09.02
Minggu, 02 Feb 2025
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cewek Ganteng [END]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya ketika seorang Cegan yg bersifat Cool, Humor, Bar-bar bagi keluarganya, Baik, Sering membantu dengan wajah datar atau wajah temboknya, posesif kepada keluarganya. Mengalami transmigrasi tepat saat dia berulang tahun diusianya yg k...
![Transmigrasi Cewek Ganteng [END]](https://img.wattpad.com/cover/369860861-64-k287652.jpg)