Selamat Membaca
Setelah sebulan memaksakan diri, Vincent menjadi sakit, terhitung sudah 2 minggu ia sakit, dan sudah izin tidak sekolah selain sakit kepala.
Kini Vincent juga menjadi demam, dan orang terdekatnya sering berkunjung, untuk menjenguknya ketika sakit, namun hari ini tidak karena sudah pukul 12 siang, dan orang terdekatnya masih sekolah dihari Rabu.
Jadi Vincent benar benar tak bisa ngapa ngapain, karena sakitnya ini bahkan walaupun harinya sedang cerah, Vincent merasa dingin dan keringatnya muncul disekitaran wajahnya.
"Sakit itu merepotkan, tapi gue juga yg mengundang sakit ini hinggap ditubuh gue" ucap Vincent lirih, ia mencoba menutup mata untuk melanjutkan tidurnya.
Namun walaupun ia ingin melanjutkan tidurnya dalam keadaan mata tertutup, sosok wanita muncul dikepalnya sambil membawa payung, dan meminta izin dengan pekerja mansion untuk masuk.
Vincent sempat bingung apa yg barusan saja ia lihat tadi, namun ia mengabaikannya dan mencoba melanjutkan tidur lagi, namun sekali lagi rencananya itu harus terganggu, karena suara pintu kamarnya yg dibuka.
"Silahkan masuk nona, tuan Vincent sedang beristirahat karena sakit" ucap pekerja mansion Vincent, Vincent mencoba membuka matanya untuk melihat siapa yg datang.
Tapi pandangannya buram, jadi ia tak melihat dengan jelas siapa yg datang, yg ia lihat hanya seorang wanita dengan pekerja mansionnya.
"Sakit apa Ince saat ini?" Tanya wanita itu, pekerja mansion menjawab.
"Sebelumnya tuan Vincent hanya sakit biasa, seminggu lalu sakitnya bertambah, yaitu sakit kepala yg sering tuan keluhkan, dan beberapa hari lalu tuan Vincent menjadi demam, tidak ada yg tahu apa penyebabnya nona" jawab pekerja itu, wanita itu hanya mengangguk, dan pekerta itu pamit pergi, wanita itu mengiyakan pekerja itu.
Ia pun menutup pintu kamar Vincent, dan berjalan mendekat kearahnya walaupun ia tahu bahwa Vincent sedang melihatntya, namun karena Vincent sakit jadi pandangan Vincent buram dan tidak mengetahui siapa dirinya.
Wanita itu, bergerak dengan pelan sambil memeras kompres, yg ada dikepala Vincent setelah memeras kompres, ia meletakkan kembali kompres itu ke dahinya Vincent.
Selain itu, wanita itu juga mengambil tisu dan melap keringat Vincent, anehnya Vincent yg awalnya tidak mau tidur, secara perlahan ia mengatuk seolah orang yg ia tunggu sudah berada didekatnya.
"Ince, mengapa kau menjadi sakit begini? Padahal aku tak meninggalkanmu lama, baru saja sebulan aku tinggalkan, tapi kau malah sakit" ucap wanita itu, jika kalian menebak itu Allein, maka jawabannya benar wanita itu adalah Allein.
Ia sudah menyelesaikan tugas dari sistem pusat, dan mendapatkan hadiahnya yg dijanjikan sistem pusat, dimana Allein akan menjadi manusia sepenuhnya.
Mendengar perkataan itu, mata Vincent kembali terbuka dan kini ia bisa melihat siapa yg tadi masuk kedalam kamarnya, karena matanya sudah tidak buram lagi.
Ia melihat orang yg ia tunggu selama sebulan, berada disampingnya karena tak percaya, Vincent pun bertanya untuk memastikan penglihatannya.
"Ein... apakah kamu sudah kembali?" Tanya Vincent memastikan, tangannya sedikit terangkat untuk menyentuh wajah yg ia lihat, siapa tahu saja bisa salah mengira orang, karena selama ini ia memikirkan Allein saja, jadi ia seperti sedang mengigau.
"Ya, Ince aku kembali dengan wujud baru, bagaimana penampilan manusiaku?" Tanya Allein, sambil menangkap tangan Vincent yg ingin memastikannya itu.
"...." Vincent terdiam, ia merasa tak percaya dengan penglihatannya dan pengakuan orang didepannya ini, karena tidak percaya ia langsung tiba tiba bangun dan memastikan sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cewek Ganteng [END]
Fiksi RemajaBagaimana jadinya ketika seorang Cegan yg bersifat Cool, Humor, Bar-bar bagi keluarganya, Baik, Sering membantu dengan wajah datar atau wajah temboknya, posesif kepada keluarganya. Mengalami transmigrasi tepat saat dia berulang tahun diusianya yg k...
![Transmigrasi Cewek Ganteng [END]](https://img.wattpad.com/cover/369860861-64-k287652.jpg)