Selamat Membaca
Di rooftop
Saat ini Vincent masih saja memikirkan Allein yg sudah tak ada kabar 2 hari ini, ia berpikir apakah tugas Allein sudah selesai hingga ia tak ada kabar saat ini, kalau saja memang begitu rasanya akan ada yg kurang dihidupnya.
Bagaimana pun, Allein sudah menemaninya saat ia berusia 17 tahun dikehidupan sebelumnya, dan sampai saat ini dikehidupan keduanya yg juga masih berusia 17 tahun.
Dia... sedang galau saat ini, galau? Ya Vincent memang sedang galau Guys, karena Allein tidak ada disisinya, makanya author bilang dia itu sedang galau.
....
Vincent saat ini masih saja rebahan di sofa yg ada di rooftop, ia menutup matanya seolah ia tertidur, namun sebenarnya tidak walau ia menutup matanya, pikirannya tetap jalan.
Karena tanda tanya besar dikepalanya, setelah Allein menghilang tanpa kabar 2 harian, mau memikirkan sejauh apapun ia tak menemukan jawaban pastinya.
Ia pun membuka matanya, dan melihat langit yg sudah sore, sepertinya sejak istirahat pertama tadi, hingga saat ini ia berada dirooftop bell pulang sudah berbunyi sejak tadi, tapi Vincent sangat enggan pergi dari sana.
Namun karena sudah waktunya pulang ia pun duduk, dan mulai berjalan kebawah dengan rasa malasnya, ia menuju kelasnya untuk mengambil tasnya, ia sama sekati tidak tidur karena pikirannya yg tetap saja jalan.
Murid murid sekolahnya pun sudah berkeliaran dihalaman sekolah, sambil membawa tas mereka, karena memang sudah pulang dengan santainya Vincent berjalan menuju kelasnya.
Sampainya disana ia mengambil semua peralatan tulis, yg ia letakkan dibawah meja dan memasukkannya, kedalam tasnya itu setelah selesai, ia langsung saja pergi tanpa peduli hal lain lagi.
Ia ingin cepat pulang, dan kembali menantikan kabar Allein yg masih menghilang, sedangkan Allein saat ini ia masih berada di masa depannya.
Ia sedang makan bersama keluarga Aser, yg saat ini terdiri 3 orang karena ibunya telah tiada 3 tahun lalu, ia ikut seperti ini karena Aser mengajaknya.
Kalau saja bukan karena itu, ia sudah pergi menjauh dari orang yg ia kenal, di masa lalu ia tak ingin bertemu dengannya, alasannya.... ya malu, Allein malu karena ternyata emak dari Aser itu namanya sendiri.-author
Tapi ia tak tahu, mungkin saja ada nama yg sama dengan namanya, mana mungkin ia menikahi tuannya sendiri kan? Apalagi ia hanya sistem AI saja sebelumnya...
Yah pikiran Allein begitu, namun jodoh ya ada ditangan Author kalau dalam cerita, tapi kalau dalam dunia nyata jodoh ya ada ditangan tuhan...
"Kakak Lily, kakak masih sekolah atau sudah bekerja?" Tanya Elena, hari ini Elena baru saja sembuh dan keluar RS, namun karena ia ingin makan diluar Vincent masa depan itu pun menyetujuinya.
Dan Aser yg menyarankan membawa Lily atau Allein, untuk menemani mereka berdua bermain, sang ayah itu hanya mengangguk saja menuruti kedua anaknya itu.
"Kakak masih sekolah Elena, kakak aja masih 18 tahun bulan ini" jawab Allein dengan santai, namun jika didengar benar benar nadanya itu nada lembut.
"Benarkah? Apakah sekolah SMA itu menyenangkan kak?" Tanya Aser, Allein menjawab.
"Menyenangkan juga tak menyenangkan, tergantung situasi sekolah" jawab Allein, Aser dengan antusias ingin seperti Allein yg bersekolah di SMA.
"Wah... kayaknya seru, ayah nanti jika aku sudah besar aku ingin sekolah SMA seperti kakak Lily" ucap Aser, dengan senyuman kecil yg menawan eak :V... sang ayah mengelus kepala Aser dan mengiyakan keinginan anaknya.
Kembali kesisi Vincent dimasa lalu, sudah berhari-hari ia tidak semangat seperti biasanya, wajahnya penuh kelelahan, matanya yg tetap saja kosong tanpa binar.
Wajahnya yg biasanya datar itu menjadi terlihat mengkhawatirkan sesuatu, ditambah wajahnya saat ini juga pucat, ia kekurangan makanan.
Yah bagaimana gak kekurangan makanan orangnya aja makan 5 suap aja setiap kali makan, seolah tak berselera sama sekali.
Walaupun begitu Vincent tetap saja melakukan pekerjaan miliknya, yg mengurus perusahaan ini dan itu, namun tetap saja ia merasa sangat kesepian, walaupun sedang berada dikerumunan sahabat, adik adiknya, dan teman barunya.
Tetap saja sama seperti beberapa hari yg lalu, membuat semua orang didekatnya sangat khawatir terhadapnya, setiap beberapa jam sekali ia selalu membuka hpnya.
Merasa akan ada sesuatu terjadi di hpnya itu, ia menatap hpnya yg memiliki sedikit harapan, dengan tatapan kosong entahlah ia selalu begini semenjak beberapa hari yg lalu.
'Hahh... kemana sih kamu Ein, kamu gak tau aja aku rindu candaan kamu seperti saat itu, tapi kamu saat ini sama sekali tak ada kabarnya, apakah benar bahwa tugas kamu menemaniku sudah habis?' Vincent selalu bertanya begitu dalam batinnya, pertanyaan itu sering kali berada dipikirannya.
Vincent melamun kembali, disaat bersama orang terdekatnya.
Yah Vincent seperti kehilangan semangat hidup deh, soalnya kepikiran mulu ama sih Allein.-Author
1 minggu
2 minggu
3 minggu
1 bulan
Vincent menunggu sudah 1 bulan, dan sama sekali tak mendapatkan kabar dari Allein, sampai saat ini Vincent berpikir jika Allein memang benar benar, sudah selesai dengan tugasnya dan meninggalkannya untuk selamanya.
Selama sebulan ini juga, tidur dan makannya tidak cukup, wajahnya semakin pucat, tubuhnya yg mungkin sebulan lalu masih ada isinya, kini menjadi kurus karena ia jarang makan.
Kadang jika hari libur, ia seperti akan mengurung dirinya sendiri didalam kamarnya, sambil tenggelam dalam pekerjaannya sebagai pemilik perusahaan yg masih dalam tahap pembangunan.
Kantor sementaranya ada di hotel pemberian keluarganya dulu, dia benar benar seperti kehilangan segalanya mirip seperti masa depannya, yg dimana ada Allein disana.
Ia sebenarnya tahu bahwa apa yg ia lakukan itu tidak baik, namun ia menghiraukan itu dan mengabaikan kesehatannya, dan menjadi seperti ini.
Tapi tenang aja, semua yg ia lakukan tidak mempengaruhi hal lainnya kok hehe.-Author.
Hari ini Vincent tidak sekolah, karena ia sakit selama sebulan ini ia terlalu mengabaikan kesehatannya, hingga baru kali ini ia merasakan sakit lagi pada dirinya, ia hanya pernah sakit selama 1 bulanan saat masih berusia 7 tahun.
Dan hal itu membuat semua keluarganya panik, dan membawanya ke RS tapi sebenarnya ia sakit karena terlalu memaksakan diri saat itu, sama seperti saat ini ia terlalu memaksakan diri bekerja malam hari.
Setelah pulang sekolah, tidak tidur dan tidak makan, berakhirlah ia menjadi sakit seperti ini, membuat sahabatnya menghela nafas lelah dengan kekeras kepalaan Vincent saat ini.
Seperti tak diurus orang aja nih karakter_-. -Author.
Saat ini Vincent hanya tidur beristirahat dikamarnya, namun karena terlalu memaksakan diri selama sebulan, kepalanya menjadi sangat pusing dan tak bisa tidur.
Vincent sendiri hanya menghela nafas karena tak bisa tidur, ia selalu memikirkan Allein yg selama sebulan tak ada kabarnya.
<Bersambung>
Haii author up lagi nihh, ada yg kangen gak sama kisah Vincent yg selalu kepikiran oleh sistemnya, dan Author up lagi minggu depan....
Jangan lupa bersahur ya hari ini author gak bisa puasa mulai hari jumat kemaren, karena ada tamu bulanan jadi author hanya ngajak kalian aja untuk bersahur...
Kalau gitu sampai sini aja guys bye bye readers kesayangan author....
Up pukul 04.19
Minggu, 09 Mar 2025
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cewek Ganteng [END]
Teen FictionBagaimana jadinya ketika seorang Cegan yg bersifat Cool, Humor, Bar-bar bagi keluarganya, Baik, Sering membantu dengan wajah datar atau wajah temboknya, posesif kepada keluarganya. Mengalami transmigrasi tepat saat dia berulang tahun diusianya yg k...
![Transmigrasi Cewek Ganteng [END]](https://img.wattpad.com/cover/369860861-64-k287652.jpg)