15. PROMISE?

971 74 6
                                    

Setra membuka matanya kala merasakan di bawahnya terasa penuh. Sialan, kenapa adiknya terus menegang ketika gadis itu menyentuhnya! "Don't touch me Lily, aku gak mau hilang kendali!" Ujarnya serak. "Sentuhanmu membuatku horny."

Liane mendadak salah tingkah, menjauhkan tangannya lalu beralih menatap kedepan lagi, kenapa lelaki ini membuatnya malu?! Sedangkan Setra ia menggeram pelan dengan mata terus terkunci paada pemandangan cantik di sampingnya.

"Aku ingin menyelesaikan semuanya sekarang Lily, aku ingin kita saling terbuka, tidak ada rahasia lagi! Aku ingin kamu tahu alasan berada di sini dan aku juga tidak ingin membawamu terlalu jauh," Kening Liane berkerut masih kurang mengerti maksudnya.

"Apa yang ingin Tera tau tentangku? A-aku.."

"Everything Lily, I want to know about you, and you should know about me." Tatapan Liane terkunci di manik hitam milik Setra. Liane merasakan aura pekat di lelaki itu, seperti ada aliran air yang ingin menghanyutkannya lebih dalam.

"Kamu gak penasaran kenapa semuanya terjadi?" Liane menggeleng menjawabnya.

"Patuhi semua permintaanku, nanti aku kasih jawaban."

"Kenapa harus semua? Itu gak adil!" Jawabnya mencabik kesal.

"Karena jawabannya terlalu besar untuk di tukar dengan satu permintaan, Lily." Meskipun masih ragu namun akhirnya Liane mengangguk, menyetujuinya.

"Apa permintaan Tera? Jangan yang aneh,"

"Just one kiss, babe.." Tak tahan dengan gairah yang membuncah besar di dalamnya, Setra menyokong terus mulut mungil Liane dengan mulut penuhnya. Menyalurkan sengatan listrik yang begitu menggairahkan, bukan lagi melumat namun Setra mengeluarkan seluruh lidahnya menjilati leher putih Liane.

Tangan kecil Liane tak hentinya berontak, air matanya luruh kembali, bukan ini yang ia inginkan kenapa lelaki itu selalu terobsesi untuk menyentuhnya?! Ia merasa seperti jalang yang tengah di lucuti.

"Tera please aku tidak mau seperti ini..," Telaknya mencoba menjauhkan badan besar Setra yang semakin menempel.

Bukannya berhenti Setra malah semakin bergairah, tangan berurat nya kini mengusap pelan perut Liane namun Lidahnya masih bermain di atas sana. Sapuan lidahnya beralih turun ke dada, menjilatinya seolah Liane adalah makanan manis sayang jika di lewatkan.

"T-tera kumohon jangan seperti ini, aku tidak mau!" Rengeknya lagi berharap jika lelaki itu memiliki sedikit iba dan menghentikan aksi cabulnya.

"Tera hentikan!!" Jeritnya tak tahan.

Kecupan terkahir, Setra Mengigit bibir bawah Liane, setelahnya ia tersadar. Sialan dia terbawa suasana lagi.

"Jangan menangis Lily ini bukan kali pertama kita melakukannya." Seseorang tolong bunuh saja dirinya yang telah lancang menodai gadis polos ini berulang kali.

Tubuh Liane menjauh, tak ingin di sentuh oleh lelaki cabul ini. "Jangan pegang aku," Ucapnya takut-takut ngeong.

"Lihat aku Lily! Apa di kehidupan lain kamu pernah melakukan having sex selain ciuman?" Setra menarik dagu Liane agar menatapnya.

Liane menggeleng cepat. "Jangan sembarang aku bukan wanita seperti itu Tera, meskipun di sini kamu menciumku, di kehidupan lain hidupku bersih tak pernah melakukan hal aneh apapun!" Kalau masalah ini Liane sendiri akan tegaskan, karena ini bagian dari harga dirinya.

"Good girl, teruslah hidup bersih seperti itu sampai aku menemimu Lily. Jangan biarkan orang lain menyentuhmu dan menciummu seperti tadi, hanya aku yang boleh,"Jawab Setra.

I FOUND YOU BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang