16. ANOTHER LIFE

975 74 14
                                    

Untuk kesekian kalinya Setra mencium Liane, kali ini lumatanya terasa dalam seolah membuncahkan segela rasa cintanya. Memangut perlahan bibir mungil itu.

"Aku bersumpah tidak akan melepaskanmu Lily. I'm obsessed with you." Imbuhnya menatap lekat Liane. Apa dia tahu betapa gilanya obsesi yang di alaminya sekarang?

Setra sendiri tak keberatan jika berada lebih lama di sini apalagi bersama gadisnya. Entah apa yang salah dengan Liane tiba-tiba berubah seperti ini, Setra berpikir mungkin gadisnya cemburu.

"A..aku tidak mau pulang dulu Tera, aku mau sama kamu di sini." Ucap Liane menatap kembali netra hitam lelaki itu.

"Are you sure?" Tanya Setra sekali lagi dan Liane pun mengangguk cepat.

Setra tersenyum penuh lalu menarik tangan Liane, melepaskan sebuah gelang merah yang sempat ia pakaikan itu. Begitupun dengan dirinya, melepaskan gelang itu. Liane bisa melihat dengan jelas jika kedua gelang itu di selimuti kain berwarna merah.

"Kenapa sapu tangan itu ada di sini?" Memandang Setra bertanya.

"Karena benda ini yang membawamu kesini Lily." Jawabnya pelan, perlahan ia turun dari rumah itu lalu menggali sebuah tanah di bawah pohon. Dia menguburkan sapu tangannya berserta kedua gelang tadi.

Meskipun agak susah, Liane turun dari sana. Ingin melihat apa yang sebenernya lelaki ini perbuat.
"Kenapa sapu tangan itu bisa membawaku kesini? Dan kenapa Tera menguburnya?" Liane bertanya seolah meminta penjelasan.

"Itu sapu tangan milikku, pemberian mendiang nenek. Dari awal sapu tangan itu memang aneh, terkadang mengeluarkan cahaya emas dari ukiran bunganya. Sapu tangan itu di buang sama istri baru papah beserta semua barang pemberian nenek lainnya. Waktu itu aku terlalu marah hingga bersumpah kalau ada yang mengambilnya dia akan terus terikat denganku, Trust me Lily. Aku tidak tahu jika kamu yang mengambilnya dan berakhir terikat denganku di sini."

Liane memangut sungguh dulupun memang ada seorang lelaki yang membawanya ketempat ini dan menyuruhnya untuk membenarkan sapu tangannya. Tetapi ia tidak tahu fakta kalau lelaki itu bersumpah demikian.

"Sudah aku duga jika kita memang di takdirkan bertemu di sini, semua ini pasti berkaitan dengan janji kita dulu."

"Jadi itu alasannya kenapa aku berakhir di sini?" Setra mendadak was-was mendengarnya. Bodoh! Bagaimana jika gadisnya marah dan memintanya untuk di pulangkan lagi?

"Are you angry? Aku tahu ini salah.."

"Aku gak marah, aku gak masalah jika harus di sini sama Tera." Telak Liane cepat.

Sebentar Setra menyeringit bingung, kenapa gadisnya jadi aneh seperti ini? Apa yang salah dengan ucapannya tadi sehingga membuatnya berubah seperti ini? Dia termotivasi?

"What's the matter Lily?" Tanya Setra kian tidak mengerti. Gadis itu mendekat mengikis jarak di antaranya.

Karena ini kesempatan terkahirku bisa dekat denganmu. "Karena kita belum tentu bisa bertemu di kehidupan lain." Jawabnya.

"Aku sudah menemukanmu, tapi sialnya aku malah di pindahin ke Amerika. Mereka menganggap aku gila karena memimpikanmu dan berakhir menyuruhku di rehabilitas,"

Tangan Setra mengusap halus pipi gadisnya. "Tapi kamu tenang aja, setelah semuanya selesai aku akan kembali dan mencarimu."

Liane kembali terkejut, lagi-lagi fakta terus menohok dirinya. Apa lelaki ini juga di pindahkan dari sekolah karena dirinya? Lagi? Seperti waktu kecil? Astaga, ada apa sebenernya dengan dirinya? Kenapa mereka terus saja harus di pisahkan?

I FOUND YOU BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang