11. WHERE ARE YOU, LILY?

979 62 2
                                    

Sudah Setra duga, di sinilah sekarang di hamparan rumput tempat ia kemarin bersama Lily, di sini lah ia berdiri memandangi bukit-bukit yang indahnya seperti dunia dongeng.

Sudah sedari tadi berlari sejauh apapun tetap saja dirinya tak menemukan sosok gadis kecil bernama Lily, tampak gusar dan tak tenang harus melakukan apalagi untuk membuat gadisnya kembali meskipun ia sendiri tidak tahu kemana perginya dia.

"Demi tuhan! Sebenarnya kemana kamu pergi Lily." Imbuhnya mengusap kasar wajahnya.

"Please comeback baby, please!"

Ia merebahkan tubuhnya di atas rumput matanya menatap langit berwarna keemasan, senja terlihat cantik padahal mungkin saat ini moment yang pas untuk Setra mencumbu gadis kecil itu. Moment yang pas juga untuk ia membuncahkan segala kata cintanya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Gak ada gunanya berada di sini lagi." Setra bangkit dari tidurannya, ia menatap lurus kedepan memandangi hutan lebat yang tak pernah ia pijak sebelummya. Mungkinkah ia harus kesana?

Hatinya mengatakan tidak tetapi pikirannya terus mendobrak ingin masuk ke dalam sana, bagaimanapun juga ia tidak tahu menahu soal tempat ini, sesuatu yang buruk mungkin terjadi tanpa di duga.

***

Sendiri, sepi dan sunyi hanya ada suara kicau burung berada di atas langit, suara sungai mengalir tenang dan suara angin kecil yang menghunus kulit pucatnya.

Wajah putihnya terlihat pucat juga matanya sembab karena tidak berhenti menangis, tubuhnya dingin seperti es, pikirannya kacau, takut nan gelisah.

Linae berhasil menemukan kelinci kesayangannya, namun ia malah tersesat di hutan lebat ini seorang diri, padahal hatinya yakin kalau ia berlari tidak terlalu jauh dari tempatnya.

"Apa Tera akan menemukanku di sini?" Mengingat jika pria itu belum menemukannya sampai detik ini.

Sedari tadi Liane terus mencari jalan pulang akan tetapi selalu berakhir di sini, dekat sungai ini.

"Tera, tolong aku!" Suaranya parau sambil terus menggendong kelinci kecil itu, kembali berjalan menyusuri jalan pulang.

Liane pegang erat-erat kelincinya dengan semua keberanian yang dirinya punya dan sambil terus berjalan, meskipun agak susah karena tubuhnya begitu lemas.

"Kumohon! Temui aku Tera, aku takut!" Imbuhnya kembali menangis.

Kakinya tak sengaja tersandung akar pohon alhasil ia pun terjatuh, kelinci yang di pegangnya pun ikut jatuh dan melarikan diri sana.

"Bunny! Jangan kabur!" Teriak Liane melihat kelincinya kabur. Tubuhnya terasa sakit semua tidak mempunyai banyak tenaga untuk main kejar-kejaran dengan hewan kecil lingas itu.

"Tera! Tolong aku." Liane memeluk lututnya yang terasa nyeri, sudah tersesat di tinggal kabur kelincinya pula, sungguh sial nasib gadis kecil ini!

Mungkinkah ini adalah akhir ia berada di dalam mimpi anehnya? Mungkinkah dirinya tidak bisa lagi bertemu dengan pria tampan itu?

Belum lama ia bersandar di pohon yang cukup besar, tetiba suara menggelegar terdengar di telinganya. Liane yakin itu suara orang.

"Lily, who are you?"

"Kau mendengar ku?"

"Jawab aku!"

Lily tampak bersemangat, segera ia bangkit memaksakan tubuhnya yang sakit itu kembali berjalan, mengikuti suara lelaki tersebut.

"Aku di sini Tera." Jawab Liane sekencang mungkin.

Tidak ada jawaban, seketika semuanya mendadak hening seperti semula, suara lelaki itu tidak terdengar lagi dan sekarang Lily mendadak bingung. Apa mungkin Tera sudah pergi lagi dari sana?

I FOUND YOU BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang