Nafas Liane memburu tak karuan, hatinya gelisah menggila seperti orang kesetanan pun tubuhnya serasa mati rasa tak bisa berbuat lebih. Lelaki titan ini terus mengisap lehernya bak seorang vampir yang kehausan darah. Astaga apa yang harus dia lakukan sekarang? Tenaganya saja tidak sekuat itu untuk menyingkirkan lelaki bebal ini. Haruskah ia melakukan aksi berbahaya seperti di film Spiderman?
Tak mengindahkan rengekan Liane Setra tetap menghisap leher jenjang nan putih itu sampai terdapat banyak bercak kemerahan, senyum liciknya terpatri jelas cukup puas melihat maha karyanya. Di pikiran Setra sekarang bukan lagi memikirkan bagaimana perasaan gadis itu, setuju atau enggak dia tidak peduli toh gadis ini memang sudah menjadi miliknya, jadi dia berhak melakukan apapun.
Sudah cukup Setra tidak tahan dengan dirinya! Dia menarik tangan Liane membawanya ke tepi lalu mendudukan dirinya keatas batu karang yang cukup besar.
"Te..tera aku mohon jangan kayak gini." Ucap Liane memohon dengan wajah yang sudah pucat pasi persis seperti mayat hidup.
"Maaf Lily, aku terlalu takut kehilanganmu." Jawabnya menatap Liane penuh dengan kesenduan.
Liane pikir Setra akan sadar dengan perbuatannya, tetapi pikirannya melesat jauh lelaki ini malah semakin menggila membuat dirinya tak bisa berbuat lebih, katakanlah kalau lelaki ini memiliki mantra sihir yang membuatnya terbuai dengan pesona beringasnya.
Tangan besar itu bergerak lincah membuka gaun yang di kenakannya hingga kini hanya tersisa underwear saja, wajah Liane sudah semerah tomat dia malu sekaligus takut ketika lelaki itu melihatnya dengan tatapan lapar.
Lidah Setra bermain nakal menjilati leher Liane, pun tangannya tak dia diamkan, di rabanya paha mulus itu lalu menyelinap meremas pelan bokong padat di belakangnya sampai menimbulkan desahan kecil yang keluar dari mulut gadis itu. Kewarasannya sudah menghilang di gantikan dengan rasa menyengat di sekujur tubuhnya.
Liane sudah pasrah dengan semuanya, tenaganya seakan di kikis oleh ketidakberdayaan apalagi buaian lelaki ini amat membuatnya semakin tertunduk dalam pesonanya. Biarlah apapun yang terjadi Liane sudah tak bisa menolaknya semoga saja ini semua hanyalah bayangan semu yang akan kembali utuh ketika bangun, semoga saja mimpi ini hanyalah angan sesaat untuk mengobati rindunya dan semoga saja yang mereka lakukan ini tidaklah nyata.
Dan tanpa mereka ketahui jika moment ini adalah awal mula kisah mereka di mulai. Laut dan batu karang itu menjadi saksi bisu bagaimana brutalnya Setra menggambil kesucian gadisnya. Merenggut semuanya habis-habisan untuk dirinya seorang, ia ingin menjadi satu-satunya bagi Liane dan itu adalah sumpahnya.
"And now you're all mine," Bisik Setra terasa begitu syahdu di telinga nya.
"Kamu harus menepati janjimu, jangan menikah dengan pria lain dan tunggu aku menemuimu." Lanjutnya meneruskan perkataannya.
Tepat saat itu darah segar merembas kepermukaan karang, membuat Setra merasakan gejolak aneh, kepalanya semakin di penuhi dengan obsesi dan kasih sayang yang teramat besar, sungguh ini kali pertama hidupnya merasa sekacau ini karena seorang perempuan!! Terlebih lagi dia sudah merenggut masa depan gadis ini di tempat yang tidak bisa di pikir oleh akal sehat.
Liane melirik sebentar sebelum membuang muka kesamping, merasakan sakit luar biasa yang membuatnya ngilu di bawahnya, dia tahu kalau sekarang kesuciannya sudah di renggut oleh lelaki ini namun ia juga masih sadar bukankah semuanya tidak nyata? Lantas kenapa dirinya kesakitan?
Seketika hatinya mencelos, keringat dingin mulai bermunculan di keningnya, bagaimana jika setelah ini Setra tahu kalau dirinya adalah teman masa kecilnya? Bagaimana jika Setra membunuhnya sedangkan kesuciannya sudah di renggut habis olehnya? Tidak! Liane tidak bisa membiarkan itu terjadi!
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOUND YOU BABY!
Random"Tapi kita tidak nyata, ini cuma dunia mimpi." Ucap gadis itu menjauhi lelaki di depannya. "Persetan! All I want is you Lily!" Setra berjalan mendekat. "Kumohon lupakan aku." "Never! Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu, bahkan di dunia ini."...